Setelah merilis skuat yang akan diturunkan dalam Badminton Asia Mixed Team Championship 2025, kini PBSI bikin kejutan lagi.
Kejutan tersebut berupa nama-nama yang diturunkan di German Open 2025 akhir Februari nanti.
Dari 8 wakil yang dikirimkan, tidak ada satu pun pemain senior di dalam tim yang terdaftar. Hal ini terungkap dari laman bwfworldtour.bwfbadminton.com tentang pemain yang terdaftar dalam ajang ini.
Nama-nama yang didaftarkan PBSI hampir mirip dengan nama yang diturunkan dalam BAMTC 2025 maupun Thailand Master 2025.
Tengok saja di nomor Tunggal yang ada hanya Alwi Farhan di tunggal putra dan Komang Ayu untuk tunggal putri.
Nama Chico Aura Dwi Wardoyo maupun Putri KW tidak tampak, padahal mereka pemain pelapis.
Demikian pula di nomor ganda yang biasanya bertaburan pemain senior atau paling tidak campuran.
Kini yang tampil adalah muka-muka baru, mereka sebagian besar yang tampil di Thailand Master 2025.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan, adakah PBSI mulai menggunakan moda serius dalam proses kaderisasi.
Pasalnya, level German Open 2025 dan Thailand Master 2025 sama, levelnya super 300.
Jika ini benar, maka kita patut bersyukur. Sebab dalam urusan kaderisasi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain.
Ketika negara lain mengirim pemain pelapis di turnamen level rendah, Indonesia masih mengirim pemain senior untuk mengejar gelar.
Di lapangan, harapan berbanding terbalik dengan kenyataan. Justru para pemain senior tidak jarang kalah dari para pemain antah berantah.
Dengan melihat skuat yang tampil di Thailand Master 2025, BAMTC 2025 minggu depan, dan German Open 2025, publik berharap langkah ini akan berbuah positif.
Proses kaderisasi yang barangkali tengah dilakukan PBSI ini tentu saja akan berdampak terhadap minimnya gelar dari para pemain pelapis tersebut, namun hal itu tidak mengapa.
Jam terbang dan pengalaman internasional akan membuat para pemain semakin kuat.
Hasil yang lebih baik akan dirasakan berikutnya saat para pemain tersebut melangkah ke jenjang lebih tinggi.
Hal ini pernah dilakukan China beberapa waktu lalu, saat para senior tidak tampil, China selalu tampil dengan para pemain muda.
Saat itu prestasi China dalam perolehan gelar agak menurun, tapi setelah itu China mempunyai stok pemain yang luar biasa di semua nomor. Langkah inilah yang harus ditiru Indonesia.
Baca Juga
-
Gol Dramatis Ramadan Sananta Menangkan Persis Solo atas Persebaya Surabaya
-
Indra Sjafri Target Menang di Laga Awal Piala Asia U-20 2025, Tidak Mudah!
-
Patut Diapresiasi, PBSI Andalkan Pemain Muda dalam BAMTC 2025
-
Kembali ke Stadion Indomilk Arena, Persita Harapkan Dukungan Penuh Suporter
-
Imbas Thailand Master 2025, Ranking BWF Komang Ayu dan Putri Meningkat
Artikel Terkait
-
Melaju ke Babak Utama, Chiara Lawan Wakil Taiwan di Indonesia Masters 2025
-
Tunggal Pelapis, Alwi Farhan Berjuang di Qual Draw Indonesia Masters 2025
-
Indonesia Masters 2025: Komang Ayu Bersiap Hadapi Juara China Masters 2024
-
Indonesia Masters 2025: Verrel Yustin/Pitha Haningtyas Siap Jalani Debut
-
Full Skuad di Indonesia Masters 2025, 28 Wakil Indonesia Siap Bertanding
Hobi
-
Paul Munster Terancam Lengser usai Persebaya Surabaya Digasak Persis Solo
-
PT LIB Diskusi dengan Jajaran Pelatih Timnas Indonesia, Bahas Pembinaan Pemain Muda?
-
Mitsuru Maruoka Mulai Sering Dicadangkan Bali United, Imbas Performa Turun?
-
Atlet Indonesia yang Terdaftar di German Open 2025, Tanpa Wakil Ganda Putra
-
Mazola Junior Maklum saat Suporter Minta PSS Sleman Kalahkan Bali United
Terkini
-
Edukasi Kelistrikan, PLN UP3 Purwakarta Kunjungi SMA Negeri 1 Purwakarta
-
3 Rekomendasi Film dan Series Randy Martin, Horor hingga Drama Romantis
-
Ketika yang Ditindas Balas Menindas: Review Novel 'Kita Pergi Hari Ini'
-
ADOR Beri Respons Usai NewJeans Ganti Nama dan Akan Gabung Agensi Baru
-
Taemin 'Sayonara Hitori': Lagu Kematian dengan Vibe Anime Sad Ending