Berbeda dengan nasib Manchester United di laga kandang, Newcastle justru menuai hasil positif dalam putaran kedua Liga Champions musim. Dengan meyakinkan klub yang berjulukan The Magpies ini menundukkan jagoan Perancis, PSG.
Siapa pun tidak akan mengira kemenangan besar Newcastle atas PSG. Secara apa pun, meski menjadi menjalani laga tandang, PSG patut diperhitungkan. Maka tidak berlebihan jika klub Perancis ini mengusung optimisme tinggi saat bertandang St James Park.
Bukti kehebatan The Magpies dalam laga tersebut tidak hanya dari kemenangan yang mereka dapatkan saja. Efektivitas bermain menjadi salah satu kehebatannya. Bayangkan saja hanya menguasai 26% penguasaan bola, mereka mampu menceploskan 4 gol.
Di sisi lain, PSG justru berbanding terbalik. Selama permainan berlangsung PSG memegang 74% penguasaan bola. Tendangan dilepaskan 12 tendangan, namun hanya 1 gol yang bersarang di gawang The Magpies.
Kemenangan ini seakan menjadi trend positif anak asuh Eddi Howe dalam mengarungi Liga Champions untuk pertama kali dalam sejarah. Pada minggu pertama mereka mampu membuat kejutan. The Magpies mampu menahan imbang AC Milan di San Siro. Sebuah hasil yang terhitung luar biasa.
Kemenangan atas PSG membuat Newcastle mengoleksi nilai 4 dari hasil 1 kali seri dan 1 kali menang. Modal ini cukup berharga untuk bersaing dengan kontestan lain PSG, Dortmund, dan AC Milan.
Harapan lolos dari fase grup tentu saja menjadi target Eddie Howe dan anak asuhnya. Dan upaya ini masih harus dilakukan mengingat masih ada 4 laga tersisa. Konsistensi pasukan The Magpies sangat diharapkan di laga-laga mendatang.
Dari 4 klub Inggris yang berlaga kali ini, Newcastle dan Manchester City mencetak hasil positif. City mampu menundukkan RB Leipzig di kandangnya. Dominasi mereka seperti tidak terbendung.
Nasib apes harus dialami Manchester United dan Arsenal. Arsenal dalam laga tandangnya ke Perancis menghadapi Lens, harus menelan kekalahan. Mikael Arteta tampaknya masih harus mematangkan lagi skuatnya.
Manchester United menjadi klub Ingrris yang paling menderita. Berlaku sebagai tuan rumah, justru Old Trafford menjadi saksi kehancuran mereka. Red Devils ditekuk Galatasary 2-3 dalam laga yang sengit. Kekalahan kedua ini menjadi langkah anak buah Ten Hag tambah sulit di babak berikutnya.
Baca Juga
-
Sama-sama Bertanding Malam Ini, Timnas Indonesia dengan Malaysia Beda Level
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
Artikel Terkait
-
3 Fakta Menarik Usai Newcastle Bantai PSG 4-1 di Liga Champions
-
Luis Enrique Marah PSG Dipermalukan Newcastle United dengan Tembakan 4 Gol Tepat Sasaran: Sangat Sulit Diterima!
-
Alasan AC Milan Gagal Kalahkan Borussia Dortmund, Stefano Pioli: Kami Kurang Presisi di Lini Depan
-
Newcastle United Bantai PSG yang Bermain Menyerang, Lucas Hernandez Permasalahkan Strategi Luis Enrique, Harus Bertahan?
-
Edin Terzic Kecewa Pemain Borussia Dortmund Buruk di Finishing Bola Lawan AC Milan, Hasil Imbang Bukan Hal Menyenangkan
Hobi
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?
-
Patrick Kluivert Nilai Lini Depan Buruk, Dua Nama Ini Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia
-
Pecat Imran Nahumarury, Malut United FC Bakal Rekrut Pelatih Asing?
-
Panggil Jens Raven, Gerald Vanenburg Ingin Maksimalkan Potensi Sang Pemain?
-
5 Pemain Persib Dipanggil Timnas U-23, Bukti Regenerasi Klub Berjalan Baik?
Terkini
-
Hearts2Hearts Jadi Peri Keberuntungan di Sekolah Lewat Teaser MV Lagu Style
-
Fakta Peran Moon Ka Young di Drama 'Law and the City', Jadi Pengacara Muda
-
Ulasan Novel Built to Last: Pertemuan Dua Hati di Tengah Renovasi
-
Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat
-
Lemon Drop oleh ATEEZ: Pengakuan Cinta yang Manis dan Menyegarkan