Bagi penggemar sepak bola, istilah hattrick pasti sudah tidak asing lagi. Setiap kali seorang pemain mencetak tiga gol dalam satu pertandingan, komentator akan dengan penuh semangat menyebutnya sebagai hattrick.
Namun, tahukah Anda bahwa hattrick bukan berasal dari sepak bola? Justru, istilah ini lahir dari olahraga yang sangat berbeda yaitu kriket.
Dilansir dari situs resmi RedBull.com, Diario AS, dan Goal International, kisah ini bermula pada abad ke-19. Saat itu, seorang pemain kriket asal Inggris bernama Heathfield Harman Stephenson melakukan sesuatu yang luar biasa.
Ia berhasil mencetak tiga wickets berturut-turut dalam satu pertandingan melawan tim twenty-two of Hallam di Hyde Park ground, Sheffield, pada tahun 1858.
Prestasi ini sangat langka di dunia kriket, sehingga para penggemar merasa harus memberikan penghargaan spesial.
Mereka pun melakukan penggalangan dana untuk membelikan topi (hat) sebagai hadiah bagi Stephenson. Dari sinilah istilah hattrick lahir.
Kata "hat" berasal dari hadiah yang diberikan. Sementara "trick" diyakini merujuk pada aksi seorang pesulap yang mengejutkan penonton dengan sesuatu yang tak terduga dari dalam topinya.
Seiring berjalannya waktu, istilah hattrick merambah ke berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola, hoki, rugbi, dan polo air.
Dalam dunia sepak bola, pemain tetap dinyatakan melakukan hattrick dalam satu pertandingan meski tidak mencetak tiga gol secara berurutan, baik itu terjadi di waktu normal atau perpanjangan waktu.
Tak hanya itu, ada juga istilah "perfect hattrick" atau hattrick sempurna yang lebih sulit lagi. Untuk mencapai ini, seorang pemain harus mencetak gol dengan kaki kanan, kaki kiri, dan kepala.
Karena mencetak trigol dalam satu laga tidak mudah, sudah menjadi tradisi bahwa pemain yang mencetak hattrick akan diberikan bola pertandingan sebagai penghargaan simbolis atau kenang-kenangan.Tradisi ini tetap berlanjut hingga sekarang, menjadi simbol prestasi bagi para pencetak trigol di lapangan hijau.
Berbeda Negara, Beda Istilah
Meskipun istilah hattrick berasal dari bahasa Inggris, beberapa negara memiliki sebutan sendiri untuk pencapaian ini. Di Italia, hattrick disebut tripletta, sementara di Perancis, dikenal sebagai coup du chapeau atau triple.
Menariknya, negara seperti Jerman dan Spanyol lebih sering menggunakan istilah asli dalam bahasa Inggris, hattrick, ketimbang menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ole Romeny Sudah Resmi Pindah Federasi, Berpeluang Debut Lawan Australia
-
Warganet Sindir Bio Instagram Indra Sjafri: Pelatih Argentina Aja Tidak Kayak Gitu
-
PSIM Yogyakarta Promosi, PSS Sleman Berjuang Keluar dari Zona Merah Liga 1
-
PSIM Promosi ke Liga 1 Usai Penantian 18 Tahun, seperti Sudah Jalan Tuhan
-
Besok ke Kupang NTT? Kabar Kedatangan Cristiano Ronaldo Bikin Heboh
Artikel Terkait
-
Sepak Bola Indonesia Suram (Lagi): 4 Kerusuhan Pecah dalam Sepekan!
-
Bakal ke NTT, Ini 2 Momen Tak Terlupakan Cristiano Ronaldo Kunjungi Indonesia
-
Tahap Pertama Selesai, PSSI Siap Luncurkan Tahap Kedua Pembangunan Training Center di IKN
-
FIFA Kembali Sanksi Sepak Bola Indonesia Buntut Rusuh Liga 2 dan Nusantara? Ini 3 Dampak Buruknya!
-
Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
Hobi
-
Resmi Dipecat! Ini 3 Prestasi Mentereng Indra Sjafri untuk Timnas Indonesia
-
Bos McLaren Waspadai Lewis Hamilton untuk Perebutan Gelar Juara Dunia 2025
-
Tak Hanya Balapan, Carlos Sainz Kini Dapat Jabatan Baru di Formula 1
-
Scuderia Ferrari Tak Cemaskan Persaingan Lewis Hamilton dan Charles Leclerc
-
Selain Ole Romeny, PSSI Juga Bisa Menaturalisasi 3 Penyerang Keturunan Ini
Terkini
-
Ulasan FIlm Horor 'Kuasa Gelap': Teror Eksorsisme ala Indonesia, Serem atau Biasa Aja?
-
XODIAC 'Lovers or Just Friends': Ketegasan Hubungan Setelah Putus Nyambung
-
Gebrak Thunderdome Stadium, NCT 127 Sukses Gelar Konser 2 Hari di Bangkok
-
Ulasan Novel A Love Like This: Ketika Benih Cinta Masa Kecil Kembali Muncul
-
Ulasan Film My Boo: Cinta Beda Dunia yang Bikin Baper Sekaligus Ngakak