Jalinan kerja sama selama kurang lebih lima tahun belakangan ini antara PSSI dengan Shin Tae-yong akhirnya usai sudah.
Erick Thohir, selaku ketua umum PSSI mengumumkan perpisahan federasi yang dipimpinnya tersebut dengan pelatih berdarah Korea Selatan tersebut pada Senin (6/1/2025).
Selama menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kerap kali mendapatkan kritik karena skema permainan yang diterapkannya.
Bermodalkan para pemain yang memiliki kecepatan, mantan juru taktik Timnas Korea Selatan tersebut dituding mengedepankan permainan sepak bola negatif, yang berorientasi pada penumpukan pemain bertahan.
Secara skema permainan, apa yang disematkan para kritikus kepada coach Shin Tae-yong ternyata tidak sepenuhnya benar.
Pasalnya, jika berdasarkan statistik yang ada di laman transfermarkt, permainan yang diterapkan oleh Shin Tae-yong saat bersama Timnas Indonesia justru lebih mirip dengan permainan ofensif, alih-alih permainan negatif.
Hal ini dibuktikan dengan statistik pelatih berusia 54 tahun tersebut saat menangani Timnas Indonesia. Selama menukangi Timnas Indonesia senior, Shin Tae-yong telah menjalani 57 laga bersama Pasukan Merah Putih, dari jumlah tersebut anak asuhnya mencatatkan 26 kali kemenangan, 14 hasil imbang dan 17 kali kekalahan.
Catatan menariknya adalah, dari 57 laga yang telah dijalani itu, anak asuh Shin Tae-yong berhasil menciptakan 106 gol yang berarti, jika dirata-rata, anak asuhnya mampu menciptakan lebih dari satu gol dalam setiap pertandingan.
Perlu digarisbawahi, di era kepelatihan Shin Tae-yong ini lawan-lawan yang dihadapi oleh Timnas Indonesia benar-benar naik kelas.
Tak hanya tim yang berada di level Asia Tenggara, tapi sudah merambah tim-tim kelas Asia seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, ataupun tim kelas dunia seperti Argentina.
Jadi, dengan torehan gol yang lebih banyak daripada jumlah pertandingan yang dimainkan, tentunya hal tersebut mengindikasikan bahwa permainan yang diterapkan oleh anak asuh Shin Tae-yong ini sejatinya adalah permainan positif, meskipun dalam bungkusan skema yang dibilang negatif.
Ah, tapi sepertinya permainan seperti ini sudah tak lagi bisa kita temukan di Timnas Indonesia karena coach Shin sudah tak lagi menjadi pelatih di Skuat Garuda ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Pundit Belanda: Kegilaan Suporter Timnas Indonesia Tak Ditemukan di Negara Lain
-
Asisten Patrick Kluivert Singgung Presiden Prabowo, Ada Apa?
-
Asisten Pelatih Timnas Indonesia Persiapkan Emil Audero Debut Lawan China
-
Usai Bela Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On Mulai Rutin Main di Swansea City
-
PSSI-nya Korsel Tunjuk Sosok Tak Terduga Jadi Dirtek, Shin Tae-yong?
Hobi
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
Terkini
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur