Kabar yang kurang begitu baik datang dari persiapan timnas Indonesia U-20 jelang mengikuti ajang Piala Asia U-20 2025 mendatang. Melansir dari laman berita suara.com (17/12/2024), proses naturalisasi 2 pemain keturunan, yakni Tim Geypens dan Dion Markx terancam akan mengalami kemunduran hingga awal tahun 2025 mendatang.
Menurut ketua umum PSSI, Erick Thohir, mundurnya proses naturalisasi 2 pemain keturunan Belanda-Indonesia tersebut dikarenakan hingga saat ini DPR-RI masih menjalani masah resesi akhir tahun. Bahkan, diprediksi proses resesi tersebut akan berlangsung hingga tanggal 20 Januari 2025 mendatang.
“Saya tidak tahu, waktunya sangat mepet. Dari DPR mendukung. Tapi kan mereka sedang reses sampai 20 Januari 2025. Pendaftaran maksimal pada 13 Januari 2025,” ujar Erick Thohir.
Tim Geypens dan Dion Markx sendiri memang direkomendasikan langsung dari pelatih timnas Indonesia U-20, yakni Indra Sjafri untuk dinaturalisasi. Dinaturalisasinya kedua pemain muda tersebut dikarenakan mereka diperlukan untuk skuad U-20 jelang berkompetisi di ajang Piala Asia U-20 2025 mendatang.
Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), ajang Piala Asia U-20 2025 sendiri akan mulai bergulir pada pertengahan bulan Februari 2025 hingga Maret 2025 mendatang. Hal ini membuat batas pendaftaran pemain yang akan berkompetisi di ajang tersebut maksimal dilakukan pada tanggal 13 Januari 2025 mendatang.
Waktu Pendaftaran Mepet, Proses Naturalisasi Tim Geypens dan Dion Markx Batal?
Kondisi ini tentunya menjadi cukup sulit bagi timnas Indonesia yang ingin memakai jasa dari Tim Geypens dan Dion Markx ke dalam skuad U-20. Pasalnya, jika kedua pemain tersebut tak dinaturalisasi sebelum batas waktu pendaftaran, maka dipastikan keduanya tak akan bisa membela timnas Indonesia di ajang Piala Asia U-20 2025 nanti.
Hal ini juga menimbulkan spekulasi bahwa proses naturalisasi keduanya akan otomatis batal dikarenakan tenggat waktu yang tak tercapai. Namun, batalnya proses naturalisasi kedua pemain tersebut sepertinya hanyalah rumor semata. Sejauh ini PSSI memang selalu sukses melakukan naturalisasi pemain keturunan kendati harus melewati beberapa kendala.
Kemungkinan besar proses naturalisiasi dari Tim Geypens dan Dion Makrx masih akan dilanjutkan bersamaan dengan beberapa proses naturalisasi pemain lainnya. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), selain Dion Markx dan Tim Geypens, PSSI juga akan menaturalisasi Ole Romeny yang diproyeksikan untuk membela timnas Indonesia senior di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 zona Asia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
-
Karir Tak Bagus di Australia, Rafael Struick Diisukan akan Main di Liga 1?
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Sukses di Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Diisukan Latih Skuad untuk Sea Games 2025?
-
Pengamat Senior Sarankan Timnas U-17 Tambah Pemain Diaspora, Mengapa?
Artikel Terkait
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
-
Karir Tak Bagus di Australia, Rafael Struick Diisukan akan Main di Liga 1?
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Kiper ADO Den Haag Bisa Bela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 Tanpa Naturalisasi
-
Bule Ngamuk di Bali Positif Narkoba, DPR Geram: Kenapa Malah Dideportasi?
Hobi
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling
-
Resmi Bersaing, Jumbo dan Pabrik Gula Kini Selisih 500 Ribu Penonton
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak