Juara dunia MotoGP musim lalu, Pecco Bagnaia, harus mengakui keunggulan rival terberatnya, Jorge Martin, di GP Australia 2024 kemarin (20/10/2024).
Pecco yang sempat mengejar Martin di awal-awal mundur teratur ketika Marc Marquez mengambil alih posisinya. Masih sempat beradu cepat, tapi pengalaman dan skill Marc Marquez dalam menguasai Phillip Island tampaknya membuat Pecco tak dapat berkutik. Marc bahkan mengambil alih posisi pimpinan balapan dari Jorge Martin dan memenangkan seri ketujuhbelas kemarin.
Dengan hasil ini, defisit poin Pecco Bagnaia atas Jorge Martin naik dua kali lipat dari yang sebelumya 10 poin menjadi 20. Pecco pun mengakui keunggulan rivalnya tersebut dan menerima bahwa Phillip Island bukanlah 'teritorinya', meskipun dia selalu meraih hasil yang bagus.
"Kami tahu bahwa datang ke trek ini (Phillip Island) ada kemungkinan untuk kehilangan poin, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari itu, tapi ternyata itu tidak cukup," ujar Pecco, dilansir dari laman Motorsport.
Kendati demikian, dia tetap menaruh harapan di tengah kompetisi yang mengalami pasang surut ini. Balapan berikutnya, yakni Buriram dan Sepang adalah lokasi di mana Pecco percaya bahwa dirinya lebih kuat, sehingga optimis bisa meraih hasil yang lebih baik dibandingkan dengan Bagnaia.
"Kami akan melaju ke balapan berikutnya dengan percaya diri karena ini adalah lintasan di mana saya sangat cepat. Buriram dan Malaysia lebih cocok dengan gaya balap saya dan saya pikir saya bisa menjadi lebih kuat, ini adalah dua trek di mana saya lebih cepat dibandingkan di sini (Phillip Island)," tambahnya.
Secara statistik, sebenarnya Jorge Martin lebih unggul dibandingkan Pecco saat berlomba di Buriram, akan tetapi kondisi tersebut berbalik ketika keduanya beralih ke Sepang, yang mana Pecco meraih keemenangan.
"Di Buriram kami punya peluang bagus untuk bertarung kembali. Tahun lalu, Martin menang, tapi kita lihat saja tahun ini," imbuhnya.
Usai Philiip Island, PR Bagnaia menjadi semakin berat, jarak poinnya menjauh dan balapan hanya tersisa 3, dia harus bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk menyalip Jorge Martin yang saat ini juga sedang kuat-kuatnya. Tentu saja, salah satunya adalah dengan meminimalisir kesalahan di saat balapan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
Davide Tardozzi: Kemenangan Marquez Bukti Ducati Tak Anak Emaskan Bagnaia
-
Jadwal MotoGP Australia 2024: Jarak Poin Makin Dekat, Persaingan Memanas
-
Dikuasai Pembalap Tertentu, Pecco Bagnaia Nilai MotoGP 2024 Mirip Era Alien
-
Menang Balapan Utama 8 Kali, Pecco Bagnaia Terancam Cuma Jadi Runner Up
-
Sisi Lain Jorge Martin: Berjuang Melawan Rasa Cemas di Sepanjang Kariernya
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat