Polemik mengenai Jakarta International Stadium alias JIS tampaknya masih menjadi salah satu isu hangat menjelang pemilihan stadion untuk perhelatan Piala Dunia U-17.
Setelah pihak pemerintah mengklaim bahwa stadion karya mantan Gubernur Anies Baswedan tersebut perlu untuk dilakukan beragam renovasi agar memenuhi standar FIFA, beberapa waktu lalu wasit Thoriq Alkatiri juga urun bicara mengenai rumput stadion yang dipermasalahkan.
Kali ini, setelah wasit kebanggaan Indonesia tersebut, Chairman Karya Rama Prima, Qamal Mustaqim yang merupakan ahli rumput stadion dan menjadi bagian dari tim inspeksi awal JIS, membeberkan hasil yang ditemukannya ketika melakukan inspeksi.
Menurut Qamar, sepertimana diunggah di akun TikTok Langkat TV, terdapat beberapa permasalahan mengenai rumput yang dipakai oleh JIS. Mulai dari jenis yang tidak sesuai dengan penanamannya, akar rumputnya, hingga pencahayaan yang kurang maksimal terhadap rumput di dalam stadion.
"Rumput ini jenisnya japonica, cuma ditanamnya di karpet sintetis, ini yang jadi masalah hanya itu saja. Medianya terlalu dangkal sehingga akar tidak tembus ke bawah," jelas Qamar.
"Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, mataharinya tidak cukup, itu saja masalahnya," terang Qamar.
Lebih lanjut, Qamar kembali menerangkan permasalahan lain yang dialami oleh rumput JIS.
"Yang daerah sisi selatan itu hanya setengahnya saja dari jam 9 pagi sampai jam 2, selebihnya tidak kena matahari, itu masalahnya di sini," terangnya mengenai sistem pencahayaan rumput stadion.
"Kalau jenis rumputnya, sama dengan yang dipakai dengan di Jalak Harupat, Bung Tomo, Palembang, sama itu jenisnya japonica," imbuhnya.
Tak hanya memberikan komentar, Qamar juga memberikan solusi untuk permasalahan rumput JIS tersebut.
"Solusinya, sudah kita usulkan ke Pak Menteri bahwa yang bisa dilakukan memindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari lapangan golf, yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018, itu memindahkan dari lapangan golf, itu yang bisa dilakukan. Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan soding," jelas Qamar.
Nah, setelah mendapatkan penjelasan langsung dari ahlinya, bagaimana nih pendapat teman-teman? Yakin untuk mengganti rumput JIS, atau justru tetap menggunakan rumput yang ada saat ini?
Tag
Baca Juga
-
FIFA Match Day Kontra Taiwan dan Potensi Debut para Pemain Anyar Pasukan Garuda
-
FIFA Matchday 2025: 3 Hal Ini akan Membuat Indonesia Sangat Malu jika Kalah dari China Taipei
-
FIFA Matchday 2025: Lawan China Taipei, Timnas Indonesia Seperti Disodori Buah Simalakama
-
Rekap Wakil ASEAN di Matchday Pertama Kualifikasi AFC U-23, Hanya 3 Tim yang Berjaya!
-
Ironis! Hanya Indonesia Tim Semifinalis AFC U-23 Tahun 2024 yang Gagal Menang di Partai Pembuka
Artikel Terkait
-
Luis Milla Dilibatkan untuk Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti Lakukan Ini
-
Erick Thohir Bantah Renovasi JIS Upaya Politisasi Stadion 'Warisan' Anies, Ungkap Tujuannya
-
Profil Aidan Julien Bonvanie, Kiper Diaspora yang Ingin Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023
-
Semakin Memanas, Berikut Hasil Inspeksi Lengkap JIS oleh Pihak Profesional
-
Polemik Rumput JIS, Menteri PUPR Diminta Jangan Belagak seperti Asesor FIFA: Tidak Kompeten!
Hobi
-
FIFA Match Day Kontra Taiwan dan Potensi Debut para Pemain Anyar Pasukan Garuda
-
Mees Hilgers Tolak Panggilan Timnas, Kluivert dan PSSI Kompak Kasih Sentilan Halus
-
FIFA Matchday 2025: 3 Hal Ini akan Membuat Indonesia Sangat Malu jika Kalah dari China Taipei
-
Patrick Kluivert Hubungi Presiden Lille Gegara Calvin Verdonk, Bahas Apa?
-
FIFA Matchday 2025: Lawan China Taipei, Timnas Indonesia Seperti Disodori Buah Simalakama
Terkini
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Momen Langka! Rhoma Irama Jadi Khatib Salat Jumat di Pestapora, Intip Lagi Yuk Rukun dan Sunnahnya
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Debut Solo Setelah 9 Tahun, 3 Alasan Wajib Menantikan Album Haechan 'Taste'
-
Rahasia Demokrasi Sehat: Bukan Cuma Pemilu, tapi Literasi Politik!