Rapunzel syndrome merupakan penyakit langka yang membuat seseorang mengonsumsi rambutnya sendiri secara terus menerus. Akibatnya, rambut akan menumpuk hingga membentuk bola besar dan memenuhi organ lambung serta usus. Kondisi medis ini sering dialami pada anak-anak, remaja, dan wanita muda yang berusia dibawah 30 tahun.
Rapunzel syndrome sering diakitkan dengan trikotilomania dan trikofagia. Gangguan mental yang satu ini akan membuat penderitanya kesulitan menahan diri untuk tidak mencabuti rambut hingga memakannya.
Seperti yang kita tahu, bahwa rambut memiliki permukaan yang licin. Jika sampai tertelan, rambut tidak bisa mengikuti gerakan peristaltik usus. Akibatnya, rambut akan tersangkut di perut dan membentuk trikobezoar. Bola rambut ini dapat bertambah berat jika bercampur dengan makanan dan lendir di dalam lambung.
Selain trikotilomania, rapunzel syndrome biasanya diiringi oleh beberapa penyakit mental lainnya. Misalnya depresi, anoreksia nervosa, gangguan obsesif komplusif, skizoprenia, PTSD, ADHD, dan pica.
Tanda dan gejala dari rapunzel syndrome biasanya tak terlihat dalam waktu yang singkat. Gejala baru muncul setelah beberapa tahun, saat bola rambut mulai memenuhi saluran pencernaan.
Secara umum gejala yang timbul akibat rapunzel syndrom meliputi nyeri perut, rasa begah, penurunan berat badan, mual, bau mulut, muntah setelah makan, sering merasa kenyang meskipun belum mengonsumsi makanan apapun, serta epigastrium akut.
BACA JUGA: 5 Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasi Garis Halus pada Leher
Kondisi ini bisa bertambah buruk seiring berjalannya waktu dengan berbagai komplikasi yang mungkin terjadi, seperti ikterus obstruktif, penyumbatan pada lambung dan usus, kerusakan lapisan lendir pada lambung dan usus, peritonitis, dan radang pankreas.
Jika Anda mengalami beberapa tanda yang mengarah pada rapunzel syndrome, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Biasanya dokter akan melakukan prosedur operasi laparatomi atau laparoskopi untuk mengeluarkan bola rambut tersebut.
Selain itu terapi perilaku kognitif dan evaluasi psikologis juga perlu dilakukan. Hal Ini bertujuan untuk mendeteksi serta mengatasi masalah kesehatan mental yang mungkin menjadi penyebab seseorang makan rambut.
Itulah tadi pembahasan tentang penyakit langka Rapunzel Syndorme. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Jumlah Kasus Penyakit Saluran Pencernaan Meningkat, Ini Pentingnya Penanganan Holistik
-
Obat Penyakit Kardiovaskular Berpotensi Cegah Risiko Demensia? Ini Faktanya
-
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
-
Deretan Penyakit Musim Hujan dan Banjir yang Perlu Diwaspadai, Ini Saran Dokter
-
Catat! Ini Pentingnya Pemantauan Gula Darah Rutin bagi Penderita Diabetes
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan