Terong merupakan salah satu makanan asli dari indonesia. Terong biasanya diolah dengan berbagai cara, mulai dari digoreng, disambal, hingga direbus.
Apakah kamu tahu? Kalau terong menawarkan sejumlah khasiat uang baik untuk kesehatan. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk simak terus informasinya di bawah ini.
Terong sendiri banyak tumbuh di negara-negara tropis dan subtropis seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Selatan.
Meski sering diolah menjadi sayur atau lauk, tapi sebenarnya terong merupakan kelompok buah-buahan.
Sama halnya dengan timun, paprika, tomat, atau cabai yang juga merupakan kelompok buah tapi lebih sering disajikan sebagai sayuran, terong pun ‘bernasib’ demikian.
Berikut ini adalah sejumlah manfaat terong yang dirangkum dari laman Hellosehat.com.
1. Menyehatkan jantung
Terong mengandung serat, kalium, vitamin C, B6, dan fitonutrien yang membuat terong baik untuk kesehatan jantung kamu.
Tak hanya itu, terong juga mengandug flavonoid atau pigmen larut air yang bisa mencegah berbagai jenis penyakit jantung.
2. Mengendalikan kadar kolesterol
Studi pada Phytotherapy Research menunjukkan bahwa rutin makan terong dapat membantu kamu mengendalikan kadar kolesterol.
Terong sendiri kaya akan senyawa asam klorogenat, yakni senyawa yang dapat menurunkan berat badan serta kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
3. Bermanfaat untuk fungsi otak
Selain dagingnya, kulit pada terong juga memberikan manfaat. Kulit terong sendiri kaya akan kandugan nasunin, yakni zat antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan otak.
Nasunin juga mampu melindungi membran sel otak dari serangan radikal bebas serta melancarkan proses distribusi zat gizi dalam sel-sel tubuh.
4. Mengurangi risiko kanker
Masih banyak yang belum mengetahui akan manfaat terong yang satu ini. Yakni terong dapat menurunkan risiko munculnya kanker.
Terong sendiri banyak mengandung polifenol, antosianin, dan asam klorogenat.
Sejumlah zat tersebut baik untuk mencegah pertumbuhan tumor serta menghentikan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
Selain itu, zat-zat tersebut juga dapat memicu produksi enzim khusus dalam sel yang berguna untuk membuang barbagai racun dan membunuh sel kanker.
5. Membuat kulit lebih lembut
Terong kaya akan antioksidan dan terdiri dari sekitar 92 persen air. Itu sebabnya, makan terong dapat membantu melembabkan dan menutrisi kulit dari dalam.
Selain itu, antioksidan juga berguna untuk menangkal radikal bebas yang dapat membunuh sel-sel kulit kamu. Radikal bebas ini yang mengakibatkan kulit tidak kenyal dan tampak lebih gelap.
Nah, itulah sejumlah manfaat terong untuk kesehatan. Sangat disayangkan jika dilewatkan bukan. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Baca Juga
-
Real Madrid Tertarik Datangkan Kai Havertz dari Chelsea! Akankah Terjadi?
-
6 Manfaat Buah Delima bagi Kesehatan, Salah Satunya Kesehatan Otak!
-
6 Manfaat Oatmeal, Menu Sarapan yang Lagi Tren!
-
4 Manfaat Kopi Luwak untuk Kesehatan, Lebih Sehat dari Kopi Biasa?
-
4 Ciri-Ciri Orang Jujur yang Mudah Dikenali!
Artikel Terkait
-
Daging Nabati: Kunci Jantung Sehat dan Berat Badan Ideal? Ini Faktanya
-
11 Herbal untuk Kolesterol yang Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Mudah Ditemukan
-
Waspada! Ini 5 Tanda Anak Berisiko Sakit Jantung, Atur Pola Makan dengan Baik
-
Waspada Henti Jantung Saat Olahraga Lari di Cuaca Ekstrem, Ini Tips Dokter
-
Atasi Kondisi Darurat dan Cegah Kematian, Ini Pentingnya Pusat Layanan Jantung yang Lengkap
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi