Betul memang, Manchester City berhasil kerepotan berkat formasi andalan Diego Simeone. Akan tetapi, apa maksud Diego Simeone melakukan hal tersebut adalah sebuah taktik tersendiri. Tidak ingin lolos ke semifinal misalkan. Dan itu sah-sah saja. Masak iya, tim sekelas Atletico Madrid menatap leg pertama bermain tanpa serangan dan tembakan yang membahayakan?
Manchester City jauh lebih mendominasi jalannya pertandingan. Kita mungkin bertanya-tanya. "Apa maksud Simeone melakukan hal ini. Bertahan dengan formasi 5,5,0 hingga menelan kekalahan?"
Andai saja formasi yang diterapkan tersebut tidak membuat Manchester City mencetak gol, mungkin itu lebih baik. Masalahnya, sudah bermain pragmatis, kalah penguasaan bola, bertahan sedemikian rupa, ujung-ujungnya kalah pula. Dan apa yang telah diterapkan oleh Mas Diego Simeone ini patut dipertahankan. Artinya formasi 5,5,0 itu kandangnya saat leg kedua nanti harus dipraktikkan kembali. Biar apa? Pertama, tentu saja agar supaya De Bruyne dan rekan-rekannya kesulitan lagi untuk mencetak gol. Toh meskipun Mancahester memang hanya butuh hasil imbang.
Pokoknya bertahan saja. Biarkan Jan Oblak minum kopi di belakang. Sebab teman-temannya sudah menjadi bek semua. Asal Jan Oblak yakin, Insya Allah bisa. Kedua, dengan formasi 5,5,0 di leg kedua nanti diterapkan lagi, artinya cukup bertahan saja, yang jelas ya, Atletico Madrid tidak akan bisa mencetak gol. Dengan tidak mencetak gol, maka Atletico Madrid sudah jelas kalah agregat. Dan bila kalah agregat, maka sudah jelas pula bahwa Atletico Madrid sudah tidak akan lolos ke semifinal.
Kalau bisa, semua pemain cadangan dimasukkan semua untuk menjadi tembok kokoh pertahanan Atletico Madrid. Semalam itu, untung De Bruyne orang yang cerdik. Kalau tidak, nggak akan menang itu besutan Pep Guardiola. Sebab satu gol yang telah dikemas itu, Manchester City sudah punya modal berharga untuk menginjakkan kakinya di semifinal. Di leg kedua nanti, City nggak boleh bertahan. Biarkan Atletico Madrid saja. City nggak usah niru-niru tim yang memang nggak ada niatan untuk menang.
Bertahan memang penting. Tapi kalau sampe shot dan on targetnya 0 itu perlu dipertanyakan.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Akhir Perjalanan 10 Tahun Kevin De Bruyne di Manchester City
-
Manchester United vs Manchester City, Erling Haaland Dipastikan Absen
-
Innalillahi! Manchester City Kehilangan Erling Haaland
-
Piala FA: Gagal Eksekusi Penalti, Erling Haaland Kena Semprot Roy Keane
-
Pep Guardiola Optimistis Manchester City Menyalip Liverpool di Premier League
Hobi
-
Hajar Yaman, 3 Faktor Ini Buat Timnas Indonesia U-17 Sukses Menang Telak?
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Lawan Yaman U-17 Tanpa Gentar, Ini 3 Pemain Indonesia yang Diramal Bersinar
-
3 Pemain Kunci Timnas Yaman U-17 yang Perlu Diwaspadai oleh Skuad Indonesia
Terkini
-
5 Poster Karakter Pemain Utama Film Korea The Old Woman with the Knife
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Dehumanisasi Digital: Saat AI Mengambil Peran Manusia
-
Grok dan Letupan Kritik saat Demokrasi Makin Tercekik
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME