Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia akan kedatangan pemain baru dalam skuatnya. Menyadur laman Suara.com (9/9/2024), federasi sepak bola Indonesia, PSSI menyatakan bahwa pihaknya kini telah memproses perpindahan kewarganegaraan dua pemain berdarah Belanda, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Uniknya, kedatangan Eliano Reijnders ini jika dianalisis, akan menjadi pesaing berat bagi seorang Nathan Tjoe-A-On. Tapi tenang saja, persaingan ini adalah persaingan positif, yakni dalam hal versatilitas permainan.
Sekadar informasi, versatility adalah istilah dalam sepak bola yang digunakan untuk menyebutkan tingkat kemampuan pemain untuk bermain di beragam posisi. Semakin tinggi versatile seorang pemain, maka dirinya semakin banyak bisa menempati posisi dalam sebuah tim.
Dan inilah yang kini tengah kita bahas. Jika selama ini kita mengenal sosok Nathan sebagai pemain dengan versatilitas yang tinggi di Timnas Indonesia, ternyata Eliano Reijnders ini memiliki tingkatan versatile yang lebih tinggi daripada pemain Swansea tersebut.
Menyadur data yang ada di laman Transfermarkt, secara umum Nathan tercatat memiliki empat posisi yang bisa dimainkan. Posisi tersebut adalah bek kiri sebagai posisi aslinya, kemudian dua posisi sebagai jantung pertahanan, dan satu posisi lainnya sebagai gelandang bertahan.
Sementara jika dianalisis lebih mendalam, Nathan secara spesifik memiliki 6 posisi yang bisa dimainkan. Selain bisa dimainkan dalam empat posisi yang telah disebutkan, pemain berusia 22 tahun ini juga bisa dimainkan sebagai gelandang kiri, atau bahkan sayap kiri.
Sekarang, mari kita bandingkan dengan Eliano Reijnders. Memang, secara umum, adik dari Tijjani Reijnders ini bisa dengan baik dimainkankan pada posisi wing back kanan, gelandang serang, dan sayap serang kiri.
Namun ternyata, secara lebih spesifik, Eliano bisa dimainkan di 10 posisi sekaligus! Selain tiga posisi yang telah disebutkan di atas, pemain berusia 23 tahun ini juga fasih saat bermain sebagai bek kiri, gelandang kanan, gelandang kiri, gelandang tengah, sayap serang kanan, gelandang bertahan, dan penyerang utama.
Jadi, jika dilihat-lihat, hanya di posisi penjaga gawang saja Eliano tak bisa bermain! Sebuah hal yang tentunya sangat menguntungkan bagi Timnas Indonesia ke depannya.
Nah, jika Nathan bisa bermain di 6 posisi yang berbeda, ternyata Eliano bisa dimainkan di 10 posisi yang berbeda ya! Dengan 10 posisi yang bisa dia tempati, kira-kira, Eliano akan seefektif Nathan atau tidak ya jika dimainkan di posisi yang bukan tempat utamanya?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Gelaran Piala AFF U-23 dan Sejarah Baru bagi The Young Azkals yang Sudah di Depan Mata
-
Semifinal Piala AFF U-23 dan Pertemuan Timnas Indonesia dengan Lawan Terfavorit di Turnamen
-
Piala AFF U-23 dan Ketergantungan Pasukan Muda Merah Putih kepada Sosok Arkhan Fikri
-
Piala AFF U-23: Taktik Jitu Malaysia Sisakan Permasalahan di Skema Permainan Indonesia
-
Sejarah Pertemuan Indonesia dan Malaysia di Piala AFF U-23, Skuat Garuda Muda Kalah Mentereng!
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia Lawan Australia, Elkan Baggott Buang Sial
-
Timnas Indonesia Tiba di Stadion GBK, Nyanyian Fans Pecahkan Suasana!
-
Silsilah Keluarga Mees Hilgers, Kampung Halamannya Ada di Utara Indonesia
-
Pertarungan Para Bek Eropa! Jay Idzes Berjumpa Lawan Sepadan di Laga Kontra Australia
-
Cerita Dua Suporter Cewek Jauh-jauh dari Sukabumi demi Dukung Timnas Indonesia
Hobi
-
Ulasan Novel Fight For Happiness: Transaksi yang Menyamar Menjadi Cinta
-
Rayhan Hannan Tak Terlena Walau Jadi Pilar Penting di Timnas Indonesia U-23
-
Gelaran Piala AFF U-23 dan Sejarah Baru bagi The Young Azkals yang Sudah di Depan Mata
-
Malut United Asah Ketajaman Juru Gedor, Ini Tujuan Pelatih Alfredo Vera
-
Malut United Datangkan Riyan Ardiansyah, Aroma PSIS Semarang Makin Kental
Terkini
-
Refleksi Hari Anak Nasional: Ironi Pernikahan Dini yang Masih Diwajarkan
-
Mengupas The Blair Witch Project: Film Horor Low Budget yang Jadi Fenomena
-
Review Film Saint Clare: Niat Jadi Horor Ilahi, Hasilnya Malah Sesat
-
Ada Hip Hop, R&B, dan Dance, BoA Tawarkan Beragam Genre di Album Crazier
-
Toxic Positivity: Ketika Bahagia Jadi Kewajiban, Bukan Pilihan