Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dini Hariyani
Ilustrasi orang merasa bersalah. (Pixabay/Manuel Alvarez)

Seseorang pastinya pernah merasa bersalah dengan orang lain dalam sebuah hubungan, baik itu hubungan romantis, persahabatan, hubungan profesional, ataupun hubungan keluarga. Namun terkadang perasaan bersalah ini bukan karena kesalahan kita, melainkan umpan dari seseorang yang membuat orang merasa bersalah. Nah, perilaku ini sering disebut dengan Guilt Trip. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apa saja ciri yang dapar dikenali pada  perilaku ini? Simak ulasan berikut ini yang telah dirangkum dari laman Halodoc.

Mengutip dari laman Halodoc Guilt Trip merupakan bentuk manipulasi dan pelecehan psikologis yang dibuat secara hati-hati dengan menimbulkan rasa bersalah pada salah satu pihak dalam hubungan. Hal ini biasa dilakukan salah satu pihak untuk mendapatkan sesuatu dengan mengecewakan target.

Selanjutnya target yang merasa kecewa ini akhirnya akan dimanipulasi sehingga korban Guilt Trip menjadi merasa menyesal serta malu pada diri mereka sendiri. Selain itu, tindakan Guilt Trip ini merupakan salah satu jenis intimidasi. Dia menjadi merasa bersalah atas sesuatu yang bukan karena dirinya. Sayangnya terkadang kita tak menyadari kalau seseorang tengah mengintimidasi dengan Guilt Trip ini. Namun, ada beberapa ciri yang menandakan seseorang melakukan Guilt Trip berikut ini:

  • Mengungkit kesalahan yang pernah kamu lakukan.
  • Mengungkit bantuan yang telah mereka lakukan untuk kamu di masa lalu.
  • Bertingkah seolah marah, tapi menyangkal bahwa ada masalah.
  • Bertingkah silent treatment atau menolak berbicara.
  • Menunjukkan dengan bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah bahwa tidak setuju dengan apa yang kamu lakukan.
  • Berkomentar yang menunjukkan bahwa kamu belum melakukan pekerjaan sebanyak yang telah mereka lakukan.
  • Membuat komentar sarkastik tentang upaya atau kemajuan yang tengah kamu lakukan.

Nah itulah beberapa ciri yang menandakan seseorang tengah melakukan Guilt Trip. Pernah mengalaminya? Atau bahkan kita sendiri pernah melakukan Guilt Trip pada orang lain? Semoga saja tidak ya! Perilaku Guilt trip ini memang sangat tidak mengenakkan bagi si korban. Alangkah lebih baiknya kita mengenali ciri orang yang melakukan Guilt trip ini sehingga kita bisa mengantisipasinya. Kita tak perlu menghiraukan tindakan Guilt Trip ini sehingga mereka akan lelah dengan sendirinya.

Demikian ulasan mengenai tindakan Guilt Trip dan beberapa ciri yang dapat kita waspadai. Selayaknya kita tidak perlu menghiraukan orang yang bersikap Guilt Trip ini agar psikologis kita tidak terganggu.

Dini Hariyani