Program naturalisasi pemain yang gencar dilakukan oleh timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ternyata juga disorot oleh beberapa media asing. Salah satu media yang cukup menyoroti naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan oleh PSSI dan timnas Indonesia adalah The Sydney Morning Herald.
Melansir dari laman berita suara.com (19/03/2025), media asal Sydney, Australia tersebut menyebut program naturalisasi yang dilakukan di skuad timnas Indonesia berpotensi mengikis rasa nasionalisme dan patriotisme di skuad garuda. Hal ini beralasan karena akan mengurangi minat pemain lokal untuk bermain di level tim nasional karena sudah pasti kalah saing dengan pemain keturunan.
“Ada kekhawatiran bahwa dengan memilih terlalu banyak pemain naturalisasi, Indonesia berisiko mengorbankan hal yang benar-benar mendorong sepak bola internasional: patriotism,” tulis media The Sydney Morning Herald.
Hal ini tentunya cukup menarik dibahas mengingat dalam beberapa tahun terakhir PSSI sudah menaturalisasi belasan pemain keturunan yang kini bermain di timnas Indonesia dari berbagai kategori. Baik kelompok senior maupun junior. Bahkan, ada beberapa pula yang bermain untuk timnas sepakbola putri Indonesia.
Problematika naturalisasi pemain di timnas Indonesia memang menjadi permasalahan yang cukup panas dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih lagi saat PSSI di era Mochamad Iriawan atau Iwan Bule gencar melakukan naturalisasi pemain yang kemudian dilanjutkan oleh era kepemimpinan PSSI di bawah Erick Thohir saat ini. Namun, keduanya beralasan program naturalissi tersebut dilakukan untuk memajukan sepakbola Indonesia, khususnya tim nasional.
Beberapa pihak hingga saat ini memang masih menanyakan urgensi dari dilakukannya naturalisasi di tubuh timnas Indonesia. Bahkan, beberapa pihak menyebut bahwa yang berhak membela timnas Indonesia hanyalah mereka yang lahir dan memiliki garis keturunan Indonesia murni dan bukan dari darah campuran. Sontak, permasalahan mengenai naturalisasi pemain timnas Indonesia ini dari waktu ke waktu selalu menimbulkan pro dan kontra di beberapa kalangan.
Naturalisasi yang Dilakukan oleh PSSI Hanya Menyasar Pemain Keturunan
Meskipun beberapa pihak merasa kurang setuju dengan naturalisasi yang dilakukan oleh Indonesia dalam jangka panjang, namun tak sedikit beberapa pihak yang juga mendukung adanya program naturalisasi tersebut. Alasannya karena PSSI saat ini tak sekedar menaturalisasi pemain tanpa adanya garis keturunan yang jelas. Jika dahulu PSSI gemar melakukan naturalisasi pemain yang tak memiliki garis keturunan Indonesia dan pemain yang berkompetisi di liga Indonesia. Kini, PSSI menjadi lebih selektif perihal naturalisasi pemain. Pemain-pemain tersebut harus memiliki garis keturunan Indonesia maksimal dari kakek ataupun neneknya. Selain itu, mereka juga harus bermain di kasta sepakbola atau liga sepakbola yang lebih baik dibandingkan liga Indonesia. Dengan kata lain, mereka harus bermain di kasta 1-3 sepakbola Eropa.
Hal ini bisa dilihat dari deretan pemain naturalisasi timnas Indonesia. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, beberapa pemain seperti Jay Idzes, Emil Audero, Calvin Verdonk, Sandy Walsh, Jordi Amat, Thom Haye, Rafael Struick dan beberapa nama lainnya memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek maupun neneknya. Bahkan, adapula yang salah satu orang tuanya merupakan kelahiran atau memiliki kewarganegaraan Indonesia.
Hal ini berarti mereka memang berhak membela timnas Indonesia menurut peraturan pemerintah dan juga peraturan yang diterapkan oleh FIFA. Belum lagi program naturalisasi ini sendiri juga diharapkan dapat memberikan dampak yang cukup baik bagi para pemain lokal dengan adanya transfer ilmu sepakbola.
Lantas, apakah kamu berada di kubu yang mendukung naturalisasi atau justru menolaknya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Nasib Gerald Vanenburg Lebih Tragis dibanding STY di AFF U-23, Kok Bisa?
-
Gerald Vanenburg Tak Latih Timnas di Sea Games, Nama Indra Sjafri Muncul?
-
Gagal Raih Gelar AFF Cup U-23, Nasib Gerald Vanenburg di Timnas Masih Aman?
-
Indonesia vs Vietnam di Final AFF Cup U-23, Erick Thohir: Kasih Keras!
-
Jika Raih Gelar AFF Cup U-23 2025, Gerald Vanenburg Bisa Lampaui STY?
Artikel Terkait
-
Pakar Sepak Bola Belanda: Alex Pastoor Pelatih Timnas Indonesia yang Asli
-
Mainkan Trio Bek Warisan STY, Patrick Kluivert Suguhkan Kemenangan Perdana
-
7 Fakta Menarik Ole Romeny Striker Andalan Timnas, Neneknya Orang Medan
-
Jennifer Coppen Nonton Timnas Indonesia vs Bahrain di GBK, Komentar Genit Justin Hubner Bikin Ribut
-
Jersey Marselino Ferdinan untuk Fans Cilik Dibawa Kabur, Pelaku Auto Buron Dicari Warganet
Hobi
-
BRI Super League: Eduardo Almeida Janjikan Ini Jika Semen Padang Jadi Tim Musafir
-
Nonton F1, Fabio Quartararo Terinspirasi dengan Cara Kerja Tim Ferrari
-
Nasib Gerald Vanenburg Lebih Tragis dibanding STY di AFF U-23, Kok Bisa?
-
Sakitnya Pendukung Indonesia, Harus Saksikan Vietnam Catatkan 3 Rekor Sekaligus di SUGBK!
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
Terkini
-
Menyikapi Potensi Gempa Megathrust sebagai Kesiapsiagaan, Bukan Malapetaka
-
Ulasan Buku Radikus Makankakus: Pengalaman Pribadi Dibalut Komedi
-
Book Hangover: Ketika Terjebak Satu Buku yang Tak Bisa Dilupakan
-
Sinopsis My Girlfriend is the Man, Saat Pacar Tiba-Tiba Berubah Wujud
-
Review Film The Naked Gun: Komedi Slapstick yang Bikin Ngakak dan Nostalgia