Kabar yang kurang begitu baik datang dari persiapan timnas Indonesia jelang hadapi laga kualifikasi Piala Dunia 2026 round 2 kontra Irak dan Filipina pada Juni 2024 nanti.
Kiper naturalisasi timnas Indonesia, yakni Maarten Paes diprediksi belum bisa memperkuat timnas Indonesia di laga tersebut.
Hal itu karena masih berkutat dengan status perpindahan federasinya di Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional. Kabar tersebut diutarakan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.
“Jadi Maarten Paes ini sudah ada pertandingan dia ketika berusia 22 tahun. Menurut regulasi FIFA, dia tidak diperbolehkan lagi pindah negara tetapi masih ada celah. Kenapa sampai dia bermain di usia 22 tahun untuk Belanda, hal ini sudah kami konfirmasi ke KNVB Belanda, jadi ada syaratnya," ujar Arya Sinulingga dikutip dari kanal berita ANTARA pada Senin (27/5/2024),.
"Tetapi kami harus punya hak mengajukan ke CAS namanya, Badan Arbitrase Olahraga. Jadi dasarnya apa, Maarten Paes harus jadi orang Indonesia. Makanya kemarin Maarten Paes kami masukkan dan menjadi Warga Negara Indonesia, apalagi dia sangat pingin menjadi WNI dan membela Timnas,” sambungnya.
Hal inilah yang membuat kiper berusia 25 tahun tersebut diprediksi masih belum bisa membela timnas Indonesia pada bulan Juni 2024 ini.
Maarten Paes diprediksi baru bisa membela timnas Indonesia apabila proses persidangannya lancar yakni saat laga FIFA Matchday pada bulan November 2024 nanti.
Timnas Indonesia Masih Miliki Ernando Ari dan Adi Satryo
Kendati belum bisa memainkan Maarten Paes di lini penjaga gawang, Shin Tae-yong sepertinya tidak terlalu khawatir akan mempengaruhi performa timnya.
Melansir dari laman resmi PSSI, Shin Tae-yong masih memiliki nama Ernando Ari dan Adi Satryo yang bisa dimainkan saat laga kontra Irak maupun Filipina di sektor penjaga gawang.
Ernando Ari kemungkinan akan menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di sektor kiper apabila Maarten Paes tidak bisa bermain di laga kualifikasi bulan Juni 2024 nanti.
Disadur dari transfermarkt, kiper berusia 22 tahun tersebut memang dianggap sebagai pilihan utama saat ini di sektor penjaga gawang. Bahkan, mantan kiper timnas U-23 ini juga dianggap dapat menjadi andalan di lini penjaga gawang.
Selain itu, masih adanya slot 1 pemain yang bisa dipanggil oleh Shin Tae-yong membuat beberapa nama seperti Nadeo Argawinata ataupun Syahrul Trisna juga berpeluang masuk ke dalam skuad timnas Indonesia jelang laga kontra Irak dan Filipina.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Gaya Melatihnya Mirip Shin Tae-yong! Benarkah Jesus Casas Jadi Jawaban Timnas Indonesia?
-
Bukan STY, Legenda Ini Justru Sarankan PSSI Rekrut Pelatih Lokal di Timnas!
-
SEA Games 2025: Beda Nasib Timnas Putra dan Putri Indonesia, Seperti Apa?
-
Beda Nasib Indonesia dan Malaysia di Ranking FIFA, PSSI Harus Lakukan Apa?
-
Jika Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Beberapa Pemain Ini Bisa Didepak!
Artikel Terkait
-
Media Vietnam 'Ejek' Pemain Naturalisasi Filipina: Main di Tim Level Rendah
-
Tiba di Tanah Suci, Witan Sulaeman Ungkap Doa Menyentuh Kalbu untuk Timnas Indonesia
-
Apesnya Pratama Arhan, Baru Debut 4 Menit Malah Langsung Kena Kartu Merah
-
PSSI Mulai Jual Tiket Pertandingan Timnas Indonesia vs Tanzania, Segini Harganya
-
Mahal Bos! Harga Tiket Timnas Indonesia vs Tanzania Banjir Cibiran Netizen
Hobi
-
Coach Justin Sentil Erick Thohir: Jangan Mundur, Saatnya Ambil Keputusan!
-
Piala Dunia U-17 dan Pemilihan Lawan Uji Coba yang Sudah Sangat Tepat bagi Garuda Muda!
-
Meski Belum Punya Pelatih, Timnas Indonesia Harus Tetap Bermain di FIFA Matchday Bulan November!
-
Dear Erick Thohir, Fans Timnas Indonesia Bakal Otomatis Move On dari STY Jika Anda Lakukan Hal Ini!
-
Alex Pastoor Kritik Struktur Kompetisi Indonesia yang Belum Terorganisasi
Terkini
-
4 Inspirasi Look OOTD Ryujin ITZY Buat yang Suka Tampil Modis dan Sat-Set!
-
Gaet J-Hope BTS, Le Sserafim Tampil Nyentrik di Single Terbaru 'Spaghetti'
-
Galau Maksimal! Ini 3 Lagu Raisa yang Bikin Hati Nyesek
-
Menutup Akhir Tahun dengan Stranger Things: Catat Jadwal Tayangnya!
-
Bahasa Asing di Sekolah: Portugis untuk Diplomasi, Mandarin untuk Ekonomi?