Kanker vulva merupakan jenis kanker yang menyerang vulva, yaitu bagian terluar dari organ seksual wanita yang meliputi bibir vagina (labia vagina), klitoris, dan kelenjar Bartholin.
Kanker vulva merupakan jenis kanker yang relatif jarang terjadi, dengan angka kejadian sekitar 2,4 per 100.000 wanita per tahun. Namun, kanker vulva kini menjadi momok bagi kaum wanita, terutama di Indonesia.
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus kanker vulva di Indonesia meningkat 10,4% dari tahun 2018 ke tahun 2019. Peningkatan ini tidak terlepas dari faktor-faktor risiko kanker vulva. Diantaranya yaitu:
- Usia lanjut
- Riwayat keluarga dengan kanker vulva
- Infeksi HPV
- Merokok
- Paparan radiasi
- Obesitas
- Diabetes
Gejala Kanker Vulva
Gejala kanker vulva biasanya muncul secara bertahap dan dapat berupa:
- Gatal pada vulva yang tidak kunjung sembuh
- Nyeri
- Pendarahan bukan karena menstruasi
- Perubahan kulit vulva seperti perubahan warna atau penebalan
- Benjolan, benjolan seperti kutil kecil atau dapat membesar
- Luka seperti borok pada vulva yang tidak kunjung sembuh
Diagnosis Kanker Vulva
Diagnosis kanker vulva dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, biopsi, dan tes pencitraan. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan oleh dokter untuk melihat adanya perubahan pada vulva. Biopsi dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari vulva untuk diperiksa di laboratorium. Tes pencitraan, seperti CT scan atau MRI, dapat dilakukan untuk melihat penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.
Pengobatan Kanker Vulva
Pengobatan kanker vulva tergantung pada stadium kanker. Pada stadium awal, kanker vulva biasanya dapat diobati dengan operasi pengangkatan vulva. Pada stadium lanjut, kanker vulva dapat diobati dengan kombinasi operasi, kemoterapi, dan radiasi.
Pencegahan Kanker Vulva
Cara terbaik untuk mencegah kanker vulva adalah dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat melindungi wanita dari infeksi HPV, yang merupakan salah satu faktor risiko kanker vulva.
Selain itu, wanita juga dapat mengurangi risiko kanker vulva dengan menghindari merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan membatasi paparan sinar matahari.
Kanker vulva merupakan jenis kanker yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat menjadi momok bagi kaum wanita. Oleh karena itu, bagi kaum wanita sangat penting agar memiliki sensitivitas mengenali gejala kanker vulva sejak dini agar dapat diobati dengan cepat dan efektif.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
Sandy Walsh Kritik Pembinaan Pemain Muda di Indonesia
-
Banyak Menaturalisasi Bek, Seperti Apakah Taktik STY di Piala Asia?
-
27 Perusahaan Antri IPO, Ada Sektor Energi Hingga Kesehatan
-
McDonald's Indonesia Rilis Klarifikasi Tentang Bantuan bagi Tentara Israel
-
Diisukan Pensiun Dini, Evan Dimas Darmono Ternyata sedang Sakit
Health
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
Terkini
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran