Logo Liga Champions adalah salah satu yang paling ikonik di dunia sepak bola. Namun, tahukah Anda? Desain ikoniknya dengan delapan bintang membentuk lingkaran ini hampir berbeda dari yang kita kenal sekarang!
Semua dimulai dengan rencana UEFA untuk merebrand Piala Eropa (European Cup), yang sekarang dikenal sebagai Liga Champions, pada tahun 1992. Kala itu, UEFA ingin identitas visual baru yang bisa mencerminkan prestise turnamen baru mereka.
Oleh karena itu, UEFA mengadakan kompetisi untuk membuat logo baru, dan 50 desainer berpartisipasi. Seorang pria asal Inggris bernama Phil Clements, pendiri perusahaan desain Design Bridge, termasuk di antara mereka.
Sebagai salah satu desainer yang berpartisipasi, Phil Clements membuat desain konsep sederhana dengan delapan bintang membentuk lingkaran menyerupai bola. Filosofi yang ia bawa dalam desain itu adalah selaras dengan format awal Liga Champions, yang saat itu melibatkan delapan tim terbaik yang lolos ke fase grup.
"Kompetisi ini awalnya direncanakan sebagai sistem liga yang pada akhirnya mengerucut menjadi delapan tim yang saling berhadapan. Saya rasa itu ide awal mereka dan itulah mengapa ada delapan bintang. Saya harus menyesuaikan satu bintang tambahan di satu sisi, sedikit unik memang," kata Phil Clements, dikutip dari The Independent.
Setelah desainnya selesai, logo tersebut dibawa ke kantor UEFA untuk diperiksa dan dinilai oleh panel juri. Namun, desain yang dibuat Clements hampir saja tidak masuk ke tahap seleksi.
Sebab, Phil Clements menyerahkan desain logo delapan bintang yang menyerupai bola itu di menit-menit terakhir.
"Tepat sebelum pintu ruang rapat ditutup, saya berkata, 'tempelkan yang ini juga,' begitu saja. Saya bahkan tidak melihat desain milik orang lain. Saya ikut serta di menit-menit terakhir. Mereka menempelkan semua desain di dinding dan memlih desain saya," ungkap Clements.
Hal ini menunjukkan bahwa para pecinta sepak bola di seluruh dunia nyaris melihat logo Liga Champions yang berbeda, bukan desain ikonik delapan bintang membentuk lingkaran seperti yang kita lihat sekarang.
Jadi, jika Clements pada saat itu benar-benar terlambat, maka UEFA akan memilih logo lain untuk menjadi simbol kompetisi. Namun, belum tentu memiliki daya tarik yang sama dengan delapan bintang membentuk lingkaran atau "starball" yang telah bertahan lebih dari tiga dekade.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Data Bicara: Mobil F1 atau Motor MotoGP yang Lebih Cepat?
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Mengapa Nama Orang Islandia Banyak Berakhiran "-Son"? Ini Alasannya
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Kilas Balik MotoGP Argentina 2018: Start Unik Jack Miller yang Jadi Sorotan
Artikel Terkait
-
Jadi Pahlawan Liverpool, Alisson Becker Bikin Kiper Timnas Indonesia Takjub
-
Hasil Liga Champions Dinihari Tadi: Inter Milan, Liverpool, Barcelona Semringah
-
Jadwal Liga Champions: Laga Panas Derbi Jerman Bayern Muenchen vs Bayer Leverkusen
-
Jadwal Liga Champions: Federico Dimarco Cedera, Inter Milan Krisis Lawan Feyenoord
-
Jadwal Liga Champions: Arne Slot Bicara Peluang Liverpool Kalahkan PSG
Hobi
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Harus Jalani Kualifikasi Piala Asia untuk Edisi 2027, Malaysia Benar-Benar Tak Beruntung!
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Menang Lawan Jepang di Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Kudeta Vietnam di Rangking Dunia
-
Tanpa Ivar Jenner, Ini Prediksi Line-up Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja
-
Rilis Teaser, Film The Lost Bus Suguhkan Aksi Penyelamatan yang Dramatis