Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Evandra Florasta berselebrasi setelah menciptakan gol ke gawang Korea Selatan U-17 (the-afc.com)

Satu prestasi membanggakan ditorehkan oleh bintang lapangan tengah Timnas Indonesia U-17, Evandra Florasta. Selain sukses mengantarkan Pasukan Muda Merah Putih memuncaki klasemen sementara grup C dengan raihan enam poin hasil dari dua kali kemenangan atas Korea Selatan dan Yaman, pemain Bhayangkara Muda tersebut juga sukses menduduki tempat tertinggi di daftar pencetak gol terbanyak sementara Piala Asia U-17.

Menyadur laman AFC maupun transfermarkt, pemain berusia 16 tahun tersebut saat ini berada di posisi puncak daftar top skor turnamen dengan donasi tiga gol bagi timnya.

Dalam daftar tersebut, pemain yang juga menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 itu bersaing ketat dengan Minato Yoshida dari Jepang yang juga sama-sama mencetak tiga gol, dan dikuntit oleh enam pemain lainnya yang telah mencetak dua gol hingga matchday dua berakhir.

Uniknya, keberhasilan Evandra Florasta dalam menapaki daftar pencetak gol terbanyak di turnamen ini tak lepas dari kemampuan sang pemain dalam hal melakukan mental rebound.

Jika kita merunut definisi yang dikemukakan oleh laman journals.sagepub.com (16/8/2024), mental rebound dalam sepak bola sendiri diartikan sebagai "the ability to bounce back from mistakes and setbacks, and to refocus on the present moment", atau istilah sederhananya adalah, kemampuan seorang pemain untuk melakukan reaksi cepat, bangkit dari kesalahan dan kembali fokus pada momen yang tengah terjadi.

Dan memang benar, perjalanan Evandra Florasta dalam mengisi peta persaingan daftar pencetak gol terbanyak matchday kedua ini karena dirinya memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melakukan fokus cepat pasca melakukan kesalahan dalam mengeksekusi peluang.

Perlu digarisbawahi, dua dari tiga gol yang diciptakan oleh Evandra sejauh ini memang terjadi karena kemampuannya yang baik dalam hal mental rebound ini.

Sepertimana kita ketahui bersama, saat bertarung melawan Korea Selatan di laga pembuka, maupun ketika bertemu dengan Yaman di matchday kedua, pemain andalan coach Nova semenjak di Timnas Indonesia U-16 ini seolah sangat akrab dengan bola pantul.

Di laga pertama melawan Korea Selatan, Evandra yang melakukan eksekusi penalti di pertandingan tersebut, sejatinya tembakannya tertebak oleh kiper lawan. Namun, bola rebound yang mengarah kepadanya, langsung disambut dengan cepat sekaligus membayar kesalahannya saat melakukan eksekusi penalti yang tak sempurna itu.

Di laga kedua melawan Yaman, Evandra juga kembali memperlihatkan betapa cepatnya dia melakukan eksekusi bola pantul. Pada momen gol keempat Indonesia, Evandra yang mendapatkan sodoran umpan dari Josh Holong, langsung melakukan eksekusi first time dengan kaki kiri.

Namun sayangnya, bola dari Evandra berhasil diblok oleh kiper Yaman dan memantul. Tanpa menunggu lama, Evandra yang dikenal memiliki mental rebound sangat baik ini langsung kembali menyambar bola muntah tersebut, sekaligus menjadikan Indonesia unggul 4-1 atas sang lawan.

Kemampuan Evandra dalam memanfaatkan bola rebound ini tentunya menjadi sebuah hal yang sangat diperlukan oleh Timnas Indonesia dalam mengarungi kerasnya persaingan di Piala Asia U-17 ini.

Pasalnya, bola muntah, pantul, atau yang biasa disebut sebagai bola kedua dalam permainan sepak bola ini, cenderung lebih sulit diantisipasi oleh lawan, karena mereka sudah terlebih dahulu melakukan reaksi untuk menggagalkan bola pertama sebelumnya.

Sehingga, kans sebuah tim untuk menciptakan gol dari bola rebound ini cenderung lebih besar persentasenya, terlebih lagi jika dalam kondisi one-on-one seperti yang terjadi di dua gol Evandra Florasta kemarin. 

M. Fuad S. T.