Melakoni laga perdana gelaran Piala Asia U-23, Timnas Indonesia menelan kekalahan dua gol tanpa balas dari tuan rumah Qatar. Menyadur laman AFC, anak asuh Shin Tae-yong tersebut harus menutup laga dengan lesakan dua gol ke gawang mereka setelah Khalid Ali Sabah dan Musa Al-Rawi menjadi pembeda bagi kubu tuan rumah pada pertandingan tersebut.
Meskipun harus menelan kekalahan 0-2 dari sang lawan, namun sebuah penampilan positif ditunjukkan oleh Ernando Ari Sutaryadi dan kolega pada pertandingan tersebut. Meskipun harus meghadapi Qatar yang berstatus sebagai tuan rumah, Anak-anak Garuda memainkan permainan yang konstan, di mana mereka selalu bermain menyerang semenjak menit awal pertarungan.
Bagi sebagian tim, bermain dengan cenderung bertahan merupakan hal yang wajar dilakukan saat mereka bersua dengan tuan rumah, terlebih tuan rumah yang memiliki kualitas permainan yang lebih baik. Namun tidak demikian halnya dengan Pasukan Muda Merah Putih.
Mereka justru tampil greget dengan langsung menyasar pertahanan lawan. Dan itu pun mereka lakukan di sepanjang waktu, dengan berapapun pemain yang mereka miliki.
Menyadur data yang ada di laman transfermarkt, Timnas Indonesia harus bermain dengan sembilan pemain di akhir laga. Hal ini tak lepas dari dikartumerahnya Ivar Jenner dan Muhammad Ramadhan Sananta pada pertandingan tersebut.
Melansir laman transfermarkt, Ivar Jenner harus keluar lapangan lebih cepat di menit ke-46 setelah mendapatkan kartu kuning kedua. Sementara Muhammad Ramadhan Sananta, mendapatkan kartu merah langsung di menit ke-90+6.
Namun dapat dilihat, baik ketika bermain dengan 10 pemain maupun 9 pemain, skuat Garuda Muda tetap mengimplementasikan permainan menyerang pada pertandingan tersebut. Kehilangan Ivar Jenner semenjak awal babak kedua, tak lantas membuat serangan Timnas U-23 menurun, alih-alih memainkan sepak bola bertahan.
Pun demikian ketika harus bermain kehilangan Sananta, sembilan pemain yang tersisa masih saja bermain ofensif, tak peduli tim yang mereka lawan memiliki keunggulan dua pemain.
Hasilnya pun sangat terlihat. Terlepas dari kekalahan dua gol yang didera oleh Timnas U-23, laman statistik transfermarkt mempublikasikan bahwa ball posession yang dimiliki oleh Pasukan Garuda Muda mencapai angka 57 persen, berbanding 43 persen milik tuan rumah.
Pun demikian dengan jumlah tembakan, dengan 9 pemain yang ada, total mereka bisa melepaskan 10 tembakan dengan 3 di antaranya tepat menuju gawang, berbanding 9 tembakan milik Qatar U-23 yang hanya 2 di antaranya menuju gawang Ernando.
Mungkin jika memiliki jumlah pemain yang sama, permainan tak kenal takut dari Timnas Indonesia U-23 kemarin bisa membuat Qatar bakal kena comeback, ya!
Baca Juga
-
Usung Misi Tuntaskan Balas Dendam, Semoga Timnas U-23 Satu Grup dengan 2 Negara Ini
-
Misi Sulit! Duo Diaspora Timnas Indonesia Usung Target Selamatkan Klub dari Degradasi
-
Bukan di Piala AFF, Thom Haye Bisa Wujudkan Impian Derby Nusantara di Event Bentukan PSSI
-
Turnamen Tiga Negara, Thom Haye dan Perwujudan Mimpi Besarnya Bersama Timnas Indonesia
-
Profil Singkat 5 Negara dari Pot Pertama yang Bisa 1 Grup dengan Indonesia, Mana Termudah?
Artikel Terkait
-
Erick Thohir Dukung Pelaku Rasis Terhadap Yance dan Yakob Sayuri Dijebloskan ke Penjara
-
Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
-
Usung Misi Tuntaskan Balas Dendam, Semoga Timnas U-23 Satu Grup dengan 2 Negara Ini
-
Shin Tae-yong Ramal Nasib Terbaru Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Saya Rasa Bisa..
-
4 Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Bulan September 2025
Hobi
-
Usung Misi Tuntaskan Balas Dendam, Semoga Timnas U-23 Satu Grup dengan 2 Negara Ini
-
4 Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Bulan September 2025
-
Misi Sulit! Duo Diaspora Timnas Indonesia Usung Target Selamatkan Klub dari Degradasi
-
Patrick Kluivert Coba Dekati Pascal Struijk, Media Asing Berikan Respon
-
Barito Putera Bertekad Curi Poin di Bandung, Bisa Nodai Pesta Juara Persib?
Terkini
-
Day6 'Maybe Tomorrow' Lagu tentang Harapan Akan Hari Esok yang Lebih Baik
-
Review Vulcanizadora: Film Indie ala Meditasi Gelap tentang Hidup
-
Ketika Kepuasan Kerja Menjadi Bahan Bakar Loyalitas Organisasi
-
Ulasan Novel Madam Sri: Perbedaan Usia Tak Menghalangi Perasaan yang Tulus
-
Terungkap! Nagita Slavina Jadi Mak Comblang Luna Maya dan Maxime Bouttier hingga Menikah Hari Ini