Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang, MPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu merupakan Jenis makanan atau minuman yang mengandung zat gizi dan diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Pemberian MPASI pada anak sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik yang optimal. Selain itu, pemberian MPASI juga bertujuan untuk mendidik anak agar memiliki kebiasaan makan yang baik.
Tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik jika dalam pemberian MPASI disesuaikan dengan pertambahan umur, karena semakin bertambah umur sang anak maka bentuk dan tekstur MPASI juga ikut berubah. Bahkan, kualitas dan kuantitas MPASI juga turut andil dalam keberhasilan pemberian MPASI.
Untuk itu, diartikel kali ini kita akan membahas tentang tips memilih MPASI bagi anak sesuai umurnya. Melansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut tiga diantaranya.
BACA JUGA: Nikita Willy Ajak Baby Izz ke Belanda, Berapa Usia Aman bagi Bayi Bepergian?
1. Usia 6-8 bulan
Setelah bayi menyelesaikan periode ASI Ekslusif pada umur 0-6 bulan, maka MPASI pertama baru bisa diberikan pada saat anak menginjak usia 6 bulan. Pada tahap awal MPASI ini, makanan diberikan dalam bentuk saring untuk memudahkan anak mengonsumsinya.
Ibu bisa menggunakan beberapa bahan makanan seperti pisang, alpukat, kentang, ubi jalar, dan labu yang diblender hingga halus, kemudian disaring kembali untuk mendapatkan tekstur yang lebih sempurna.
Hindari penggunaan bahan makanan yang digoreng serta penambahan gula, garam, dan zat adiktif lainnya yang berisiko menimbulkan radang tenggorokan, seperti dilansir dari baby centre.
Porsi MPASI usia 6-8 bulan juga turut diperhatikan, yakni sebanyak 2-3 sendok makan dan diberikan sebanyak 2-3 kali sehari pada waktu makan utama dan 1-2 kali sehari untuk makan selingan. Jumlah porsinya memang terlihat sedikit, namun ibu tidak perlu khawatir, karena asupan kalori harian pada anak usia 6-8 bulan sekitar 600 kalori saja, dengan rincian 200 kalori dari ASI, serta 400 kalori sisanya dari MPASI.
2. Usia 9-11 Bulan
Pada anak yang sudah memasuki usia 9-12 bulan, terjadi perubahan bentuk dan jumlah porsi MPASI hariannya. Menu makanan MPASI diberikan dalam bentuk cincang halus ataupun cincang kasar dengan jumlah porsi setengah mangkuk ukuran 250 ml dan diberikan sebanyak 3-4 kali di waktu makan utama, serta 1-2 kali di waktu makan selingan.
BACA JUGA: 5 Hal yang Bisa Dilakukan oleh Orang Tua saat Anak Mereka Mengalami Depresi
Contoh resep MPASI usia 9-12 bulan, yakni nasi tim hati ayam dan wortel, nasi tim kacang merah dan daging, nasi tim telur brokoli, bubur tuna sayur, sup daging cincang, dan lainnya.
3. Usia 12-24 Bulan
Ketika anak sudah memasuki usia 12-24 bulan, jenis dan tekstur MPASI yang diberikan sudah menyesuaikan dengan makanan keluarga. Itu artinya anak sudah bisa mengonsumsi makanan yang sama dengan orang tuanya.
MPASI yang diberikan juga mengikuti pedoman gizi seimbang agar semua asupan zat gizi dapat diterima oleh anak dan terhindar dari defisiensi zat gizi tertentu yang berisiko menimbulkan malnutrisi. MPASI dapat diberikan sebanyak 3-4 kali perhari pada waktu makan utama, serta 1-2 kali untuk makan selingan.
Jumlah porsi yang diberikan untuk satu kali waktu makan adalah tiga perempat mangkuk ukuran 250 ml. Contoh resep MPASI usia 12-24 bulan, yakni steak tempe saus tomat, tuna saus bayam, chicken veggie risotto, sup makaroni tofu brokoli, dan lainnya.
Itulah tadi pembahasan tentang tiga tips memilih MPASI bagi anak sesuai umurnya. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
Health
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
Terkini
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat