Bolehkah Busui Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan?

Candra Kartiko | Lilya Pramesti
Bolehkah Busui Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan?
ilustrasi Ibu Menyusui. (pixabay.com)

Memiliki buah hati adalah hal yang dinanti-nanti banyak orang. Begitu pula dengan kehadiran bulan suci Ramadhan yang tahun ini akan jatuh di awal bulan April. Lalu, bagaimana jika kedua momen ini datang berdekatan?

Ibu menyusui atau busui yang sedang semangat-semangatnya ingin memenuhi nutrisi bayi kemungkinan sedang dalam keadaan bimbang. Apakah sebaiknya tahun ini berpuasa atau justru menundanya dulu demi memberikan gizi yang maksimal untuk si kecil. Eits, memangnya boleh ya ibu menyusui tidak berpuasa?

Menurut Agama Islam, Bolehkah Ibu Menyusui Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan?

Sebelum memutuskan untuk lanjut berpuasa atau tidak, sebab ini merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam, alangkah baiknya kita melihat terlebih dahulu bagaimana aturan Islam yang berlaku dalam melihat kondisi ini.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Juliani Syafitri (2021) berjudul Analisis Pendapat Sayyid Sabiq Tentang Qadha Puasa Bagi Wanita Hamil dan Menyusui. Dijelaskan bahwa baik perempuan yang sedang hamil maupun yang menyusui diperbolehkan untuk berbuka puasa. Hal ini terutama jika mereka merasa khawatir dengan kondisi dirinya dan anaknya apabila tetap melaksanakan puasa.

Namun demikian, busui wajib membayar fidyah kepada satu orang miskin setiap hari selama tidak melaksanakan puasa ramadan. Pendapat ini dikemukakan oleh Sayyid Sabid dengan menukil pendapat dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umar melalui metode tarjih.

Ulama-ulama tersebut berpendapat bahwa busui dan bumil tengah mengalami keadaan susah payah yang sehingga tidak perlu lagi dibebani dengan kewajiban puasa dengan adanya rukhshah dari syari’at.

Tips Puasa Ramadan untuk Busui

Keputusan untuk tetap menyusui ataupun tidak sepenuhnya ada pada busui. Jika dilihat dari segi kesehatan, puasa bagi busui sebenarnya bukanlah masalah. Dengan catatan, bahwa nutrisi untuk bayi harus tetap menjadi perhatian utama.

Oleh karena itu, dilansir dari Baby Centre, puasa dinilai lebih aman apabila bayi sudah menginjak usia lebih dari 6 bulan. Ini karena pada usia tersebut bayi sudah bisa memperoleh asupan tambahan dari makanan dan minuman pendamping ASI. Sedangkan untuk bayi yang usianya di bawah 6 bulan, sepenuhnya bergantung pada ASI.

Lalu, apa yang harus diperhatikan oleh Busui jika ingin tetap melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan?

Kualitas menu sahur menjadi aspek penting yang harus diperhatikan busui. Mengingat busui harus memiliki cadangan nutrisi serta kalori yang cukup selama berpuasa sambil tetap menyusui si kecil.

Makanan bernutrisi tinggi seperti bayam, brokoli, wortel, oat, bisa menjadi alternatif untuk menu sahur. Selain itu, sebaiknya busui mengonsumsi suplemen vitamin D yang telah terbukti baik untuk meningkatkan produksi ASI. Begitu pula saat berpuka puasa, busui harus minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi.

Nah, selain memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan makanan dan minuman, busui tidak boleh abai terhadap jam istirahat.  Baik di siang hari maupun di malam hari, busui harus tidur yang cukup. Jangan lupa untuk mengurangi aktivitas berat dan mencoba olahraga ringan agar tubuh tetap bugar.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak