Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia telah resmi berakhir dengan keluarnya timnas Jerman U-17 sebagai juara usai mengalahkan Prancis melalui babak adu pinalti pada Sabtu (02/12/2023) kemarin. Timnas Jerman U-17 sukses meraih gelar pertama kalinya dalam ajang kompetisi ini setelah prestasi terbaik skuad muda “Der Panzers” tersebut hanyalah runner-up di edisi 1985 silam.
Melansir dari laman resmi FIFA (fifa.com), induk federasi sepakbola tertinggi di dunia tersebut juga merilis daftar pemain peraih penghargaan di ajang Piala Dunia U-17 2023 kali ini. Winger timnas Jerman U-17, Paris Brunner meraih predikat pemain terbaik sepanjang kompetisi. Selain itu, kiper Prancis, Paul Argney sukses meraih gelar kiper terbaik. Untuk gelar topskor diberikan kepada striker timnas Argentina U-17, yakni Agustin Ruberto dengan torehan 8 gol sepanjang kompetisi.
Penyerang Muda Akademi Klub River Plate
Timnas Argentina U-17 mungkin hanya mampu meraih peringkat ke-4 di ajang Piala Dunia U-17 2023 kali ini usai di babak perebutan peringkat ke-3 harus takluk dari Mali dengan skor telak 3-0. Namun, terlepas dari hasil kurang memuaskan tersebut, salah satu pemain timnas Argentina, yakni Agustin Ruberto tampil sebagai peraih gelar topskor sepanjang kompetisi.
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, pemain yang memiliki nama lengkap Agustin Fabian Ruberto ini memang menjadi salah satu pemain andala di skuad muda Argentina sejak 2 tahun terakhir. Pemain yang kini memperkuat CA River Plate II yang merupakan tim akademi River Plate di Liga Argentina tersebut memang dikenal sebagai salah satu sosok penyerang haus gol di timnas Argentina.
Pemain yang memiliki tinggi badan 185 cm ini memang memiliki postur yang cukup ideal bagi seorang striker utama. Tercatat, sejak bermain dengan timnas Argentina di kelompok umur U-16 dan U-17, pemain yang berposisis sebagai penyerang tengah ini total telah mengoleksi 26 gol bersama skuad muda tim berjuluk “Tango” tersebut.
Kemungkinan Akan Dipromosikan ke Skuad Senior River Plate
Pemain yang kini baru berusia 17 tahun tersebut sukses memperlihatkan performa gemilangnya bersama skuad timnas Argentina U-17 di ajang Piala Dunia U-17 2023 kali ini. Bahkan, pemain kelahiran Buenos Aires, Argentina ini diprediksi akan segera dipromosikan ke dalam skuad senior River Plate yang berkompetisi di Primera Division yang merupakan kasta tertinggi di liga Argentina. Namun, tidak menutup kemungkinan pula Agustin Ruberto akan diminati klub-klub lain, termasuk tim-tim dari benua Eropa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Rizky Ridho Disarankan Abroad ke Eropa, Ini 3 Liga yang Direkomendasikan
-
Jordi Amat dan Shayne Pattynama Kian Tersisih, Begini Nasibnya di Timnas!
-
Rumor Jordi Amat Gabung Klub Liga 1, Bagaimana Karirnya di Timnas Indonesia?
Artikel Terkait
-
Pelatih Persebaya Surabaya Sorot Pentingnya Program Individu Selama Libur Panjang
-
3 Pemain Keturunan Ini Dirumorkan Akan Segera Dinaturalisasi, Siapa Saja?
-
Disebut Layak Berkarir di Eropa, Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho Diharap Bijak
-
Penampilan Justin Hubner Kian Dewasa, Segera Debut di Tim Senior Wolves?
-
Erick Thohir ke Timnas Indonesia U-17: Target Lolos dari Grup Harus Jadi Realita
Hobi
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
Terkini
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 5 Pemeran Drama Labor Attorney Noh Moo Jin
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?