Sejak pandemi dimulai hampir dua tahun yang lalu, kegiatan seperti bekerja dan belajar lebih banyak dilaksanakan di rumah. Semua instansi pendidikan dan perusahaan mengubah aktivitas mereka yang semula berlangsung luring, menjadi daring. Bahkan ada pula sebagian orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaan tidak mampu lagi membayar gaji.
Maret 2020 semua kegiatan berlangsung di rumah, tidak ada satu pun orang yang boleh keluar kecuali untuk kebutuhan mendesak. Kebijakan lockdown juga diterapkan di mana-mana, menyikapi lonjakan kasus positif Covid-19. Karena terlalu banyak di rumah, saya merasa bosan. Tidak ada kegiatan selain bersih-bersih rumah dan rebahan, kuliah juga sekadarnya saja.
Kemudian karena rasa bosan tersebut semakin menjadi-jadi, saya mulai mencari kegiatan lain. Kegiatan yang bisa mengisi waktu luang dan mengusir stres. Saya pun duduk di teras rumah dan tidak sengaja melihat pot bunga yang mangkrak, terbesitlah ide untuk bercocok tanam.
Saya pun membeli berbagai macam bibit tanaman di e-commerce. Selain harganya murah, bibitnya juga beraneka ragam. Mulai dari sayur hijau, cabai, tomat, dan bunga. Saya menanam sebagian bibit-bibit tersebut di pot yang terbuat dair botol bekas, setiap hari dengan telaten, saya menyirami tanaman tersebut dan menjemurnya di bawah sinar matahari.
Setelah beberapa hari, beberapa tanaman tersebut mulai tumbuh. Perasaan senang muncul setiap saat mengetahui perkembangan tanaman-tanaman tersebut, setelah cukup besar saya kembali menanam sisa bibit yang masih ada. Saya juga belajar bagaimana cara merawat tanaman khususnya sayur dan bunga agar bisa tumbuh baik hingga panen.
Kegiatan yang awalnya hanya iseng ini lama-kelamaan menjadi hobi yang menyenangkan. Saya makin tertarik untuk mencoba menanam berbagai tanaman yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Sementara itu, tanaman yang saya tanam lebih dulu tadi berhasil panen setelah hampir dua bulan, hasil panen pertama tentu saja saya nikmati bersama keluarga. Terkadang juga ada tetangga yang lewat dan tertarik untuk membeli, lumayan untuk beli bibit baru.
Hingga saat ini, hobi tersebut masih berlangsung meskipun kegiatan perkuliahan mulai berjalan luar daring, saya tetap menanam tanaman walau sedikit.
Ternyata kegiatan bercocok tanam selain bermanfaat untuk mengisi waktu luang, juga memberi kesenangan batin tersendiri yang mampu mengusir stres, terutama yang disebabkan oleh rasa jenuh selama pandemi.
Tag
Baca Juga
-
Banyak Jasa, Franco Morbidelli Ucapkan Terima Kasih pada Rossi dan Marquez
-
Bak Bumi dan Langit, Alex Rins Lebih Menderita daripada Fabio Quartararo
-
Sadar Diri, Max Verstappen Yakin Tak Bisa Lawan McLaren untuk Juara Dunia
-
Ambisius! Bos Aprilia Yakin Bisa Kalahkan Marc Marquez di Paruh Kedua Musim
-
Fabio Diggia Tegur Pedro Acosta yang Bicara soal VR46: Hargai Tim-mu!
Artikel Terkait
Hobi
-
Sudah Kemas 7 Lesakan, Jens Raven Tak Perlu Kejar Gol Lagi untuk Jadi Top Skorer?
-
Final Piala AFF U-23: Kontra Vietnam, Indonesia Bakal Mengejar atau Justru Makin Tertinggal?
-
Piala AFF U-23 dan Ngerinya Ball Posession Timnas Indonesia U-23 di Tangan Gerald Vanenburg
-
BRI Super League: Thales Lira Siap Tampil Maksimal di Persija Jakarta
-
Jelang Piala AFF Wanita 2025: Pelatih Ungkap Progres Persiapan Garuda Pertiwi
Terkini
-
The Boyz Ungkap Definisi 'Stylish' yang Sebenarnya di Lagu Comeback Terbaru
-
Spesifikasi Moto G56 5G Bocor, HP Motorola Bawa Sensor Sony 50 MP dan Mediatek Dimensity 7060
-
Samsung Galaxy A07 Muncul di Google Play Console, Andalkan Chipset Mediatek Helio G99
-
Proses Penari Pagelaran Sabang Merauke 2025 Disaksikan Langsung di Jogja
-
Dukung Ekonomi Lokal, IHR Indonesia Derby 2025 Hadirkan Puluhan UMKM