Hengkangnya Pratama Arhan dari klub Suwon FC memang cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, pemain berusia 23 tahun tersebut memang memiliki opsi perpanjangan kontrak selama 1 musim lagi bersama klub asal kota Suwon, Korea Selatan tersebut. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, alasan Pratama Arhan hengkang dari Suwon FC disinyalir karena minimnya menit bermain. Hal ini terlihat dirinya hanya bermain sebanyak 2 kali di musim ini untuk Suwon FC.
Di sisi lain, ada beberapa faktor yang kemungkinan besar membuat Pratama Arhan memiliki karir yang kurang begitu baik saat bermain di luar negeri. Baik saat membela Suwon FC ataupun saat berseragan Tokyo Verdy. Berikut adalah 3 penyebab yang membuat Pratama Arhan tak memiliki karir bagus saat bermain di luar negeri.
1. Kalah Saing Dengan Pemain Lain
Sejak memilih berkarir abroad pada tahun 2022 lalu, Pratama Arhan memang dikenal sangat memiliki jam bermain yang cukup minim. Melansir dari beberapa sumber di laman berita suara.com, pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini tercatat hanya bermain sebanya 2 kali untuk Tokyo Verdy dari tahun 2022 hingga 2023 dan hanya bermain sebanyak 2 kali untuk Suwon FC di sepanjang tahun 2024.
Kalah saing dengan pemain lainnya dianggap menjadi salah satu penyebab Pratama Arhan tak memiliki karir yang mulus di liga-liga Asia timur. Belum lagi beberapa liga di kawasan Asia timur seperti liga Korea Selatan dan liga Jepang juga dikenal cukup ketat dan memiliki persaingan yang sulit.
2. Terlalu Sering Dipanggil Timnas di Luar Agenda FIFA
Salah satu hal yang juga disinyalir menjadi penyebab tak mulusnya karir Pratama Arhan di luar negeri adalah terlalu sering pemain tersebut dipanggil ke timnas Indonesia di luar agenda FIFA. Beberapa ajang seperti Sea Games, AFF Cup dan Piala Asia U-23 merupakan kompetisi yang pernah diikuti oleh Pratama Arhan yang statusnya di luar kalender FIFA. Hal ini tentunya bisa mempengaruhi adaptasi pemain di klub yang berimbas tak mulusnya karirnya di luar negeri.
3. Hanya Dijadikan Alat Marketing
Alasan terakhir ini memang cukup ironis. Pratama Arhan disinyalir direkrut pihak klub hanya karena digunakan sebagai alat marketing semata. Hal ini dikarenakan fans asal Indonesia dikenal cukup tertarik dengan apapun yang dilakukan pemain berlabel tim nasional jika berada di klub luar negeri. Hal ini sepertinya yang turut dimanfaatkan oleh tim seperti Tokyo Verdy dan Suwon FC saat merekrut Pratama Arhan guna meningkatkan penghasilan klub dari aspek non-lapangan.
Nah, itulah beberapa hal yang disinyalir membuat karir Pratama Arhan tak mulus di luar negeri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
-
Nasib Gerald Vanenburg Lebih Tragis dibanding STY di AFF U-23, Kok Bisa?
-
Gerald Vanenburg Tak Latih Timnas di Sea Games, Nama Indra Sjafri Muncul?
-
Gagal Raih Gelar AFF Cup U-23, Nasib Gerald Vanenburg di Timnas Masih Aman?
-
Indonesia vs Vietnam di Final AFF Cup U-23, Erick Thohir: Kasih Keras!
Artikel Terkait
-
Drawing Piala Asia U-17 2025: Timnas Indonesia Ada di Grup Neraka
-
3 Keuntungan yang Didapatkan Oxford United Jika Jadi Merekrut Ole Romeny
-
Isu Pemecatan STY Turut Dibahas Media Korsel: Shin Tae-yong Telah Menegaskan...
-
Ngeri! Satu Rekor Timnas Indonesia Terancam Dilampaui Nguyen Xuan Son
-
Selain Nguyen Xuan Son, 3 Pemain Ini Juga Berpeluang Jadi Topskor AMEC 2024
Hobi
-
3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
-
Giring Bola, Lawan Norma: Perempuan di Tengah Maskulinitas Futsal
-
Pemain Keenam di Tribun: Supporter Futsal Punya Peran Strategis
-
BRI Super League: Pelatih Persebaya Surabaya Analisa Kekuatan Lawan Pertama
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
Terkini
-
Ulasan Novel One Golden Summer: Kisah Cinta yang Tumbuh dari Musim Panas
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Ulasan Novel The Good Liar: Topeng Kebaikan di Lembah Para Pendusta
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru