Pernah tidak kita menemukan sebuah tulisan yang (maaf) agak berlepotan. Misalnya kesalahan ketik, entah kurang hurufnya atau penggunaan istilah yang salah, dan sebagainya.
Kalau hanya satu atau dua sih tidak masalah, namun jika itu mencapai jumlah lebih dari sepuluh pasti akan mengganggu pembaca. Hal itu semata-mata karena penulis tidak melakukan swasunting.
Kesalahan seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebab hal ini dapat diatasi sebelumnya. Lalu cara apa yang harus dilakukan? Mudah saja. Lakukan swasunting terhadap tulisan itu sebelum di-posting. Istilah keren-nya self editing pada tulisan tersebut sebelum diterbitkan.
Langkah swasunting yang dilakukan tentu saja sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Langkah paling minimal adalah memperhatikan kalimat-kalimat yang muncul di laptop atau gawai pada saat pengetikan.
Untuk tingkat lebih tinggi, mungkin juga pada tanda baca. Lucu kan jika pada tulisan tersebut terdapat salah ketik, karena kelebihan atau kekurangan huruf.
Sedangkan untuk urusan yang rumit mengenai tata tulis, dapat lakukan sambil jalan. Atau serahkan pada ahlinya, manakala proyek itu adalah membuat sebuah buku, yaitu pada para editor.
Kesalahan ketik yang terjadi, biasanya terjadi tanpa kesengajaan. Keinginan untuk segera menayangkan tulisanlah yang sering menjadi pangkal penyebab. Sehingga begitu ketikan selesai, langsung posting. Salahkah ini?
Tentu saja tidak, minimal dari semangatnya. Namun akan lebih bagus jika dibaca ulang. Siapa tahu ada beberapa huruf atau tanda baca yang hilang atau tidak tertulis.
Kesalahan ketik sering muncul pada beberapa teman yang menulis menggunakan gawai. Kondisi layar yang kecil, ditambah dengan posisi menulis yang tidak nyaman plus ditambah lagi dengan kondisi terburu-buru, menimbulkan terjadi beberapa kesalahan.
Akan lebih parah lagi jika kaca matanya ketinggalan, sementara sang ide sudah meronta-ronta di benak. Nah, akhirnya tanpa swasunting, begitu tulisan jadi langsung posting.
Berkaca dari beberapa tulisan yang ada, mungkin sudah saatnya membiasakan untuk melakukan swasunting. Tentu saja semuanya untuk peningkatan kemampuan menulis agar lebih baik. Bagaimanapun juga pihak editor atau admin akan lebih senang menerima tulisan yang sudah rapi.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Kumpulan Tulisan Menarik Karya Giokni yang Kaya Akan Renungan Kehidupan
-
Praktis untuk Dilakukan Kapan Saja, Ini 4 Manfaat Journaling di Pagi Hari
-
6 Cara agar Blog Pribadimu Selangkah Lebih Maju, Sayang Kalau Dianggurin
-
5 Drama Korea Berbagai Genre yang Cocok Dijadikan Inspirasi Menulis
-
Yoursay Talk: Raih Mimpi Kuliah di Inggris dengan Chevening Scholarship!
Hobi
-
Dilema Nathan Tjoe-A-On: Jadi Cadangan Mati di Klub, Karir di Timnas Kian Abu-abu
-
Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar Malaysia Masters 2025
-
PSIS Semarang vs PS Barito Putera: Pekan Hiburan bagi Laskar Mahesa Jenar
-
Justin Hubner Putuskan untuk Hengkang, Wolves Bakal Kehilangan Permata Terbaiknya!
-
3 Pemain Alumni Sea Games 2023 yang Masih Bisa Main di Sea Games 2025
Terkini
-
Mindful Eating atau Makan Sambil Scroll? Dilema Makan Sehat dan Screen Time
-
Sinopsis Hi-5, Film Korea yang Dibintangi Lee Jae In dan Ahn Jae Hong
-
Review Film Test: Drama Kehidupan di Tengah Lapangan Kriket
-
Nayato Fia Nuala Comeback Lewat Film Malam Jahanam yang Bikin Merinding!
-
Membangun Resiliensi Intelektual untuk Pendidikan Indonesia 2030