Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Desyta Rina Marta Guritno
McLaren (Instagram/@mclaren)

Performa impresif McLaren di musim 2024 diperkirakan masih akan berlanjut saat menghadapi beberapa seri yang dinilai cocok dengan karakter mobil mereka.

Kemenangan Lando Norris di GP Belanda dengan selisih waktu mencapai 22,8 detik dari Max Verstappen, menjadi bukti bagaimana kuatnya dominasi tim tersebut pada paruh kedua musim ini.

Hal ini sekaligus membunyikan alarm tanda bahaya bagi Red Bull. Seperti yang kita ketahui, Red Bull sendiri mengalami banyak permasalahan akhir-akhir ini.

Salah satu yang paling mencolok adalah problem understeer yang mereka alami di GP Belanda kemarin, di mana Max sampai mengeluh di radio dikarenakan mobilnya yang sama sekali tidak bisa berbelok.

Sementara itu, rival terberat mereka, McLaren semakin kuat di setiap balapan. Sembilan seri masih menanti, di antaranya ada beberapa sirkuit yang dinilai cocok dengan karakteristik mobil McLaren.

Melansir dari laman F1 Oversteer, dengan kekuatan MCL38 yang tampak pada tikungan berkecepatan tinggi, diperkirakan ada empat sirkuit yang akan membuat mereka semakin tak terkalahkan. Berikut di antaranya.

  1. Pertama adalah GP Amerika yang akan dilaksanakan di Circuit of The Americas (COTA) yang menampilkan perpaduan tikungan panjang dan tajam, dengan perubahan arah yang cepat.
  2. Kemudian di GP Meksiko yang akan berlangsung di Autodromo Hermanos Rodriguez, di mana lintasan lurus mereka akan menjadi sumber kekuatan bagi McLaren.
  3. Karakter sirkuit seperti Zandvoort yang dimiliki oleh Autodromo Jose Carlos Pace, Brazil, yang memiliki lintasan relatif pendek dengan banyak tikungan dan bergelombang sangat sesuai dengan MCL38. Bisa jadi di GP Brazil nanti, penampilan mereka akan sama kuat seperti yang dilakukan di Belanda.
  4. Terakhir ada Sirkuit Losail, Qatar yang memiliki banyak tikungan panjang dengan kecepatan tinggi. Iklim yang tidak menentu akan membuat balapan malam di sana semakin menantang bagi para pembalap.

Jika melihat performa McLaren yang terus konsisten akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin mereka akan kompetitif di setiap seri yang akan datang. Lantas, bisakah mereka memangkas jarak atau bahkan menyalip poin yang dimiliki oleh Red Bull?

Desyta Rina Marta Guritno