Pernahkah kamu merasa kesepian? Bagi seorang penyendiri, atau introvert, kesepian sudah bukan lagi hal yang asing. Sebagai sesama penyendiri, saya juga merasakan hal yang wajar dan tidak merasa tertekan dengan rasa sepi. Namun, ada baiknya kita memperhatikan tanda-tanda jika kita mulai masuk fase kesepian akut!
Pertama-tama, apa artinya merasa kesepian? Menyadur dari Psychology Today, kesepian berarti mengalami emosi yang tidak menyenangkan (misalnya, kecemasan, kesedihan, kesusahan) karena isolasi sosial yang dirasakan dan kurangnya keintiman dan hubungan dekat (misalnya, persahabatan).
Merasa kesepian tidak sama dengan menyendiri, loh. Karena itu ada orang yang biasa sendirian dan tidak merasa kesepian, namun ada juga orang yang berada di tengah keramaian dan masih merasa kesepian. Merasa kesepian berarti mengalami perasaan terputus, ditinggalkan, dan terisolasi secara menyakitkan, tanpa seorang pun untuk meminta dukungan emosional dan sosial.
Orang yang kesepian sering kali percaya bahwa tidak ada yang mengerti atau tidak menemukan tempat yang nyaman untuk berbagi kekhawatiran mereka, bahwa tidak ada yang benar-benar mengenal mereka atau bahkan peduli untuk mengenal mereka. Sedih, bukan?
Kesepian Akut
Peneliti Psikologi Kepribadian, Arash Emamzadeh, dalam tulisannya juga menjelaskan bahwa perbedaan dalam cara mengatur emosi mereka mungkin dapat menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami lebih banyak kesepian daripada yang lain. Dalam sebuah penelitian, individu yang paling sering merasa kesepian (atau kesepian akut) menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk menggunakan strategi regulasi emosi maladaptif seperti:
- Atribusi menyalahkan: Menanggapi pengalaman yang tidak menyenangkan dengan menyalahkan diri sendiri atau meminta orang lain yang bertanggung jawab (mencari kambing hitam).
- Catastrophizing: Berfokus dan menekankan pada situasi yang mengerikan, menegangkan, dan tak tertahankan.
- Penekanan ekspresif: Menyembunyikan perasaan seseorang dan mencegahnya mengekspresikan emosi (yaitu mempertahankan “poker face”).
- Menolak/menarik diri dari lingkungan: Menghindari situasi sosial sebagai cara untuk mengatasi emosi yang tidak nyaman atau tidak menyenangkan baginya.
- Perenungan: Memikirkan perasaan atau pikiran yang berhubungan dengan peristiwa yang tidak menyenangkan di dalam pikirannya.
Nah, jika kamu atau orang-orang yang kamu sayangi memiliki tanda-tanda kesepian akut seperti diatas, cobalah untuk segera mencari solusinya. Kamu bisa mulai mencoba untuk terbuka dengan seseorang terdekat, entah itu sahabat atau kekasih, yang mungkin saja itu menjadi awal dari kehidupanmu yang lebih baik tanpa harus merasa kesepian lagi.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Manfaat Ajaib Resep Jus Wortel dan Madu untuk Penglihatan yang Lebih Tajam
-
7 Fakta Mengejutkan tentang Herbal Langka yang Hampir Punah
-
5 Manfaat Ginseng Jawa untuk Vitalitas yang Jarang Kamu Tahu
-
Kembali Diperbincangkan, Teman dan Rekan Sebut Mental Justin Bieber Kacau
-
Predator di Balik Ruang Pemeriksaan: Mengapa Kekerasan Seksual Bisa Terjadi di Fasilitas Kesehatan?
Health
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan