Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Alex Marquez (Instagram/@alexmarquez73)

MotoGP musim 2024 tampaknya tidak pernah terlepas dari pemberitaan sosok The Baby Alien, Marc Marquez. Bahkan, namanya terus disebut-sebut sejak memutuskan untuk hengkang dari Honda pada Oktober tahun lalu.

Di balik hiruk pikuk yang tercipta karena Marc, rupanya ada sosok yang hampir terlupakan. Tak lain dan tak bukan, dia adalah adik kandung dari Marc Marquez sendiri, Alex Marquez.

Penampilan Alex tahun ini terbilang menurun, musim lalu Alex tampil memukau dengan memenangkan dua balapan dan meraih satu pole position dalam semusim.

Di akhir tahun, Alex menduduki posisi kesembilan di klasemen sementara, posisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Marc yang hanya finis di urutan keempat belas.

Berbeda sekali dengan tahun ini, melansir dari situs resmi MotoGP, motogp.com,  dari tujuh seri yang sudah dilalui, dia belum pernah naik podium, belum meraih pole position sama sekali, dan baru mengumpulkan 51 poin dari tujuh sprint dan tujuh main race.

Tampaknya, Alex tengah mengalami masalah adaptasi dengan motor GP23 yang saat ini sama-sama digunakan oleh Marc, Bezzecchi, dan Di Giannantonio.

Namun, bukan hanya Alex yang kesulitan di sini, dua rider VR46 itu pun juga mengalami masalah yang sama. Hanya Marc Marquez yang bisa beradaptasi sangat cepat dan sangat baik dengan motor yang pernah mengantarkan Ducati dan Pecco Bagnaia menjadi juara dunia tersebut.

Itulah sebabnya, Alex Marquez semakin tenggelam dengan datangnya Marc di Gresini, karena dari segi pamor dan kemampuan dia sudah kalah saing dengan Sang Kakak.

Kemudian, jika kita bicara soal masa depan, akankah Alex mengikuti jejak Marc untuk pindah ke tim pabrikan? Jawabannya mungkin tidak.

Meskipun kontrak keduanya berakhir di penghujung musim 2024 ini, sepertinya Alex bakal memilih untuk memperpanjang kerjasama tersebut dan tetap bertahan di Gresini untuk waktu yang lebih lama.

Saat ini kursi tim pabrikan yang masih ada adalah satu di Honda, satu di Yamaha, dan satu di Aprilia, itu artinya dia harus pindah ke pabrikan lain, dengan begitu dia juga harus siap untuk melakukan adaptasi yang lebih ekstra dengan mesin dan tim baru.

Meskipun performanya menurun, rasanya Alex masih nyaman-nyaman saja dengan performa Ducati saat ini, dibandingkan harus beradaptasi dengan motor lain.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno