Parkinoson merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menyerang otak, yaitu ketika terjadi ketidakseimbangan zat kimia di otak yang disebut dopamin dan asetilkolin. Parkinson adalah salah satu penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan mempengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh. Akibatnya, penderita akan kesulitan mengatur gerakan tubuh, termasuk ketika berbicara, berjalan, dan menulis.
Gejala Parkinson
Gejala parkinson pada umumnya disebut dengan singkatan TRAP. T untuk tremor atau gemetar pada saat istirahat, R untuk rigiditas atau terjadi kekakuan sendi yang membuat pasien menjadi lebih kaku pergerakannya dan wajahnya disebut muka topeng karena kurang ekspresi, A untuk akinesia atau bradikinesia yaitu gerakan menjadi lambat, dan terakhir adalah P untuk postural imbalence atau gangguan keseimbangan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Terapi Lintah bagi Kesehatan, Pernah Mencobanya?
Intensitas Tremor pada Penderita Parkinson
Intensitas tremor pada pasien parkinson biasanya disebut resting tremor atau tremor pada saat istirahat. Biasanya saat melakukan suatu kegiatan tremornya akan berkurang. Keparahan dan intensitas tremor tergantung dari seberapa lama parkinson ini terjadi dan apakah obatnya sudah cocok untuk menangani parkinson tersebut, karena ada banyak jenis obat parkinson.
Penyebab Parkinson
Ada banyak teori yang menjelaskan penyebab parkinson. Suatu penyakit degeneratif memang dipengaruhi oleh faktor usia, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk muncul pada usia muda. Sesuatu yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia di otak, dopamin dan asetilkolin tadi, apapun itu, entah itu benturan, entah apapun, dapat menyebabkan parkinson.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Obat di Apotek untuk Atasi Batuk Kering
Pencegahan Parkinson
Parkinson merupakan penyakit degeneratif sehingga sebetulnya pola hidup sehat dan mengkonsumsi antioksidan yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya parkinson. Meski demikian, penyakit degeneratif dapat dialami semua orang. Parkinson sebetulnya belum bisa disembuhkan, tetapi dapat dicegah keparahannya.
Makanan yang Mengandung Antioksidan
Makanan yang mengandung antioksidan antara lain buah-buahan seperti apel, kiwi, serta ikan-ikan laut. Kita harus menghindari sesuatu yang bisa merupakan radikal bebas atau oksidan, seperti bahan pengawet dan makanan-makanan junkfood karena dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan otak lebih cepat.
Pengobatan dan Terapi Parkinson
Obat untuk penyakit parkinson itu sebenarnya adalah untuk mengurangi gejala dan mencegah keparahan penyakit, bukan untuk menyebuhkan pada saat ini. Ada salah satu terapi yang disebut Deep Brain Stimulation, yaitu pemasangan alat seperti baterai ke dalam otak untuk mengontrol keseimbangan zat kimia tersebut.
Terapi ini memang tidak dapat menyembuhkan pasien parkinson seratus persen, akan tetapi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien parkinson. Fisioterapi diperlukan jika memang mengganggu, seperti berjalan menjadi lambat, terjadi kekakuan sendi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Apa Perbedaan Migrain dan Vertigo? Ini Penjelasan Dokter Saraf!
-
Kenapa Mayoritas Kasus Kanker Anak Ditemukan di Stadium Akhir? Ini Saran Ahli
-
Jangan Anggap Sepele! Nyeri Bahu Bisa Jadi Gejala Batu Empedu, Ini Penjelasannya
-
Penyakit Barbie Hsu Sebelum Meninggal Dunia, Dampak Meluasnya Virus HMPV?
-
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Yogya 1 Februari 2025, Pusatnya di Laut
Health
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
-
Seni Meronce Manik-Manik: Jalan Menuju Pemahaman Emosi dan Kesehatan Mental
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!