Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Berliana Dyah Ayu Tasya
Ilustrasi menulis diary (Pexels.com/zhen cung)

Menulis diary bagi sebagian orang mungkin terkesan kegiatan remeh. Bahkan menganggap kalau menulis diary hanya dilakukan oleh anak kecil atau para remaja puber yang baru merasakan jatuh cinta.

Padahal, menulis diary memiliki banyak manfaat tidak hanya untuk anak kecil, atau para remaja, namun juga untuk semua usia. Apalagi, untuk orang-orang yang bercita-cita menjadi penulis sukses. Banyak penulis sukses yang berawal dari hobinya menulis diary.

Salah satu penulis sukses yang berawal dari menulis diary adalah Raditya Dika. Penulis yang juga seorang komedian ini mengungkapkan bahwa dirinya sejak Sekolah Dasar sudah menyukai menulis diary atau catatan harian.

Bahkan dulu, ia dan teman-temannya suka bertukar diary masing-masing, untuk saling membaca tulisan satu sama lain. Dari kegiatan menulis diary inilah, Raditya Dika menjadi suka dengan dunia kepenulisan.

Isi dari diary Raditya Dika pun juga tidak jauh-jauh dari kehidupan dirinya. Ia menulis masalah-masalah yang memang biasa dihadapi anak sekolah dasar seperti nilai ulangan yang jelek hingga layangan yang putus saat bermain.

Hal itu membuktikan bahwa, untuk menjadi penulis sukses kita tidak harus langsung membuat tulisan yang bagus dalam sekali jadi. Kita dapat memulainya dengan menulis apa pun yang dekat dengan diri kita.

Untuk membuat tulisan berkualitas yang layak dibaca, tentunya membutuhkan proses yang tidak singkat. Kebanyakan para penulis sukses adalah mereka yang jam terbang menulisnya sudah tinggi.

Konsistensi adalah hal yang paling penting di sini. Maka, jangan berharap bisa menjadi penulis sukses jika kamu inginnya hal yang instan, tidak mau membiasakan diri untuk terus menulis.

Menulis diary adalah langkah pertama untuk membiasakan diri dengan dunia kepenulisan. Karena dari menulis diary, kita tidak perlu melakukan riset terlebih dahulu karena bahan tulisannya ada pada diri kita sendiri.

Menulispun menjadi lebih mudah dan seru. Kita bisa menulis kejadian-kejadian penting hari ini, atau bisa hal-hal yang membuat kita kecewa, marah, sedih hingga sakit hati.

Seperti yang dikatakan oleh J.K. Rowling,  penulis novel populer Harry Potter, "Mulailah menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri." Jika ditelusuri dari biografinya, J.K. Rowling dalam menulis novel pun sebagian besar isinya adalah terinspirasi dari kehidupan serta minat bacaannya.

Maka dari itu, kamu yang ingin menjadi penulis sukses, tentunya harus rajin menulis diary. Karena jika kegiatan semudah menulis diary saja kamu malas atau enggan, bagaimana akan bisa mengikuti jejak suksesnya Raditya Dika, apalagi J.K. Rowling?

Berliana Dyah Ayu Tasya