Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Bahrain nanti akan menjadi sebuah perjudian besar bagi PSSI dan pihak Timnas Indonesia. Pada pertarungan yang berdasarkan jadwal dari AFC bakal berlangsung pada tanggal 25 Maret 2025 tersebut, dukungan penuh dari barisan suporter kepada Timnas Indonesia masih menjadi pertanyaan besar.
Pasalnya, dinamika pergantian pelatih dengan segala intrik yang ada, membuat sebagian besar para pencinta Timnas indonesia, terutama para pendukung setianya kecewa.
Bagaimana tidak, di tengah massifnya dukungan para suporter terhadap keberlanjutan program seorang Shin Tae-yong yang membawa Timnas Indonesia ke arah positif, pihak federasi justru mengambil keputusan untuk memberhentikan pelatih berdarah Korea Selatan tersebut.
Memang, jika kita menyadur rilisan laman Suara.com pada Rabu (8/1/2025), pihak federasi menyatakan bahwa Timnas Indonesia butuh pelatih yang bisa mendengarkann suara para pemain. Namun, pihak federasi tak menyadari bahwa para suporter setia Timnas Indonesia, juga membutuhkan sosok pelatih yang bisa mendengarkan suara-suara mereka yang menginginkan peningkatan prestasi persepakbolaan Indonesia di kancah internasional.
Dan secara tak langsung, suara-suara suporter yang haus akan prestasi sejauh ini sudah didengarkan oleh Shin Tae-yong dengan segala pencapaiannya. Bahkan, dalam perjalanannya menukangi Timnas Indonesia, coach Shin bukan hanya mematok persaingan di level regional Asia Tenggara, namun sudah berani membawa Timnas Indonesia bersaing di kancah yang lebih tinggi, yakni persaingan level benua Asia.
Pencapaian demi pencapaian inilah yang pada akhirnya membuat dahaga prestasi para suporter Timnas Indonesia mulai terobati. Sehingga, mereka lambat laun memadati venue tempat Timnas Indonesia bertanding, tanpa perlu untuk diminta atau bahkan dipaksa.
Bagi para suporter setia Timnas Indonesia, sosok Shin Tae-yong adalah magnet tersendiri bagi mereka untuk hadir secara langsung ke lapangan. Karena selain ingin memberikan dukungan langsung kepada para pemain, para suporter ini juga ingin menikmati permainan yang disuguhkan oleh para pemain yang mengimplementasikan skema permainan Shin Tae-yong di sisi lapangan.
Dan kini, tanpa adanya Shin Tae-yong di bangku official, tanpa adanya skema permainan ala STY yang selalu membuat penasaran, tentunya PSSI maupun Timnas Indonesia berharap-harap cemas, akankah Stadion Utama Gelora Bung Karno bakal kembali penuh seperti sebelum-sebelumnya?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
Artikel Terkait
-
Kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia dan Laga Lawan Bahrain yang Tak Lagi Spesial
-
Pilunya Fisioterapis Timnas Indonesia Usai Shin Tae-yong Dipecat: Saya Merasa Kosong dan Hilang Arah
-
Dibuang PSSI, Tangan Kanan Shin Tae-yong: Sekarang Semuanya Hancur!
-
Adu Prestasi Giovanni van Bronckhorst vs Patrick Kluivert, Lebih Layak Siapa Pengganti STY?
-
Denny Landzaat: Ibu Saya ke Belanda Bersama Tentara yang Melawan Bangsa Indonesia
Hobi
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
Terkini
-
Konten Hina Suku Dayak, Riezky Kabah Terancam Denda Rp1 Miliar
-
Desas-desus Ganti Kapolri: Publik Butuh Kepastian, Bukan Drama
-
Di Tengah Krisis Literasi, Kampung Ini Punya Perpustakaannya Sendiri
-
Dunia Perfilman Berduka, Robert Redford Meninggal Dunia di Usia 89 tahun
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?