Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | zahir zahir
Jordi Amat saat berlaga melawan Turkmenistan di ajang FIFA Matchday September 2023 kemarin. (pssi.org)

Beberapa waktu yang lalu, PSSI telah mengumumkan 26 nama pemain yang akan memperkuat timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Brunei Darussalam pada 12 dan 17 Oktober 2023.

Dilansir dari laman resmi PSSI, 26 nama pemain tersebut merupakan pilihan dari pelatih kepala, Shin Tae-yong yang akan melakoni laga kualifikasi.

Beberapa nama seperti Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan, Jordi Amat, Elkan Baggott, Ernando Ari dan nama-nama langganan timnas Indonesia kembali masuk ke dalam skuad garuda.

Tentunya hal ini guna memuluskan langkah timnas Indonesia untuk lolos ke fase round 2 kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.

Namun, kabar buruk menerpa timnas Indonesia jelang persiapan laga kontra Brunei Darussalam pekan depan.

Salah satu pemain andalan skuad garuda, yakni Jordi Amat dipastikan batal membela timnas Indonesia karena mengalami cedera bahu.

Pemain naturalisasi asal Spanyol ini diketahui menderita cedera saat membela klubnya, Johor Darul Ta’zim di ajang Asian Champions League.

Padahal Jordi Amat merupakan salah satu pemain kunci bagi Shin Tae-yong di lini belakang timnas.

Lantas, bagaimanakah kekuatan lini pertahanan timnas Indonesia nantinya tanpa pemain sarat pengalaman seperti Jordi Amat?

Indonesia Masih Memiliki Fachruddin Aryanto di Lini Belakang

Fachruddin Aryanto Saat Berlatih Bersama Timnas Indonesia. (pssi.org)

Laga kontra Brunei Darussalam tentunya bisa menjadi salah satu ajang bagi pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong guna bereksperimen dengan skuadnya. Belum lagi laga ini akan dilangsungkan dengan format Home-away.

Meskipun timnas Indonesia terkendala dengan absennya Jordi Amat. Namun, skuad garuda masih memiliki sederet pemain yang juga memiliki pengalaman yang tidak sedikit bersama skuad garuda.

Salah satu pemain veteran yang kembali dipanggil oleh Shin Tae-yong adalah Fachruddin Aryanto. Pemain asal klub Madura United ini memang bukan nama yang asing bagi timnas Indonesia.

Tercatat, pemain berusia 34 tahun ini sudah membela timnas senior sejak tahun 2012 silam dan telah mencatatkan 54 kali penampilan dan 4 gol bersama timnas Indonesia sejauh ini.

Tentu pengalamannya bersama skuad garuda sangat penting sebagai tandem bek-bek muda di timnas Indonesia seperti Rizky Ridho, Elkan Baggott, dan Wahyu Prasetyo.

Shin Tae-yong Dapat Bereksperimen dengan Skuad yang Ada

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Kiri) Bersama Rizky Ridho (pssi.org)

Absennya Jordi Amat tentu akan sedikit mengubah pola lini belakang timnas Indonesia.

Sejak debut pada 2022 silam, bek berusia 30 tahun tersebut memang hampir tidak pernah absen membela timnas Indonesia sejauh ini.

Gaya bermain build-up defender dan sweeper yang dimiliki Jordi Amat jelas cukup berpengaruh ke dalam gaya permainan timnas Indonesia.

Namun, tentunya Shin Tae-Yong sudah memikirkan taktik lain apabila salah satu pemain kuncinya tidak dapat bermain.

Tentu pencinta sepakbola lokal masih ingat ketika seorang Sandy Walsh yang notabene merupakan bek kanan justru dipasang sebagai bek tengah saat laga melawan Turkmenistan bulan September lalu.

Belum lagi seorang Rachmat Irianto yang dipasang menjadi seorang Libero (Sweeper) ketika ajang FIFA Matchday kontra Curacao di tahun 2022 silam.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut juga dikenal memiliki segudang taktik yang tentu tidak diduga-duga oleh pengamat sepakbola nasional.

Tentunya patut ditunggu bagaimana taktik yang akan diterapkan oleh Shin Tae-yong dalam laga kontra Brunei nanti.

zahir zahir