Pasca usainya babak semi final perhelatan Piala Dunia U-20 di Argentinta, dua negara terkonfirmasi berhak untuk melaju ke partai puncak.
Italia yang berasal dari konfederasi sepak bola Eropa, akan berhadapan dengan Uruguay yang berasal dari kawasan Amerika Latin. Jika dilihat dengan seksama, duel partai puncak Piala Dunia U-20 kali ini masih mempresentasikan dua kekuatan utama sepak bola di dunia ini.
Hingga saat ini, baik Eropa maupun Amerika Latin, masih menjadi dua kutub utama persepakbolaan dunia, sehingga tak mengherankan pula di partai puncak Piala Dunia U-20 kali ini juga memainkan pertarungan dua negara dari kawasan tersebut.
Jika kita menarik garis sejarah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang dimulai semenjak tahun 1977 lalu, turnamen dua tahunan ini telah dimainkan sebanyak 23 kali, termasuk di Argentina kali ini. Dalam 23 kali perhelatan, gelar juara memang silih berganti dikuasai oleh perwakilan dari Benua Eropa dan Amerika Latin.
Hingga penyelenggaraan ke 22 pada tahun 2019 di Polandia lalu, hanya satu negara dari kawasan Eropa-Amerika Latin yang sukses menggenggam gelar juara. Ghana yang tampil mengejutkan pada edisi 2009, menjadi satu-satunya negara yang bisa merebut gelar juara di luar dua kawasan kutub sepak bola dunia itu.
Selebihnya, dalam 21 kali penyelenggaraan yang telah digelar, baik Eropa maupun Amerika Latin, seolah saling berbagi gelar juara.
Dalam catatan fifa.com, kawasan Amerika Latin masih memiliki catatan gelar juara yang lebih unggul daripada Eropa dengan 11 kali merengkuh titel. Dua negara raksasa, yakni Argentina dan Brazil menjadi dua negara tersukses dengan raihan 6 titel serta 5 titel.
Sementara 10 gelar juara yang dimiliki oleh perwakilan benua Eropa, dibagi rata oleh delapan negara, yakni Portugal (2 gelar), Serbia (2 gelar), dan masing-masing satu gelar untuk Spanyol, Rusia, Jerman, Inggris, Prancis serta Ukraina.
Dengan demikian, hingga menjelang laga final ini, konfederasi sepak bola Eropa masih tertinggal koleksi satu gelar dari Amerika Latin.
Berhubung partai final kali ini kembali mempertemukan kedua kawasan, maka bisa dikatakan ini adalah kans yang tepat bagi persepakbolaan Eropa untuk menyamai catatan 11 gelar juara yang saat ini dimiliki oleh Amerika Latin, dan membuat kedudukan kedua kutub sepak bola dunia kembali berimbang di level U-20.
Kira-kira, yang menang Eropa atau Amerika Latin ya?
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
-
Balap di Rumah Sendiri, Akankah Rider Italia Mendominasi di Mugello Nanti?
-
Profil Anderson Duarte, Striker Uruguay U-20 yang Taklukkan Israel di Piala Dunia U-20 2023
-
Barcelona: Lionel Messi Ingin Main di Liga dengan Tuntutan Lebih Sedikit dan Jauh dari Tekanan
-
4 Rekomendasi Film Islami Indonesia, Salah Satunya Ayat-Ayat Cinta
-
FIFA U-20: Kandas di 4 Besar, Korea Selatan Gagal Samai Pencapaian Terbaik
Hobi
-
Jangan Cuma Fokus Cara Masukin Bola! Ini Strategi Saat Bola Futsal Direbut Lawan
-
BRI Super League: Pelatih Persijap Jepara Kembali Soroti Panen Kartu Kuning
-
Bek Timnas Irak Soroti Kualitas Pemain Lokal Indonesia, Ada Pujian Khusus?
-
Jadi Young Player of The Week, Toni Firmansyah Bersinar di BRI Super League
-
Kemenangan di MotoGP Austria Jadi Ajang Balas Dendam Marc Marquez ke Ducati
Terkini
-
Mengapa Kisah Perempuan dalam Karya Sastra Selalu Syarat akan Luka?
-
Film Dikritik, Filmmaker Baper
-
Rilis Trailer, Kupas Lebih dalam Film Anime Independen Beyond the Trail
-
NCT Wish Temukan Kembali Warna dalam Hidup di Video Teaser Color Is Missing
-
Goodbyes and Sad Eyes oleh Moonbyul: Temukan Kebahagiaan Diri Setelah Putus