Sejak beberapa bulan yang lalu, induk sepak bola Asia Tenggara, AFF mencanangkan sebuah "proyek mercusuar" dengan membentuk tim yang bernama ASEAN All Stars untuk bertarung melawan tim tradisional asal Inggris, Manchester United.
Dalam rencananya tersebut, AFF menyatakan bahwa nantinya tim yang terbentuk ini akan berisikan para pemain dengan label terbaik dari seluruh negara anggotanya.
Diharapkan, gabungan dari pemain-pemain terbaik dari seluruh anggota AFF ini nantinya mampu mengimbangi keperkasaan dari tim tamu, sekaligus sebagai ajang pamer kekuatan dan unjuk gigi para talenta sepak bola terbaik di benua Asia bagian tenggara tersebut.
Namun sayangnya, belum juga tim impian AFF tersebut terbentuk, rencana ambisius dari federasi sepak bola tertinggi di kawasan Asia Tenggara ini terancam gagal karena dikhianati oleh para anggotanya sendiri.
Pasalnya, dari semula AFF merencanakan tim ASEAN All Stars ini akan berisikan deretan para pemain terbaik di kawasan, namun pada kenyataannya tidak terealisasi demikian.
Seperti misal yang dilakukan oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Menyadur laman Suara.com (19/4/2025), federasi sepak bola Indonesia tersebut justru mengirimkan dua nama, yakni Asnawi Mangkualam Bahar dan Muhammad Ferarri untuk bergabung dengan skuat yang dilatih oleh Kim Sang-sik tersebut.
Bagi para penggemar sepak bola Indonesia khususnya maupun Asia Tenggara pada umumnya, baik Asnawi maupun Ferarri tentu saat ini tak bisa dilabeli sebagai pemain terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.
Indikatornya jelas, selain karena saat ini mereka mulai minim kesempatan untuk bermain di Timnas Indonesia, keduanya juga bukan pemain utama di skuat Merah Putih.
Terlebih lagi, dalam dua pertandingan terakhir babak kualifikasi Piala Dunia 2026, baik Asnawi maupun Ferarri sama-sama tak mendapatkan menit bermain di tim asuhan Kluivert.
Bukan hanya Indonesia, langkah "pengkhianatan" serupa juga dilakukan oleh dua kekuatan utama sepak bola Asia Tenggara lainnya, yakni Thailand dan Malaysia.
Laman Suara.com menginformasikan, tiga nama yang dikirimkan oleh Thailand untuk bergabung dengan ASEAN All Stars nanti, bukanlah nama-nama tenar di persepakbolaan negeri Gajah Putih tersebut.
Nama-nama seperti Patiwat Khammai, Peeradol Chamrasamee dan Nicholas Mickelson, tentu masih terdengar cukup asing bagi penggemar setia persepakbolaan Asia Tenggara.
Jika dibandingkan dengan penggawa Thailand lainnya seperti Theerathon Bunmathan, Chanathip Songkrasin, atau bahkan Supachok Sarachat, tentunya tiga nama yang dikirim ka tim ASEAN All Stars dapat dikatakan masih kalah gemerlap.
Bukan hanya Indonesia dan Thailand, hal yang sama juga dilakukan oleh Malaysia. Meskipun nantinya laga melawan Manchester United akan digelar di Kuala Lumpur yang tak lain adalah negara mereka sendiri, Pasukan Harimau Malaya justru mengirimkan nama-nama yang kurang "premium".
Memang, tiga nama yang dikirimkan oleh Malaysia, yakni Haziq Nadzli, Dominic Tan dan Ezequiel Aguero tak bisa dipandang remeh kualitasnya, namun untuk ukuran ketenaran, kebintangan dan kualitas, tentunya masih ada nama lain sekelas Faisal Halim, Arif Aiman, atau Safawi dan Akhyar Rashid bukan?
Apakah hanya sampai di situ? Tentu saja tidak. Hingga saat ini, proyek penuh ambisi dari AFF tersebut bahkan masih belum mendapatkan respon dari dua negara anggotanya, yakni Filipina dan Singapura.
Melihat situasi terkini yang dilakukan oleh Indonesia, Malaysia dan Thailand, bisa jadi, dua negara yang dikenal sempat meraih sukses dengan proyek naturalisasinya tersebut juga akan mengirimkan pemain yang bukan bintang utamanya, sekaligus menggenapi "pengkhianatan" terhadap apa yang menjadi proyek dari AFF ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
-
Kemenangan Dianulir FIFA, Status Kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 di Ujung Tanduk!
-
Bakal Tentukan Pelatih Anyar dalam Waktu Dekat, PSSI Harus Belajar dari Kasus STY dan Indra Sjafri
Artikel Terkait
-
Jay Idzes: Bukan Urusan Orang Lain!
-
Tajam dan Menohok! Sindiran Pundit Belgia untuk Jairo Riedewald
-
Eliano Reijnders Dikabarkan Gabung Klub Selangor FC, Ini 3 Kerugiannya!
-
Permohonan Kerja Sama Malaysia: Pasokan Beras dan Teknologi Pertanian dari Indonesia
-
Jens Raven Jadi Asisten Pelatih, Tim Asuhannya Sabet Gelar Juara
Hobi
-
4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Membaca, Menulis, Merangkai Diri: Kisah Perempuan di Puan dan Bukunya
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
Terkini
-
Mengunjungi Thaif: Napak Tilas Spiritualitas Rasulullah di Kota di Atas Awan
-
Lebih dari Sekadar Angkat Senjata, Ini Cara Bela Negara di Kehidupan Sehari-hari
-
Mencari Keseimbangan Kehidupan di Era Sibuk: Panduan Praktis Work-Life Balance
-
Seruan Tak Bertuan: Pekikan Gaib Usai Lantunan Ayat Suci
-
4 Rekomendasi Tote Bag Stylish untuk Ngantor dan ke Kampus, Harga Mulai Rp100 Ribuan