Dulu, awal berposesnya Shin Tae-yong untuk timnas Indonesia sempat diragukan. Bahkan, tak sedikit agar mantan pelatih timnas Korea Selatan itu segera angkat kaki dari kepelatihan sepak bola timnas Indonesia. Tapi, kini semuanya berubah. Shin Tae-yong berhasil membuktikan diri sebagai pelatih yang memiliki taktik tajam.
Bahkan, akhir-akhir ini nitizen dan PSSI digadang-gadang sepakat untuk memperpanjang masa kontraknya. Sebab, hal itu mengacu pada capaian dan kontribusinya yang luar biasa untuk timnas Indonesia. Salah satu yang sangat fundamental, ia mampu meloloskan timnas u-20 dan Senior ke Piala Asia. Tak terkecuali perlahan naiknya ranking FIFA sepak bola Indonesia berkat andil mulia Shin Tae-yong.
Atas hal itu, semua masyarakat Indonesia yakin, bahwa Shin Tae-yong adalah pelatih yang harus dipertahankan. Ia adalah pelatih asing yang dinilai akan mencerahkan masa depan sepak bola Indonesia.
Yang terbaru tentu saja adalah kemenangan comeback fantastis timnas Indonesia atas Curacao. Bayangkan, Curao adalah peringkat 84 dunia di ranking FIFA. Indonesia sendiri, masih bertengger di urutan ke 155. Tapi, di bawah naungan Shin Tae-yong dan taktik dingin, Indonesia mampu bermain tanpa gugup dan traumatis. Keberanian itu, tentu saja tak lepas dari intruksi coach Shin.
Permainan timnas sangat menjanjikan. Jarang melakukan long ball, agresif dalam menyerang, cover tinggi, dan pada saat lawan (Curacao) memegang bola, dua sampai tiga pemain datang untuk merebut bola. Naik-turun tanpa lengah.
Indonesia, di kancah sepak bola memang membutuhkan permainan semacam itu. Dan Shin Tae-yong kini menjelma menjadi figur yang menjadi barometer bahwa anak muda yang membela timnas Indonesia akan berkembang dan masa depan sepak bola Indonesia akan kembali macan kemayoran yang menakutkan.
Mau tidak mau, PSSI memang harus segera mempertimbangkan dengan matang, dan berpikir bahwa Shin Tae-yong adalah pelatih yang tepat untuk menangani timnas Indonesia. Beri dia kesempatan untuk terus menumbuhkembangkan kualitas anak-anak Indonesia, sepak bola.
Sebab, mengacu atas capaiannya yang sangat luar biasa, dan sudah terbiasanya Garuda Indonesia menjalankan taktiknya, perkembangan dan mentalitas adalah sebuah harapan yang sebenar-benarnya.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Pendam Perasaan ke Ayu Ting Ting, Victor Agustino Minder Karena Terlalu Muda
-
Kalian Pantas Mati, Film Adaptasi dari Korea Selatan Segera Takuti Penonton Indonesia
-
Kevin Sanjaya Dikabarkan Sedang Berkonflik dengan Sang Pelatih, Warganet: Plis Baikan
-
Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Dicarikan Lawan 50 Besar Ranking FIFA Sebagai Tujuan Besar
-
CEK FAKTA: Beredar Kabar PKI Anggarkan Dana Rp5 Triliun Demi Muluskan Jokowi 3 Periode, Benarkah?
Hobi
-
Finis P12 di Sprint Race GP Jerman 2025, Pecco Bagnaia Kebingungan
-
Menilik Futsal Perempuan dan Secuil Alasan untuk Kembali Menyukainya
-
Futsal, Olahraga Seru yang Tetap Bisa Dimainkan Walau Hujan Deras
-
Futsal dan Gen Z: Lebih dari Sekadar Adu Lari, Tapi Adu Emosi dan Kreativitas
-
Kalah di Final Piala Dunia Antarklub, Pelatih PSG: Kami Bukan Pecundang!
Terkini
-
Catat! RIIZE Umumkan Tanggal dan Kota untuk Tur RIIZING LOUD Amerika Utara
-
Bukan Anti-Cinta, Hanya Takut Luka: Alasan Gen Z Tak Kejar Pernikahan
-
Tentang Menjadi Pemimpin: Inklusivitas Lewat Kepemimpinan yang Memanusiakan
-
5 Anime Dark Moe Terbaik, Terbaru Ada Takopii no Genzai yang Raih Rating 9.3 di IMDb
-
Superman Melesat di Box Office, David Corenswet Ngaku Fix Main Sekuel