
Timnas Indonesia U-23 kembali menjalani laga yang berhiaskan kontroversi. Pada laga perebutan tiket terakhir ke ajang Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea pada Kamis, 9 Mei 2024, Pasukan Muda Indonesia kembali menjadi korban keputusan wasit yang tak optimal.
Mengacu pada video pertandingan yang diunggah oleh kanal YouTube RCTI Entertainment pada Kamis (9/5/2024), pada pertandingan yang dimainkan di Clairefontaine, Paris, Prancis tersebut Timnas Indonesia U-23 harus terkena dua kali hukuman penalti, dan satu kartu merah.
Uniknya, kartu merah yang diterima oleh kubu Indonesia, ditujukan kepada pelatih Shin Tae-yong di menit ke-72, imbas dari protes keras yang dilakukan oleh pelatih berdarah Korea Selatan tersebut. Memang, pada pertandingan tersebut, coach Shin beberapa kali dibuat geram oleh keputusan-keputusan wasit Francois Letexier.
Tetap Lantang Meski Dapatkan Kartu

Hingga puncaknya terjadi di menit ke-73, ketika tekel bersih yang dilakukan oleh Alfeandra Dewangga, justru dinilai sebagai sebuah pelanggaran dan membuat Indonesia harus mendapatkan hukuman penalti untuk kali kedua.
Mendapati hal tersebut, sontak saja STY marah besar. Tanpa mengenal rasa takut, mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut langsung bersuara keras dan menuding pemimpin pertandingan tak adil dalam membuat keputusan.
Alhasil, wasit Letexier pun menghampiri coach Shin, dan memberikan kartu kuning kepadanya. Bukannya mereda, pemberian kartu kuning tersebut justru menjadi trigger tersendiri bagi kemarahan Shin Tae-yong.
Kata-kata protes keras pun masih dia lontarkan kepada wasit yang kontroversial tersebut, hingga pada akhirnya Letexier mencabut kartu merah dari sakunya untuk STY. Memang, di momen ini kita disuguhi dengan ungkapan emosi tingkat tinggi dari coach Shin.
Namun, dari hal tersebut justru semakin terlihat ketulusan hati sang pelatih dalam mengemban tugasnya sebagai nakhoda Timnas Indonesia. Meskipun bukan warga negara Indonesia, namun STY selalu total dalam mendampingi anak asuhnya di sisi lapangan, dan selalu menjadi yang pertama melakukan "pertarungan" dengan wasit ketika mendapati anak asuhnya dicurangi.
Bahkan terlihat jelas di momen melawan Guinea, STY tak takut harus terusir dari lapangan, asalkan dirinya bisa membela Witan Sulaeman dan kawan-kawan, dan harus head-to-head melawan wasit beserta kepemimpinannya yang kontroversial.
Sepertinya, baru kali ini Timnas Indonesia memiliki wasit tangguh yang tak kenal takut head-to-head melawan wasit demi bisa membela anak asuhnya.
Baca Juga
-
Latih China, Sebuah Jalan bagi Shin Tae-yong untuk Beri Pelajaran kepada Persepakbolaan Indonesia
-
Bertarung di Ronde Keempat, Kekhawatiran Timnas Indonesia Kini Bukan Lagi tentang Komposisi Pemain!
-
Pilih Kasih! Jika AFC Fair, Negara Mana yang Seharusnya Jadi Tuan Rumah Ronde Keempat Kualifikasi?
-
Lengserkan Branko Ivankovic, Cinta Lama Timnas China kepada STY Berpotensi Mekar Kembali
-
Imbas Kalah Telak dari Malaysia, Timnas Vietnam Jadi Bahan Olok-Olokan Media China
Artikel Terkait
Hobi
-
Tak Ada Pemain Bintang, Media Vietnam Soroti Daftar Skuad Indonesia U-23
-
Gantung Sepatu, Maman Abdurahman Beberkan Hal Berharga dari Sepak Bola
-
Rachmat Irianto Kembali ke Pelukan Persebaya Surabaya usai Tiga Tahun Pisah
-
Drama Adu Penalti! Timnas Putri Indonesia U-19 Sabet Juara 3 Piala AFF usai Taklukkan Myanmar
-
Dapat Peningkatan dari Tes Aragon, Enea Bastianini Mantap Hadapi GP Mugello
Terkini
-
Anti Lag! Ini Dia HP RAM 8 GB Buat Gaming Seru Tanpa Gangguan
-
Review Film Hi-Five: Ketika Organ Donor Bikin Kamu Jadi Superhero!
-
Style, Comeback Perdana Hearts2hearts yang Viral di X Sejak Sebelum Dirilis
-
Debut dengan Rating Tinggi, Film 28 Years Later Pecahkan Rekor Franchise
-
Review Film The Wandering Moon: Kisah Trauma dan Harapan untuk Kembali