Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyebutkan bahwa kompetisi sepakbola wanita juga menjadi salah satu rencana jangka panjang yang akan dilakukan oleh PSSI dan PT LIB selaku operator liga profesional di Indonesia. Namun, dirinya juga menyebutkan bahwa penyelenggaran liga wanita di Indonesia tak akan dilakukan pada musim 2024/2025 mendatang.
Melansir dari kanal berita ANTARA (antaranews.com) pada Senin (10/06/2024) kemarin, Erick Thohir menyebutkan bahwa pelaksaan liga wanita di Indonesia kemungkinan baru akan diselenggarakan pada tahun 2026 mendatang atau pada musim 2026/2027 nanti. Hal ini tentunya meleset dari rencana awal yang menyebut Liga 1 wanita akan diselenggarakan pada musim 2024/2025 atau paling lambat pada musim 2025/2026.
“Kami juga mendorong selambat-lambatnya adanya liga perempuan, itu mulai 2026,” ujar Erick Thohir pada saat ditemui wartawan pada Senin (10/06/2024) kemarin, dikutip dari kanal berita ANTARA.
Molornya pelaksanaan liga wanita di Indonesia sendiri berkaitan dengan rencana jangka panjang PSSI dan PT LIB untuk melakukan perubahan di sistem liga Indonesia. Erick Thohir sendiri berkilah hal ini harus dilakukan untuk mentransformasi sistem liga di Indonesia yang pada tahun 2024 ini berada di posisi yang cukup buruk di kawasan Asia.
Melansir dari akun instagram @theaseanfootball, liga Indonesia berada di peringkat ke-28 di kawasan benua Asia atau berada di peringkat ke-11 di kawasan timur benua Asia. Ironisnya, kualitas liga Indonesia ternyata saat ini masih di bawah liga-liga sub-konfederasi Asia tenggara atau AFF lainnya semacam liga Filipina dan liga Singapura. Hal ini tentunya berimbas pada kuota klub-klub liga Indonesia di kompetisi antar klub benua Asia.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas liga Indonesia juga menjadi fokus tersendiri bagi PSSI dan PT LIB saat ini. Namun, sayangnya hal ini juga harus mengorbankan pelaksanaan liga wanita yang akan molor paling tidak hingga tahun 2026 mendatang.
Sepakbola putri di Indonesia beberapa bulan terakhir menjadi sorotan banyak pihak. Tak adanya liga yang berkompeten pada akhirnya berimbas pada kualitas timnas wanita Indonesia di ajang Internasional. Meskipun beberapa waktu lalu timnas wanita Indonesia mampu menang atas Singapura dan Bahrain, namun hal ini tentunya tidak bisa menjadi alasan untuk melupakan penyelenggaran kompetisi profesional sepakbola khusus wanita atau liga wanita Indonesia.
Tentunya semoga pelaksanaan liga wanita nanti mampu menghasilkan bibit-bibit berkualitas dalam pesepakbolaan putri di Indonesia kedepannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Artikel Terkait
-
Profil dan Potret Faul Gayo, Jebolan Liga Dangdut Kepergok Digodain Lesti Kejora, Kode CLBK?
-
Kongres PSSI 2024: Erick Thohir Inginkan Kompetisi Baru Bernama Liga 4
-
Berbeda dari Persija dan Barito, 1 Tim Liga 1 ini Justru Masih Kena Sanksi FIFA
-
Persib Bandung Ancang-ancang Perpanjang Kontrak Bojan Hodak Dua Tahun
-
Sudah Dihubungi PSSI, Damian van Dijk Jadi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Selanjutnya?
Hobi
-
Padel: Olahraga Hits yang Naik Daun di Kalangan Gen Z
-
Cita-Cita Profesional Gen Z Melalui Futsal
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa
-
Shivakorn Pu-Udom, sang Mimpi Buruk yang Kembali Datangi Indonesia di Ronde Keempat
-
Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, Beckham Putra: Siapa Selanjutnya yang Akan Bersinar di Luar Negeri?
Terkini
-
Ujung-Ujungnya Kamu oleh Andien: Perjalanan Cinta Berakhir pada Orang Lama
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Edgy Vibes! 4 Ide Outfit ala The8 SEVENTEEN, Bikin Style Auto Level Up
-
4 Serum Buah Delima Kaya Antioksidan, Rahasia Wajah Kencang Bebas Flek Hitam
-
Sutartinah: Sosok Tak Terlihat di Balik Bapak Pendidikan Indonesia