Pemain belakang Timnas Indonesia, Jay Idzes dinobatkan oleh Induk Sepak Bola Benua Asia sebagai salah satu penampil terbaik di match day ketiga dan keempat babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Kedua. Melalui laman resmi AFC, the-afc.com pada Jum'at (29/3/2024), pemain berdarah Belanda-Indonesia tersebut menjadi pemain terbaik, bersanding dengan nama-nama tenar dalam persepakbolaan benua Asia sekelas Mohammed Al Taamari hingga Son Heung-min.
Lantas, layakkah Jay Idzes untuk mendapatkan label sebagai pemain terbaik di match day ketiga dan keempat babak kualifikasi? Mari kita ulas bersama.
Sejatinya, apa yang dilabelkan oleh AFC kepada Jay Idzes kali ini tidaklah berlebihan dan memang layak untuk diberikan. Pasalnya, Jay Idzes sendiri secara statistik permainan bersama Timnas Indonesia, tergolong sangat mentereng.
Bagaimana tidak, pemain Venezia berusia 23 tahun ini baru saja menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia pada match day ketiga (21/3/2024) lalu, dan sudah menciptakan gol perdananya bagi Pasukan Merah Putih di match day keempat (26/3/2024) kemarin.
Itu artinya, jika kita menyadur laman transfermarkt.com, Jay Idzes untuk saat ini mencatatkan satu gol dari setiap dua laga yang dia jalani. Dan tak hanya itu, ada hal lain yang membuat Jay Idzes layak untuk mendapatkan label tersebut adalah permainan yang dia tunjukkan di lapangan.
Selama memperkuat Timnas Indonesia dalam dua kali laga melawan Vietnam, bek bertinggi badan 190cm tersebut tampil sangat tenang, dan mencatatkan nol kesalahan. Sebuah penampilan yang tentunya tak bisa dengan mudah dicatatkan oleh seorang pemain, terlebih dengan statusnya yang baru menjalani debut pertandingan.
Hal lain yang menonjol dalam diri Jay Idzes dalam dua laga melawan Vietnam kemarin adalah kepemimpinannya di barisan pertahanan. Berkolaborasi dengan Rizky Ridho dan Justin Hubner, Idzes kerap kali terlihat memberikan masukan kepada rekan-rekannya demi menjaga keamanan gawang Pasukan Garuda.
Dan hasilnya pun terlihat jelas, dalam dua kali pertandingan melawan Vietnam, gawang Timnas Indonesia nihil dari kebobolan, dan mereka sukses membawa pulang 6 poin dari pertandingan back to back melawan Vietnam yang mereka jalani.
Jadi, sejatinya jika kita berkaca pada dua pertandingan terakhir melawan Vietnam, Jay Idzes memang layak untuk mendapatkan label sebagai salah satu penampil terbaik oleh AFC. Bukan pemain Indonesia yang lainnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tensensius! AFC Ambil Keputusan Aneh demi Muluskan Qatar dan Arab Saudi sebagai Tuan Rumah?
-
Keren! Dua Member Timnas Indonesia Masuk Daftar Pemain Muda Masa Depan Sepak Bola Asia
-
Final Piala Presiden 2025: Oxford United Lebih Meyakinkan Ketimbang Port FC, Calon Juara?
-
Fakta Menggelitik Piala Presiden 2025: Gelar Juara Berlabuh ke Tim dari Negara Tanpa Presiden!
-
Ironi Piala Presiden 2025: Jagoan Lokal Keok, Tim Undangan dari Thailand dan Inggris Pesta Gol
Artikel Terkait
-
Kabar Abroad: Akhir Pekan Mengecewakan Ivar Jenner Bersama Utrecht
-
Shin Tae-yong Butuh 19.084 Tahun untuk Dapat Rp 271 T, Nominal Kerugian Negara Karena Ulah Harvey Moeis Cs
-
Filipina Yakin Singkirkan Indonesia Lewat Head to Head, Benarkah Aturannya Demikian?
-
Park Hang-seo Diam-diam Saksikan Kekalahan Telak Vietnam dari Indonesia
-
Didominasi Pemain Muda, Timnas Indonesia Tadi Tim Termahal ke-11 di Asia
Hobi
-
Uji Coba Lawan Persik Kediri, PSIM Yogyakarta Perlu Evaluasi Beberapa Aspek
-
Tensensius! AFC Ambil Keputusan Aneh demi Muluskan Qatar dan Arab Saudi sebagai Tuan Rumah?
-
Keren! Dua Member Timnas Indonesia Masuk Daftar Pemain Muda Masa Depan Sepak Bola Asia
-
Menang di Sprint Race GP Jerman 2025, Marc Marquez Sempat Kesulitan di Awal
-
Dewa United Tebar Ancaman Jelang BRI Super League 2025/2026
Terkini
-
Wajib Masuk List! Ayu Watanabe Rilis Manga Baru 'Kokoro, Ai ni Arazu'
-
4 Drama China yang Dibintangi Shen Yujie, Terbaru Coroner's Diary
-
Ulasan Buku Becoming: Kisah Inspiratif Perjalanan Hidup Michelle Obama
-
Suka Gaya Soft dan Kalem? Ini 4 Look Park Si Woo yang Cocok untuk Kamu
-
Ulasan Novel Envy: Misteri, Ambisi, dan Luka di Balik Naskah yang Terbuang