Pembalap Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia, saat ini tengah berjuang untuk bisa naik ke puncak klasemen dan merebut posisi Jorge Martin. Pecco diketahui memiliki jarak sejauh 10 poin dari rival terdekatnya tersebut.
Dengan 4 seri dan 8 balapan tersisa, banyak pertanyaan bermunculan apakah bisa Pecco merengkuh puncak klasemen dan mempertahankan gelar juara dunianya di akhir musim nanti?
Sekilas, nasib Pecco tahun ini terbilang agak miris. Bagaimana tidak? Dia sudah memenangkan 8 kali balapan utama yang notabene memiliki poin penuh. Belum lagi dengan kemenangannya di sprint yang menambah poinnya menjadi lebih banyak.
Sayangnya, hal ini tidak didukung oleh fakta bahwa Pecco juga mengalami gagal finis yang cukup banyak, yakni 7 kali. Mengingat persaingan yang begitu ketat, 1 poin sangat penting untuk menentukan posisinya di klasemen.
Apa yang dialami oleh Pecco, sangat berbanding terbalik dengan Jorge Martin. Musim ini dia hanya memenangkan 3 kali sesi balap utama. Kabar baiknya, Jorge Martin hanya mengalami 4 kali DNF dan naik podium hampir di setiap balapan.
Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, ternyata juga turut menyimak peristiwa ini dan mengungkapkan komentarnya.
“Sungguh paradoks jika kita berpikir bahwa Pecco telah memenangi delapan balapan sementara Jorge telah memenangi tiga balapan, dan meskipun demikian ia tertinggal 10 poin di klasemen kejuaraan," ungkap Tardozzi di sebuah wawancara bersama GPOne yang dilansir dari laman Crash.
Bahkan, mantan pembalap WorldSBK tersebut menyebut apa yang dialami Pecco ini adalah sebuah luka terbuka. Kendati demikian, dia yakin pembalap nomor 1-nya tersebut bisa menyadari dan akan mengusahakan yang terbaik untuk tim.
“Ini adalah luka terbuka, tetapi saya pikir Bagnaia mengetahuinya dengan baik dan saya yakin dia akan mampu memberi kami kepuasan yang layak diterimanya dan seluruh tim," imbuhnya.
Terkait dengan persaingan yang terjadi antara Pecco dan Martin, Tardozzi merasa bahwa siapapun yang akan menang, dia sudah mendapatkan posisi yang pantas. Baginya, baik Martin dan Pecco sama-sama sudah menjadi pemenang karena keduanya sama kuat dan masih menjadi rider terbaik di Ducati maupun di grid.
“Ada rasa saling menghormati yang mutlak antara Pecco dan Martin, karena mereka berdua tahu kekuatan mereka. Tantangannya benar-benar terbuka dan bisa dimainkan. Keduanya bisa menang. Siapa pun yang menang, itu pantas, dan bagi siapa pun yang kalah, itu tidak akan menjadi yang kedua," ujar Tardozzi.
Jadi, menurut kalian siapa yang akan keluar jadi pemenang musim ini? Mari kita saksikan bersama dalam 4 seri terakhir MotoGP 2024 ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
F1 GP Las Vegas 2024, Bisakah Max Verstappen Kunci Gelar Juara Dunia?
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
Motor GP25 Dapat Respons Baik dari Diggia, Terlihat Lima Tahun Lebih Maju
-
Ducati Sudah Coba Komunikasi Radio di Tes MotoGP Barcelona, Begini Hasilnya
Artikel Terkait
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
DNA MotoGP Dalam Kemasan 125cc, Intip Pesona Duet Aprilia RS125 dan Tuono 125
-
Motor GP25 Dapat Respons Baik dari Diggia, Terlihat Lima Tahun Lebih Maju
-
Ducati Sudah Coba Komunikasi Radio di Tes MotoGP Barcelona, Begini Hasilnya
Hobi
-
F1 GP Las Vegas 2024, Bisakah Max Verstappen Kunci Gelar Juara Dunia?
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
-
Belum Dilirik STY untuk AFF Cup 2024, Apakah Jens Raven Tak Masuk Kriteria?
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
Terkini
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
-
143 Entertainment Bantah Tuduhan CEO Terlibat Pelecehan Pada Member MADEIN
-
Min Hee-jin Tuntut Rp56 M terhadap Agensi ILLIT Atas Pencemaran Nama Baik
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan