Wakil Asia Jepang akan turun berlaga di babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 pada Senin malam (5/12/2022). The Blue Samurai yang lolos ke fase gugur sebagai jawara grup E, akan ditantang oleh Kroasia yang merupakan runner up grup F. Laga kedua kesebelasan akan dilangsungkan di Al Janoub Stadium, Al Wakrah Qatar mulai pukul 22.00 WIB.
Menjelang laga bergulir, banyak pecinta sepak bola yang memprediksi Kroasia akan memenangi laga kali ini. Hal tersebut tentu saja wajar, mengingat prestasi mentereng yang disandang oleh Luka Modric dan kawan-kawan di panggung Piala Dunia. Semenjak keikutsertaan mereka di gelaran Piala Dunia, Kroasia telah mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi runner-up pada edisi 2018, dan peringkat ketiga pada Piala Dunia tahun 1998 di Prancis.
Tak hanya itu, rekor pertemuan kedua negara pun masih memihak Kroasia. Berdasarkan catatan dari laman fifa.com, Kroasia dan Jepang telah bertemu sebanyak dua kali. Pertemuan pertama kedua negara di Prancis tahun 1998 mampu dimenangi oleh Kroasia dengan skor tipis 1-0, sementara pertemuan kedua di Jerman tahun 2006, kedua kesebelasan mengakhiri laga dengan hasil imbang tanpa gol.
Namun jangan salah, meskipun Kroasia lebih diunggulkan, namun meremehkan kekuatan Jepang adalah hal yang tak patut untuk dilakukan. Pasalnya, selama keikutsertaan mereka di ajang Piala Dunia, Jepang seringkali membuat kejutan dengan mengalahkan tim-tim kuat. Permainan liat Jepang di pentas dunia, sering membuat tim-tim mapan di persepakbolaan dunia menjadi kalang kabut, dan bahkan bertekuk lutut.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Spanyol Kontra Maroko, Rivalitas Sepakbola yang Dibumbui Sejarah
Sejarah Piala Dunia mencatat, tim-tim kuat seperti Rusia, Kamerun, Denmark, dan Kolombia pernah merasakan tajamnya serangan The Blue Samurai. Bahkan, kita semua pun mungkin masih ingat dengan nasib generasi emas Belgia yang berlaga di Piala Dunia Rusia 2018 lalu. Mereka harus bersusah payah dalam meredam perlawanan Jepang, dan sempat tertinggal 0-2 sebelum pada akhirnya membalikkan keadaan menjadi 3-2 di akhir-akhir pertandingan.
Pun demikian halnya dengan perjalanan Jepang pada gelaran kali ini. Dua tim kuat berlabel mantan juara dunia, yakni Jerman dan Spanyol tak luput dari tebasan para Samurai Biru. Dua tim kuat di kancah persepakbolaan dunia tersebut sukses mereka jungkalkan di fase penyisihan grup F, guna mengantarkan wakil Asia tersebut menggapai babak 16 besar di Piala Dunia edisi kali ini.
Jika tak berhati-hati, nasib Kroasia malam hari ini tak akan jauh berbeda dengan Spanyol yang berhasil ditundukkan oleh Jepang, atau bahkan Jerman yang harus pulang lebih awal.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
Tag
Baca Juga
-
Kembali Jebol Lewat Sundulan, Mengapa Tim yang Diasuh Indra Sjafri Lemah di Bola-Bola Atas?
-
Uji Coba Pertama Kontra Mali, Ada yang Kurang di Lini Tengah Timnas Indonesia SEA Games
-
Daftar 3 Pemenang FIFA Puskas Award Paling Underrated, Rizky Ridho Bisa Jadi Selanjutnya!
-
Langsung kepada FIFA, Evandra Florasta Ucap Pesan Perpisahan Pasca Tersingkir dari Piala Dunia
-
Daftar Pemenang Puskas Award Tak Melulu Bintang Besar, Rizky Ridho Berpeluang Jadi yang Terbaik
Artikel Terkait
-
Jesus Casas Si Tukang Otak Atik Formasi, Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Terseret ke FIFA Usai Kartu Merah Cristiano Ronaldo
-
Panas! Emiliano Martinez dan Gattuso Saling Serang Gegara Format Kualifikasi Piala Dunia
-
Timnas Brasil Mengerikan Lagi: Kebangkitan Casemiro di Era Carlo Ancelotti
-
Graham Potter Misuh-misuh Striker Rp2,4Triliun Belum Bisa Dimainkan Gegara Cedera
Hobi
-
Kembali Jebol Lewat Sundulan, Mengapa Tim yang Diasuh Indra Sjafri Lemah di Bola-Bola Atas?
-
Final Ketiga Beruntun, BL Gaungkan Nama Gregoria "Kumamoto" Mariska Tunjung
-
Dikalahkan Mali, Optimisme Indra Sjafri Jelang SEA Games 2025 Tak Surut!
-
Uji Coba Pertama Kontra Mali, Ada yang Kurang di Lini Tengah Timnas Indonesia SEA Games
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
Terkini
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Kurangi Produksi Melanin, Bye Noda PIH
-
Literasi dan Numerasi Menurun: Alarm Bahaya untuk Pendidikan Nasional?
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Curhat Pedih Helwa Bachmid: Bongkar Pernikahan Rahasia dengan Habib Bahar