Sebuah kejadian yang cukup mencengangkan menghiasi pertarungan final gelaran Piala Asia U-17 yang mempertemukan antara Uzbekistan dan tuan rumah Arab Saudi.
Berdasarkan informasi dari laman match report AFC, pada pertandingan yang berhadiahkan titel kampiun benua tersebut, Uzbekistan harus kehilangan dua pemainnya sekaligus karena mendapatkan kartu merah langsung.
Kartu merah langsung pertama dikeluarkan oleh wasit Mohammed Al-Shammari dari Qatar kepada Nurbek Sarsenbaev pada menit ke-40, sementara kartu merah langsung kedua, diberikan sang pengadil kepada Miraziz Abdukarimov ketika pertandingan memasuki menit ke-45+2.
Mendapatkan dua kartu merah langsung dan merugikan salah satu tim, tentunya membuat para penggemar sepak bola yang menyaksikan pertandingan tersebut menilai wasit yang memimpin jalannya laga bersikap berat sebelah?
Lantas, apakah benar demikian? Mari kita analisa bersama!
Kartu Merah Pertama karena Violent Conduct
Jika kita melihat video highlight pertandingan yang diunggah oleh kanal YouTube RCTI Sports (21/4/2025), kartu merah langsung yang diberikan wasit Al-Shammari kepada Sarsenbaev pada menit ke-40, diawali dengan gerakan tambahan dari kaki pemain Uzbekistan tersebut.
Pasca perebutan bola dengan Adel Hibah, Sarsenbaev tertangkap kamera melakukan gerakan kaki tambahan dari semula di belakang tubuh Adel Hibah, ke arah depan tubuh pemain Arab Saudi tersebut.
Meskipun kejadian tersebut minim kontak, namun jika kita melihat aturan law12: fouls and misconduct yang ada di laman fa.com, hal tersebut ditagegorikan sebagai violent conduct alias perlakuan kasar atau brutal.
Dalam penjelasan artikel tersebut diterangkan bahwa, seorang pemain ketika tidak sedang berebut bola, namun melakukan sebuah "serangan" kepada lawan atau siapapun di bagian wajah atau kepala atau bagian lainnya, dapat dikategorikan sebagai violent conduct, dan layak untuk mendapatkan kartu merah langsung.
Namun, dari kaca mata pribadi, untuk hal ini saya kurang setuju dengan apa yang diputuskan oleh wasit Al-Shammari, karena memang gerakan tambahan Sarsenbaev tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai perbuatan yang brutal dan minim benturan.
Kartu Merah Kedua karena DOGSO
Berbeda dengan kartu merah milik Sarsenbaev yang masih debatable, untuk kartu kuning kedua ini saya pribadi cenderung setuju dengan wasit Al-Shammari.
Pasalnya, jika melihat law 12: fouls and misconduct, apa yang dilakukan oleh Miraziz Abdukarimov ini masuk dalam kategori denying a goal or an obviousn goal-scoring opportunity atau yang lebih sering disingkat dengan DOGSO.
Pada tayangan ulang video di kanal YouTube RCTI Sports terlihat, posisi dari Abdukarimov pada momen tersebut memang telah tertinggal dari Sabri Dahal yang sudah melaju terlebih dahulu.
Pemberian kartu merah langsung kepada Abdukarimov ini sendiri setidaknya mengacu pada ketentuan posisi antara penyerang dengan penjaga gawang yang tinggal head-to-head, kemudian posisi Abdukarimov sebagai orang terakhir di lini pertahanan, ditambah dengan sapuan kaki kiri pemain Uzbekistan tersebut yang tak mengenai bola.
Sehingga, sangat wajar jika pada akhirnya wasit Al-Shammari memberikan kartu merah langsung kepada Abdukarimov karena di sana ada pelanggaran yang "bertumpuk-tumpuk".
Jadi, dari penjelasan di atas, sejatinya ada penjelasan yang masuk akal ya terkait dengan pemberian dua kartu merah langsung kepada pemain Uzbekistan ini.
Bagaimana dengan pendapat teman-teman? Kalau saya pribadi sih kartu merah yang kedua memang layak, sementara kartu merah yang pertama masih perlu dicek lebih mendalam lagi.
KAMU BISA BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Permainan Menyerang Timnas China Hanyalah Sekadar Wacana Belaka
Artikel Terkait
Hobi
-
Jay Idzes Sebut Pertarungan Skuad Garuda Baru Dimulai usai Lolos Playoff
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
Emil Audero Kagum dengan Stadion GBK, Beri Pesan Khusus untuk Pemain Timnas Indonesia
-
Ricky Kambuaya Tampil Spartan saat Indonesia Hajar China, Ini Kata Kluivert
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!