Timnas Vietnam U-23 yang menjadi salah satu wakil dari kawasan Asia Tenggara, mengalami kejadian yang cukup mirip dengan apa yang didapatkan oleh Timnas Indonesia di laga perdana lalu.
Menghadapi wakil Asia Barat, Kuwait di Al Janoub Stadium, Al Wakrah Qatar, The Golden Star Skuat harus kehilangan salah satu pemain mereka, Nguyen Ngoc Thang pada menit ke-45+7.
Uniknya, apa yang dialami oleh pemain Vietnam tersebut sangat identik dengan yang dialami oleh Muhammad Ramadhan Sananta di laga antara Timnas Indonesia U-23 melawan Qatar U-23 lalu.
Menyadur video unggahan kanal YouTube AFC Asian Cup pada Kamis, 18 April 2024, sejatinya wasit Abdullah Al-Marri dari Qatar memberikan kartu kuning terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Ngoc Thang.
Namun, setelah melakukan pengecekan VAR, sang wasit menganulir kartu kuning yang telah dia keluarkan tersebut, dan menggantikannya dengan kartu merah langsung untuk Nguyen Ngoc Thang.
Alhasil, mau tak mau pemain Vietnam itu pun harus keluar lapangan hanya beberapa saat saja sebelum babak pertama berakhir.
Momen Pelanggaran
Sejatinya, jika kita melihat pelanggaran yang dilakukan oleh Nguyen Ngoc Thang kepada pemain Qatar tersebut, bukanlah termasuk pelanggaran yang terbilang berat.
Memang, pada momen tersebut Nguyen Ngoc Thang menjulurkan tangannya untuk menghadang laju pemain Qatar, namun perlu diingat, itu hanyalah sebatas menghadang, dan tak ada unsur kekerasan berlebihan yang bisa mendatangkan kartu merah.
Untuk pelanggaran seperti itu, sebenarnya sudah cukup diberikan hukuman kartu kuning dan tendangan penalti bagi tim lawan. Namun sayangnya, wasit memiliki pandangan lain dalam penentuan kartu merah untuk Nguyen Ngoc Thang.
Kemungkinan besar, wasit menilai posisi Ngoc Thang sebagai orang terakhir di pertahanan menjadi alasan utama kelayakan sang pemain mendapatkan kartu merah, bukan kartu kuning. Karena memang jika kita menyadur laman thefa.com, di Law 12: Fouls and Misconduct dijelaskan bahwa ada 4 hal yang membuat seorang pemain bisa diusir dari lapangan.
Empat item yang harus menjadi bahan pertimbangan adalah:
- Jarak antara pelanggaran dan gawang,
- Arah umum permainan,
- Penguasaan bola dan yang terakhir,
- Lokasi dan jumlah pemain bertahan lawan.
Jadi, sangat mungkin kondisi yang pertama dan keempat inilah yang mendasari perubahan kartu kuning menjadi kartu merah kepada pemain Vietnam di laga melawan Kuwait tersebut.
Ternyata tak hanya Sananta ya yang mengalami nasib unik di Piala Asia U-23 ini. Nguyen Ngoc Thang dari Vietnam juga mendapatkan nasib yang serupa dan identik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tensensius! AFC Ambil Keputusan Aneh demi Muluskan Qatar dan Arab Saudi sebagai Tuan Rumah?
-
Keren! Dua Member Timnas Indonesia Masuk Daftar Pemain Muda Masa Depan Sepak Bola Asia
-
Final Piala Presiden 2025: Oxford United Lebih Meyakinkan Ketimbang Port FC, Calon Juara?
-
Fakta Menggelitik Piala Presiden 2025: Gelar Juara Berlabuh ke Tim dari Negara Tanpa Presiden!
-
Ironi Piala Presiden 2025: Jagoan Lokal Keok, Tim Undangan dari Thailand dan Inggris Pesta Gol
Artikel Terkait
-
Ngeri! Amunisi Baru Australia di Piala Asia U-23 2024 Pernah Jebol Gawang Timnas Indonesia U-23
-
Australia Dapat Amunisi Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23, Penyerang Liga Jerman Siap Tampil
-
STY Puji Kehebatan Australia, Timnas Indonesia U-23 Tidak Boleh Lengah
-
Timnas Indonesia U-23 Butuh Kemenangan Lawan Australia, Kelly Sroyer: Tidak Boleh Bertahan!
-
Shin Tae-yong Berpeluang Besar Langsung Turunkan Justin Hubner Saat Timnas Indonesia U-23 Lawan Australia, Ini Alasannya
Hobi
-
MotoGP Jerman 2025: Menang Lagi, Marc Marquez Selebrasi Pacu Jalur
-
Antara Insting dan Strategi: Ilmu di Balik Keputusan Cepat Pemain Futsal
-
Gabung Bali United, Jens Raven Dipastikan Hadapi Dua Tantangan Sekaligus
-
Dramatis! Port FC Juarai Piala Presiden 2025 usai Bungkam Oxford United 2-1
-
Betah di Persija Jakarta, Van Basty Sousa Soroti Kualitas Mauricio Souza
Terkini
-
4 Rekomendasi HP Murah Meriah di Bawah 1 Juta: Baterai Besar, Spek Kencang
-
Review Film Karunrung 1995: Kisah Tragedi Nyata yang Kejam dan Mencekam!
-
Review Film Sovereign: Kala Tumbuh di Antara yang Marah dan Mati Rasa
-
Review Film Pernikahan Arwah: Horor Tionghoa dengan Plot Menegangkan!
-
Review Series Too Much: Cinta yang Berantakan, Lucu, dan Penuh Luka