Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Gustavo Tocantins, striker PSS Sleman optimis timnya bisa bangkit. (ligaindonesiabaru.com)

Gustavo Tocantins memberikan sebuah sinyal positif di tengah ketidakpastian nasib PSS Sleman musim depan. Ia membagikan tentang antusiasme dalam mengisi kekosongan jeda kompetisi yang tengah berlangsung.

Diketahui, laga terakhir Super Elang Jawa sebelum ada FIFA Matchday adalah pada Selasa (11/3/2025) lalu saat bertandang ke markas Persis Solo. Nahas, tim asuhan Pieter Huistra harus pulang dengan tangan kosong.

Mereka sempat unggul lebih dulu, tetapi akhirnya terpaksa mengakui keperkasaan tuan rumah yang menang telak 1-4. Setelahnya, ada jatah waktu berminggu-minggu yang bisa dipakai untuk mengevaluasi dan membenahi berbagai kekurangan tim.

PSS mau tak mau harus lekas bangkit dari keterpurukan. Lantaran saat ini Super Elja menghuni dasar klasemen sementara, tentu bukan posisi aman dan terus dibayangi oleh ancaman degradasi.

Merujuk laman ligaindonesiabaru.com, Gustavo Tocantins memanfaatkan jeda kompetisi dengan penuh semangat. Pencetak gol terbanyak di tim PSS Sleman tersebut berupaya mempersiapkan fisik dan mental sebaik mungkin demi mendapatkan hasil maksimal dalam pertandingan-pertandingan yang tersisa.

Setidaknya memang masih ada tujuh pekan krusial yang akan menentukan nasib PSS Sleman. Ia berkata, “Selama jeda internasional ini, saya memfokuskan diri pada persiapan fisik dan mental. Tujuannya jelas, agar saya bisa tampil maksimal di tujuh laga final PSS. Tapi menurut saya, persiapan semua pemain juga sangat penting. Kami harus siap berjuang bersama untuk PSS.”

Salah satu langkah strategis yang diambil guna menjaga intensitas permainan adalah laga internal. Sesi tersebut dinilai punya peranan yang sangat penting dalam upaya menstabilkan ritme maupun semangat bertanding para pemain.

Tujuannya adalah supaya penggawa Super Elang Jawa tetap tajam dan siap bertempur 90 menit penuh di atas lapangan. Masing-masing pemain memegang kunci penting, dan mereka harus selalu berpikir untuk berjuang, bekerja keras, serta meraih kemenangan.

Lebih jauh, kini konsentrasi utama Tocantins dan rekan-rekannya selama periode jeda internasional tertuju pada tiga aspek utama. Ketiga aspek yang dimaksud mencakup taktik, fisik, dan psikologi.

Pendekatan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan gaya bermain yang diterapkan oleh pelatih kepala PSS, yakni Pieter Huistra.

Latihan pekan ini lebih intensif, terutama dalam aspek taktik, fisik, dan psikologis. Kami semakin mendalami cara bermain yang disukai Coach Pieter, dan saya percaya dengan latihan keras ini, kami akan bisa membawa PSS mencapai kemenangan demi kemenangan,” imbuhnya.

Tocantins optimis dengan kekompakan bersama-sama semua elemen tim, pasti akan mampu mewujudkan impian untuk membuat PSS dan para fans merasa bangga.

Masa Depan PSS Sleman di Ambang Jurang

Kedatangan Pieter Huistra yang diharapkan mampu memberi angin segar bagi PSS Sleman belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Pelatih berkebangsaan Belanda itu masih kesulitan mengatrol performa anak asuhannya.

Tentu memang bukan hal yang mudah ketika mengambil kendali tim di pertengahan kompetisi, mengingat adaptasi adalah salah satu faktor penting yang sangat menentukan. Dengan menghuni peringkat terakhir di papan klasemen, masa depan pasukan Super Elang Jawa bisa dikatakan sedang di ambang jurang.

Tujuh pertandingan harus dioptimalkan agar mereka bisa naik peringkat, setidaknya untuk lepas dari ancaman degradasi dan tetap bertahan di kasta tertinggi liga sepak bola tanah air.

Kans untuk mewujudkan misi ini masih terbuka. Mereka punya poin yang sama dengan Semen Padang FC (urutan ke-17), yaitu 22 angka. Kemudian hanya berjarak dua angka dari PSIS Semarang maupun Madura United yang menghuni urutan ke-16 dan 15.

Menarik dinantikan, mampukah PSS Sleman memberi kejutan menjelang akhir kompetisi BRI Liga 1 2024/2025?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.