Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Annisa Reswara
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/freepic.diller)

Seluruh umat muslim di dunia tentu ingin memenuhi kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadan, termasuk ibu hamil. Sayangnya, menurut kacamata medis, ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa, sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayi.

Orang yang berpuasa artinya dia tidak mengonsumsi makanan dan minuman dalam waktu kurang lebih 12 jam. Bagi ibu hamil yang berpuasa memiliki risiko penurunan gula darah dan bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi dan energi.

Sebenarnya ibu hamil diperbolehkan untuk menjalankan ibadah berpuasa, tapi dengan syarat kondisi kehamilan dinyatakan sehat oleh dokter. Tapi jangan terlalu dipaksakan, sebab ada beberapa kondisi ibu hamil harus membatalkan puasa agar tidak membahayakan ibu dan janin.

BACA JUGA: Bolehkah Busui Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan?

Lantas, kondisi seperti apa yang mengharuskan ibu hamil membatalkan puasa? Mengutip Hellosehat, berikut ini daftarnya.

Kondisi Ibu Hamil yang Harus Membatalkan Puasa

Ilustrasi Ibu Hamil (Freepik/prostooleh)

1. Dehidrasi

Bagi ibu hamil, mencukupi kebutuhan cairan adalah hal penting, sebab cairan tersebut berguna untuk membentuk air ketuban yang berguna mendukung tumbuh kembang janin. Maka dari itu, saat berpuasa, ibu hamil harus betul-betul memastikan kebutuhan cairan tubuhnya cukup.

Ibu hamil yang mengalami depresi parah bisa berakibat fatal, bahkan ibu hamil bisa mengalami tekanan darah rendah. Bahkan pada kondisi serius, dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Dan risiko ini bisa berakibat bayi cacat lahir.

Kondisi dehidrasi yang terjadi pada ibu hamil di antaranya seperti rasa haus berlebihan, mulut dan bibir terasa kering, lemas dan pusing, urine berwarna kuning gelap, sembelit, mata berkunang-kunang, mual, serta merasa mau pingsan.

BACA JUGA: 4 Menu Buka Puasa Sehat bagi Ibu Hamil yang Menjalankan Puasa

2. Mimisan

Kondisi kedua yang mengharuskan ibu hamil membatalkan puasa adalah ketika ibu hamil mengalami mimisan. Mimisan saat hamil memang tidak berbahaya, namun tetap harus diperhatikan jika mimisan terjadi saat puasa.

Ibu hamil yang mengalami mimisan saat berpuasa, maka disarankan untuk membatalkan puasa dan minum air putih yang cukup. Sebab minum air putih dapat membantu menjaga selaput lendir agar tetap terhidrasi.

3. Pergerakan Bayi Berkurang

Sebagian ibu hamil sudah bisa merasakan gerakan janin ketika memasuki trimester kedua. Namun bisa pada trimester kedua dan trimester tiga dirasakan gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak, tentu ibu harus waspada.

Kurangnya gerakan bayi dalam perut bisa menjadi pertanda bahwa ada masalah pada janin. Karena itu, ibu hamil disarankan membatalkan puasa. Karena bisa saja kurangnya asupan membuat janin jadi minim pergerakan.

Nah, itu tadi beberapa kondisi ibu hamil harus membatalkan puasa. Jadi jangan terlalu dipaksakan ya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Annisa Reswara