Dua puluh tahun bukan waktu yang pendek bagi seorang Cesc Fabregas. Selama masa itu, beberapa klub telah dijelajahinya. Mulai dari Arsenal, Barca, Chelsea, dan Monaco. Terakhir, kariernya berada di Como, klub seri B Liga Italia.
Fabregas terhitung sosok pesepak bola yang unik. Meskipun dia dibesarkan di akademi La Masia Barcelona, karier profesionalnya justru diawali di Arsenal. Karier itu dirintisnya mulai tahun 2003.
Sebuah hal yang aneh tentunya. Mungkin penciuman tajam Arsene Wengerlah yang membuatnya terpikat merumput di Arsenal. Di Arsenal nama Fabregas semakin besar. Pengabdiannya selama 8 tahun menghasilkan 35 gol di semua kompetisi.
Petualangan Fabregas berlanjut ke Barcelona. Meski hanya bertahan selama 3 tahun, capaian sang gelandang ini luar biasa. Terbukti 28 gol disarangkannya ke gawang lawan. Masa-masa inilah yang muncul dalam ingatan Messi.
Garis nasib Fabregas ternyata lebih dekat ke Inggris. Buktinya tahun 2014 dia kembali ke Inggris lagi. Kali ini Chelsea yang menjadi pelabuhannya. Kerennya Fabregas di Chelsea membukukan 15 gol.
Setelah itu, performa Fabregas mulai menurun. Penampilannya di Monaco dan Como, tidak sekemilau di klub-klub sebelumnya. Hingga akhirnya pada hari Sabtu, 1 Juli 2023 memutuskan gantung sepatu, meski kontraknya masih setahun lagi di Como, Italia.
Fabregas terhitung memang pesepak bola unik. Namanya justru besar di Inggris. Kesempatan yang diberikan oleh Arsene Wenger saat itu, dimanfaatkan semaksimal mungkin. Buktinya, dia menjadi bagian penting Arsenal selama di sana.
Bekal ini pula yang menjadi alasan Barcelona memboyongnya. Hingga pada saat itu, Fabregas menjadi pilar penting Barcelona bersama para legenda. Tengok saja ada Xavi, Andres Iniesta, dan tentu saja Messi.
Saat kembali ke Inggris, Fabregas pun tetap menjadi pilihan utama di Chelsea. Baik Mourinho maupun Conte, mempercayainya sebagai bagian penting. Maka tidak heran beberapa gelar pun dicapainya.
Pasca pengumuman gantung sepatu, ternyata Fabregas telah menentukan jalan hidupnya. Dia telah memutuskan menjadi pelatih di klub terakhirnya, Como penghuni seri B Liga Italia. Dengar-dengar klub ini milik salah satu orang terkaya di Indonesia. Rasanya layak ditunggu kiprahnya.
Baca Juga
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
-
Media Vietnam Puji Habis Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Uzbekistan 2-0
-
Lawan Uzbekistan Nanti Malam, PR Nova Arianto Harus Benahi Fokus Pemain
-
Lolos ke AFC Champions League Two, Persib Bandung Masuk Pot 4 dalam Drawing
Artikel Terkait
-
KOCAK! Habib Bahar Bin Smith Memilih Lionel Messi Ketimbang Ronaldo?
-
Pensiun dari Sepak Bola, Berikut Prestasi Mentereng yang Ditorehkan Cesc Fabregas
-
Cesc Fabregas Putuskan Gantung Sepatu, Lihat Deretan Pialanya
-
Komentar Cesc Fabregas Resmi Latih Klub Milik Orang Indonesia, FC Como
-
Barcelona Ingin Datangkan Arda Guler, Segini Harga yang Blaugrana Tawarkan!
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat