Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Agus Siswanto
Persikabo 1973 dengan jersey bertuliskan SBOTOP yang mendorong pelaporan Akmal Mahali ke kepolisian. (pssi.org)

Kabar tidak enak tiba-tiba menyerbu Persikabo 1973 dan Dirut PT LIB. Pasalnya Akmal Marali, Koordinator Save Our Soccer (SOS) melaporkan keduanya ke pihak kepolisian. Permasalahan yang dibawa terkait iklan judi SBOTOP yang nangkring di jersey dan papan iklan.

Laporan itu sendiri didasarkan pada kekhawatiran pembiaran keberadaan iklan itu akan mendorong munculnya iklan judi lain seperti Betway 365, Bwin, dan lain-lain. Jika hal ini sampai terjadi, dapat dipastikan akan merusak iklim persepakbolaan Indonesia.

Pelaporan pihak PT LIB oleh Akmal Mahali sendiri didasarkan posisi mereka sebagai regulator. Seharusnya sejak awal PT LIB sudah mencium keberadaan sponsor haram ini. Namun nyatanya, lolos juga. Bahkan cenderung tutup mata. Tulisan SBOTOP tampak masih nangkring di jersey dan papan reklame Persikabo 1973 pada tiga pertandingan sebelumnya.

Kasus ini pun bukan yang pertama kali terjadi. Pada kompetisi edisi tahun lalu pun terjadi. Saat itu Arema FC, PSIS, dan Persikabo 1973 yang menggunakannya. Namun setelah mendapat teguran mereka melepaskannya.

Kali ini ternyata iklan itu muncul lagi di tubuh Persikabo 1973. Dasar inilah yang mendorong munculnya laporan Akmal Mahali menggunakan pasal 27 Ayat (2) UU RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang perjudian melalui media elektronik.

Pelaporan ini menjadi langkah yang penting karena keberadaan judi online dapat merusak iklim kompetisi. Apalagi jika nanti di dalamnya terjadi match fixing untuk kepentingan rumah-rumah judi tersebut.

Langkah Akmal Mahali ini sejalan dengan apa yang diprogramkan Erick Thohir dalam membenahi sepak bola Indonesia. Salah satu sasaran tembak Erick Thohir adalah keberadaan mafia sepak bola yang diduga masih gentayangan.

Maka dengan cara menghilangkan unsur-unsur judi dalam sponsor terhadap setiap klub, akan meminimalisir kemungkinan itu. Walaupun hal itu tidak mudah. Namun paling tidak satu langkah sudah diambil.

Sejalan dengan laporan Akmal Mahali terkait SBOTOP, Persikabo 1973 ternyata mengambil langkah cepat. Tampaknya mereka juga tidak ingin terimbas dengan  laporan tersebut. Hal ini terbukti dengan hilangnya nama SBOTOP di jersey mereka, terlihat saat mereka meladeni PSM dalam lanjutan BRI Liga 1. Nama yang muncul adalah sponsor lain yang tidak berkaitan dengan perjudian.

Agus Siswanto