Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Bek timnas Belanda #05 Nathan Ake (kanan) berebut bola dengan penyerang timnas Argentina #10 Lionel Messi selama pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 antara Belanda vs Argentina di Stadion Lusail, utara Doha, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB. [Paul ELLIS / AFP].

Pada fase perempat final dalam gelaran piala dunia 2022 yang berlangsung di Qatar, tim nasional Belanda harus rela kembali gugur di fase ini setelah kalah dalam drama adu pinalti atas tim nasional Argentina. Hasil ini membuat tim nasional Belanda tersingkir dalam gelaran 4 tahunan tersebut setelah juga gagal membalaskan dendam atas tim Argentina atas kekalahan di babak semifinal pada gelaran piala dunia 2014 silam.

Hasil tersebut sekaligus memupus harapan tim nasional Belanda untuk merengkuh gelar juara dunia kali pertama. Pertandingan yang diwarnai huja kartu kuning ini memang terkesan cukup dramatis karena tim nasional Belanda harus tertinggal 0-2 terlebih dahulu sebelum sukses menyamakan skor 2-2 pada akhir laga. Akan tetapi, nasib kurang memuaskan harus diterima oleh skuad “De Oranje” setelah harus kalah 4-3 melalui babak adu pinalti.

Kutukan Piala Dunia bagi Belanda

Skuad Timnas Belanda di Tahun 2022 (sportbrief.com)

Gelar juara piala dunia seolah-olah enggan menghampiri tim nasional Belanda hingga hari ini sejak keikutsertaan mereka pada tahun 1934. Bahkan, yang paling ironis tim nasional Belanda sukses melangkah 3 kali ke partai final, namun ketiganya harus puas berakhir di posisi runner-up. Bahkan, kenangan menyakitkan mungkin bagi fans timnas Belanda yakni harus takluk 0-1 dari Spanyol yang pertama kali masuk final pada gelaran piala dunia 2010 di Afrika Selatan.

Lalu, kemudian pada edisi 2022 ini mereka harus kembali menelan pil pahit setelah takluk dari Argentina yang notabene merupakan musuh bebuyutan mereka di ajang piala dunia.

BACA JUGA: Profil Wout Weghorst, Penyerang Belanda yang Hampir Pulangkan Argentina dari Piala Dunia 2022

Timnas Belanda bukanlah negara yang lemah atas tradisi sepakbola. Bahkan, mereka seringkali melahirkan talenta-talenta sepakbola berbakat di dunia. Sebut saja Johan Cruyff, Patrick Kluivert, Dennis Bergkamp, Ruud van Nistelrooy, Robin van Persie, Arjen Robben, Edwin van Der Saar dan hingga kini munculnya generasi muda berbakat seperti Frenkie De Jong, Cocy Gakpo dan Denzel Dumfries.

Secara liga, mungkin liga Belanda atau yang dikenal dengan nama Eredivisie saat ini kurang begitu tersohor dibandingkan liga-liga top Eropa lainnya. Namun, perlu diketahui bahwa klub-klub liga Belanda selalu menjadi batu sandungan para tim elit Eropa.

Bahkan tidak jarang klub-klub tersebut justru berpeluang merengkuh gelar antar klub Eropa. Klub-klub seperti Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, F.C Utrecht dan Feyenoord Rotterdam adalah segelintir klub liga Belanda yang memiliki nama mentereng di kancah sepakbola dunia.

Tentunya dengan segala kondisi tersebut, seharusnya tim nasional Belanda dapat merengkuh minimal 1 gelar juara dunia. Akan tetapi, realitanya tim nasional Belanda hanya mampu merengku satu gelar juara Eropa, yakni pada tahun 1988. Bahkan, timnas Belanda hingga hari ini dikenal dengan julukan sebagai juara tanpa makhota karena belum pernah sekalipun merasakan gelar juara dunia.

Video yang Mungkin Anda Suka.

zahir zahir