Meskipun gelaran Piala Asia U-23 telah usai beberapa waktu lalu, namun ternyata panasnya gelaran yang dilangsungkan di Qatar tersebt tak serta merta berakhir pula. Kurang lebih dua bulan pasca usainya turnamen tersebut, induk sepak bola Asia, AFC merilis daftar pemain maupun pelatih yang terkena sanksi karena dinilai melanggar kode etik turnamen ataupun pemain profesional.
Melansir laman Suara.com (28/6/2024), tiga personel Timnas Indonesia yang terdiri dari dua pemain dan satu pelatih, terkena sanksi berupa denda dari AFC. Mereka adalah Shin Tae-yong, Justin Hubner dan Ivar Jenner.
Dari laman yang sama diinformasikan bahwa pelatih kepala Shin Tae-yong dikenai sansi oleh AFC sebesar Rp122,8 juta, kemudian Ivar Jenner dan Justin Hubner mendapatkan sanksi denda masing-masing sebesar 5000 USD atau setara dengan Rp81,8 juta.
Secara garis besar, ketiga personel yang berada di Timnas Indonesia ini mendapatkan sanksi karena mengkritik kinerja wasit saat Indonesia berlaga melawan Qatar di pertandingan pertama keduanya di grup A Piala Asia U-23 pada 15 April 2024 lalu.
Pada pertandingan yang dipimpin oleh wasit Nasrullo Kabirov dari Tajikistan tersebut, Pasukan Muda Merah Putih terhempas dengan skor dua gol tanpa balas. Namun, bukan skor akhir yang menjadi titik fokus dari keberatan tiga sosok di tubuh Timnas Indonesia ini, namun kepemimpinan wasit Nasrullo yang mereka kritisi.
Karena kita ketahui bersama, pada pertandingan tersebut, wasit asal Tajikistan itu memberikan setidaknya tiga keputusan yang merugikan Pasukan Garuda Muda. Mulai dari penalti ghoib, kartu merah Ivar Jenner, hingga review pelanggaran dari Sananta.
Namun sayangnya, kritik yang dilontarkan oleh STY, Ivar Jenner dan Justin Hubner ini justru ditanggapi dengan sikap tak ramah dari AFC. Alih-alih berbenah, AFC justru melayangkan surat denda kepada ketiganya.
Tentu hal ini patut untuk disayangkan. Karena kita ketahui bersama, bagaimana kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov saat memimpin laga antara Indonesia U-23 melawan Qatar lalu. Dan lebih disayangkan lagi, kritikan-kritikan yang dilayangkan oleh pihak Indonesia, justru ditanggapi AFC tidak dengan tangan terbuka, namun selayaknya organisasi yang antikritik.
Lantas, apakah ini menandakan bahwa AFC memang antikritik karena tak pernah menanggapi protes-protes anggotanya dengan baik? Semoga saja tidak!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Debut di Pentas Eropa, Calvin Verdonk Hapus Kenangan Pahit yang Digoreskan Klub Marselino Ferdinan
-
Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas
-
Calvin Verdonk dan Perwujudan Nyata Harapan Level Eropanya yang Terpendam Setengah Dekade
-
Ironisme Marceng, Harus Terbuang dari Skuat saat Pasukan Garuda Berhadapan Lawan Favoritnya!
-
Tak Ada Bek Klub Eredivisie, Harga Total Skuat Garuda Alami Penurunan Signifikan
Artikel Terkait
-
Korea Selatan Tanggapi Shin Tae-yong Sah Jadi Pelatih Timnas Indonesia: Mustahil Sudah...
-
Layangkan Denda saat Dapatkan Kritik, Bukti jika Qatar adalah Anak Emas AFC Makin Kuat?
-
Piala AFF U-16: Ngerinya Pertarungan 3 Negara Perebutkan Titel Runner-up Terbaik
-
Kalahkan Vietnam Jadi Bukti, Pelatih China Soroti Pencapaian Timnas Indonesia Setahun Terakhir
-
Tim Cahill Puji Kepemimpinan Erick Thohir, Akui Timnas Indonesia Berkembang Pesat
Hobi
-
Lonjakan Minat Olahraga di Indonesia, Futsal Tetap Jadi Favorit Anak Muda
-
Futsal Sebagai Sarana Membangun Solidaritas dalam Kehidupan Anak Perkotaan
-
Futsal: Bukan Sekadar Olahraga, Tapi Media Mempererat Persahabatan
-
Kilas Balik Aturan-Aturan Olahraga Futsal
-
Are You Ready for: Generasi Emas Futsal Masa Depan?
Terkini
-
Go Internasional, Dosen FKIK UNJA Gelar Pengabdian di PPWNI Malaysia
-
Resmi! Sekuel The Social Network Umumkan Judul, Jadwal Rilis, serta Pemain
-
Dari Sing-Along hingga Moshing: Euforia CRSL Land Festival Day 1
-
Bukan Sekadar Main, AXIS Nation Cup Wujudkan Mimpimu Jadi Bintang Futsal!
-
Pertandingan Futsal Perempuan: Bentuk Kesetaraan Gender di Bidang Olahraga