Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Budi Prathama
Hugo Samir. (Instagram/@hugosamir28)

Awal yang mulus berhasil diraih Timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2022. Sejak berlangsungnya pertandingan Indonesia melawan Kirgistan, pada Selasa (19/9/2023) malam WIB, tim skuad Garuda muda meraih kemenangan dengan skor 2-0 di Grup F. 

Kemenangan itu juga membuat Indonesia berada di peringkat 1 mengungguli Korea Utara di posisi kedua, Indonesia berada di puncak klasemen sementara karena unggul poin kedisiplinan ketimbang Korea Utara. 

Dua gol kemenangan yang didapatkan Timnas Indonesia U-24 dicetak di babak kedua. Ramai Rumakiek mencetak gol pertama di menit ke-58. Sementara gol yang kedua dibukukun oleh Hugo Samir di menit ke-90+2. 

Gol yang diciptakan Hugo Samir ini cukup menuai perhatian dan bahkan banyak yang penasaran siapa sosok Hugo Samir ini. Penampilannya yang cukup memukau dengan menang adu lari atas pemain Kirgistan, hingga akhirnya berhasil mencetak gol dengan tenang. 

Hugo Samir bermain dengan posisi sayap kanan, ia merupakan keturunan yang berdarah Brazil. Hugo Samir merupakan anak kandung dari Jacksen Ferreira Tiago, pelatih yang sudah malang melintang di kompetisi sepak bola Indonesia. Walau berdarah Brazil, Hugo Samir lahir dan besar di Surabaya, tempat kediaman ibunya.  

BACA JUGA: Berhasil Cetak Gol, Berikut Profil Hugo Samir Si Anak Pelatih Sepak Bola Berdarah Brazil

Di balik sosok Hugo Samir yang bermain di Timnas Indonesia U-24 dengan penampilannya yang cukup menarik, ternyata Hugo Samir memiliki catatan merah di masa lalu

Melansir dari akun twitter atau yang sekarang dikenal X @Titipan_Mafia, diketahui kalau Hugo Samir pernah memiliki catatan merah di sepak bola Indonesia. 

“Hugo Samir pernah punya catatan merah di sepab bola Indonesia. Penyerang sayap kelahiran 25/01/2005 tersebut pernah disanksi oleh Komdis PSSI,” tulis sebagai keterangan pada unggahan tersebut. 

Sanksi yang didapatkan Hugo Samir dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak tanggung-tanggung, ia dilarang bermain selama setahun dan harus pula membayar denda sebesar Rp. 5 juta. Hugo Samir didakwa telah menendang wasit. 

Kejadian itu terjadi saat berlangsungnya dalam duel Bhayangkara FC U-18 vs Persebaya U-18 pada Elite Pro Academy (EPA) Liga 1-18. Pada pertandingan itu, mereka tidak puas dengan keputusan yang diambil oleh wasit. Hingga kemudian terjadi aksi saling dorong, dan Hugo Samir pun nampak terlihat menendang wasit. Alhasil, Hugo Samir mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI.      

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Budi Prathama