
Program naturalisasi yang dijalankan oleh federasi sepak bola Indonesia dan Timnas Indonesia seringkali menjadi topik menarik untuk diperbincangkan. Selain mendapatkan respon positif dari para pencinta sepak bola nasional, program ini juga kerap kali mendatangkan kritik dari beberapa pihak yang tak sejalan.
Terbaru, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia angkat suara terkait meriuhnya gelombang naturalisasi di tubuh Timnas Indonesia. Sepertimana menyadur unggahan akun TikTok mangkulangittt pada 29 Desember 2023, ketua umum PSTI, Ignatius Indro menyatakan bahwa program naturalisasi yang dijalankan oleh PSSI merupakan cara instan untuk mengejar prestasi.
Di mata Ignatius Indro, PSSI seharusnya melakukan perbaikan sistem kompetisi dan sistem sepak bola di Indonesia, termasuk pembenahan kompetisi dari level amatir hingga profesional.
"Ini (naturalisasi) menunjukkan bahwa PSSI masih memakai cara instan, naturalisasi menjadi sarana utama mereka," ungkap Indro.
"Padahal, yang kita butuhkan adalah perbaikan menyeluruh terhadap sistem sepak bola Indonesia termasuk pembenahan kompetisi dari level usia muda sampai level profesional. Hal-hal ini tidak mereka lakukan," imbuh pria berambut panjang tersebut.
Memang benar apa yang dikatakan oleh sang ketua PSTI, namun sayangnya pernyataan tersebut justru menunjukkan bahwa dirinya tidaklah mengikuti perkembangan persepakbolaan Indonesia, terutama kabar terkait PSSI dalam hal melakukan program naturalisasi ini.
Bahkan, melansir laman pssi.org (7/3/2023), ketua umum PSSI, Erick Thohir secara tegas menyatakan bahwa naturalisasi tidak diperbolehkan menjadi jalan singkat bagi federasi untuk menggapai prestasi. Menurut mantan Presiden Inter Milan tersebut, meskipun saat ini pihaknya memang melakukan naturalisasi, namun pembinaan dan pembenahan sistem persepakbolaan di Indonesia tetap dia jalankan sebagai program prioritas.
Hal ini bahkan terbukti dengan keputusan federasi untuk membenahi kualitas perwasitan Indonesia, di mana mereka mendatangkan barisan pengadil dari negeri Jepang dan menjadikan mereka sebagai sumber transfer ilmu kepada wasit-wasit lokal.
Tak hanya itu, pembinaan-pembinaan berjenjang pun telah dilakukan oleh PSSI, dengan tujuan agar nantinya ketika para pemain muda Indonesia siap untuk bersaing di level internasional, federasi kembali mengandalkan mereka sebagai tulang punggung timnas, bukan lagi para pemain naturalisasi.
Sepertinya, Ignatius Indro kurang update dengan kebijakan-kebijakan PSSI selain naturalisasi ya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Proyek Naturalisasi Indonesia Targetkan Nama Besar, Media Vietnam: Bisa Mengancam!
-
Laga MU vs ASEAN All Stars Sepi Peminat, AFF Harusnya Belajar dari Event di Tahun 2014!
-
Piala AFF U-23, Timnas Indonesia Tak Perlu Paksakan Para Pemain Diaspora Bergabung!
-
Thailand dan Vietnam Geser Indonesia dari Pot Unggulan, Ternyata Begini Perhitungan Poinnya!
-
Setengah Musim di Oxford United, Ole Romeny Masih Kalah Bersaing! Sebuah Hal yang Wajar?
Artikel Terkait
-
PSSI Jelaskan Alasan Pilih Bali Jadi Tempat TC Timnas Indonesia
-
Proyek Naturalisasi Indonesia Targetkan Nama Besar, Media Vietnam: Bisa Mengancam!
-
Bertemu Presiden FIFA di Vatikan, Jokowi Curhat Kondisi Sepak Bola Indonesia
-
Lakukan Efisiensi, Erick Thohir Mau Kurangi Jumlah Komisaris di BUMN
-
Perbandingan Timnas Indonesia dengan Negara Yuran Fernandes Tanjung Verde, Lebih Hebat Mana?
Hobi
-
Proyek Naturalisasi Indonesia Targetkan Nama Besar, Media Vietnam: Bisa Mengancam!
-
Persija Jakarta Babak Belur Lagi, Ricky Nelson Keluhkan Masalah Lini Depan
-
Laga MU vs ASEAN All Stars Sepi Peminat, AFF Harusnya Belajar dari Event di Tahun 2014!
-
Piala AFF U-23, Timnas Indonesia Tak Perlu Paksakan Para Pemain Diaspora Bergabung!
-
Thailand dan Vietnam Geser Indonesia dari Pot Unggulan, Ternyata Begini Perhitungan Poinnya!
Terkini
-
Hubungan Verrell Bramasta dan Fuji Dapat Restu Sang Ibu juga Nenek, Ni Made Ayu: Mereka Cocok
-
Ulasan Novel Podcase: Misteri Suara Arwah yang Tiba-Tiba Muncul di Podcast
-
Review Film Grand Tour: Menelusuri Waktu dan Rasa Lelah dalam Pelarian
-
IU Rayakan Hari Anak dengan Donasi Rp1,76 Miliar bagi Anak Difabel
-
PRYVT, Underrated K-indie Band yang Lagu-lagunya Sukses Guncang Perasaan