Tidak ada hujan tidak ada angina, Carlos Fortes striker andalan PSIS Semarang menyatakan mengundurkan diri. Alasan keluarga yang diajukan dan tawaran dari sebuah klub di Timur Tengah menjadi penyebabnya.
Dalam konperensi persnya, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menerima pengunduran diri Carlos Fortes seperti diungkap di laman resmi klub (31/1).
“Kami manajemen bersama tim pelatih memutuskan menerima pengunduran diri Fortes karena berbagai pertimbangan, di antaranya demi kebersamaan pemain, dan tentu salah satunya karena klausul yang tertuang dalam kontrak.”
Jika disuruh memilih, mungkin PSIS Semarang akan memilih untuk mempertahankan pemain dari Portugal ini. Sebab Carlos Fortes merupakan bagian inti tim yang berjuluk Mahesa Jenar ini.
Namun mengingat klausul antara kedua belah pihak, PSIS Semarang tidak dapat menolak. Dalam klausul tertuang bahwa PSIS Semarang wajib melepas jika Carlos Fortes menerima tawaran yang lebih tinggi.
Hal ini terlihat dari kontribusi Fortes di musim ini. Carlos Fortes telah tampil dalam 20 pertandingan dengan torehan 10 gol termasuk dalam pertandingan menghadapi Persebaya, Selasa (30/1).
Carlos Fortes didapat PSIS Semarang dari Arema FC pada musim lalu. Namun akibat cedera pramusim, Fortes tidak mampu tampil optimal dan hanya mengemas 3 gol saja. Performanya makin membaik di musim ini.
Sepeninggal Carlos Fortes dipastikan PSIS Semarang dalam masalah besar. Sebab BRI Liga 1 masih menyisakan 11 pertandingan. Ketiadaan striker akan menjadi masalah besar bagi mereka.
Memang saat ini PSIS Semarang berada di peringkat ke-4 dengan raihan 39 angka. Namun ketiadaan striker berpotensi tidak mampu mempertahankan posisi tersebut.
Permasalahan menjadi sangat rumit karena jendela transfer telah ditutup. Hal ini yang akan dirasakan Gilbert Aguis, pelatih PSIS Semarang.
Dalam wawancara di lapangan Gilbert Aguis kemungkinan besar akan mendorong Septian David Maulana.
“David memainkan semua pertandingan, kadang starting kadang juga dari bench. Dia adalah kapten kita, dia juga bisa menjadi opsi menggantikan Fortes,” harap Gilbert.
Apa yang diucapkan Gilbert Aguis benar adanya. Sebab memang hanya itu yang bisa dilakukan sambil mengoptimalkan skema permainan tanpa striker utama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
-
Media Vietnam Puji Habis Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Uzbekistan 2-0
Artikel Terkait
-
Raih Hasil Imbang, Paul Munster Kecewa Terhadap Lini Serang Persebaya
-
BRI Liga 1: Menjamu PSIS Semarang, Persebaya Surabaya Hanya Mampu Raih 1 Poin
-
Gilbert Agius Akui Bruno Moreira Paling Berbahaya, Tapi Sebut Paulo Henrique yang Paling Bikin Kesal
-
Paulo Henrique Minim Kontribusi Tapi Tetap Dipertahankan, Begini Dalih Paul Munster
-
Laga Persebaya vs PSIS Semarang Berakhir 1-1, Gilbert Agius Anggap Hasil yang Adil
Hobi
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
Terkini
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan